Di ambang pintu kamar mandi, Mew tergelincir karena tumpahan sabun yang Gulf buat. Gulf tidak sempat mengelak, Mew jatuh diatasnya.
Sebelum jatuh tangan Mew meraup kepala Gulf, menjaga agar kepalanya tidak menabrak ubin. Sementara Mew, lengannya ngilu setelah menabrak siku bathtub.
" Gulf, gapapa kan ", paniknya saja masih untuk Gulf
Mata Gulf mengerjap, kali pertamanya melihat Mew intens.
Mew pelan berdiri, menyiram lantai dengan keseluruhan. Pinggang Gulf ditopang Mew, menjaga prianya itu dari licin lantai
Barulah wajah Mew kembali lagi menatap, tangannya masih di pinggang Gulf. Mew menyadari mata sinis yang kini hangat dilihatnya. Kemudian
Jub
" Maaf ga jagain kamu "
Gulf bungkam, matanya bulat menangkap siluet bibir Mew. ' Kamu '
Bibirnya terbuka tipis. Apa yang di sangka masih terasa seperti mimpi, Gulf mengejar cepat bibir Mew. Mencium dalam. Bantalan pink Mew berkali kali Gulf gigit, hingga akhirnya dikecup lagi.
Jangan sia siakan Mew
Selepasnya bibir itu saling berpagut, Mew kembali menarik ranum Gulf ke mulutnya. Mencari apa yang dia suka, lalu pelan mengangkat Gulf ke wastafel tempatnya biasa menggosok gigi.
Sayu sayu suara kecupan mulai terdengar, dengan Gulf yang kini mulai terbiasa mengikuti selubung bibir Mew.
Mew lihai memanjakan Gulf, bibirnya sibuk membasahi seluruh area dan berhasil membuat Gulf menutup mata menikmati setiap cumbuannya.
3/4 dari waktu berciuman, Gulf tidak melepas ciuman itu. Dia suka tepi bibir Mew, sementara Mew suka lidah dalam Gulf.
Ekspresi selain datar dari wajah Gulf pun berharap Mew lihat, terutama ketika dia ada didalam Gulf. Meraba pinggang ramping itu dan berhasil membuat Gulf mendesah kesakitan. Masih mimpi.
Dimenit berikutnya, tak ayal tangan Mew mulai meraba celana Gulf, milik pacarnya tidak mengeras, Gulf benar benar hanya menikmati setiap detik ciuman mereka.
Kemudian tangan itu meremas, agar yang diimpikannya segera dilakukan sekarang. Fakta bahwa Gulf bukan gay, mungkin membuat Mew cukup sulit merangsang pacar sesama jenisnya itu.
Mew masih saja berusaha, memeluk tubuh itu dan bermain di setiap inci leher Gulf. Ketika sesak nafas membuat keduanya lelah, Mew tanpa ijin meremas dada Gulf yang memompa hebat.
Gulf kalah telak
" Shhah ", akhirnya suara yang lama jadi buruan Mew terdengar.
Tangan itu mengerut di bahu Mew, kembali mengecup indah bibir Gulf. Paha Gulf ditarik mendekat, melingkari pinggang Mew.
Mew gila hanya dengan menyentuh. Mulutnya semakin liar menjepit lidah Gulf, sementara tangan itu ya masih saja memeras kuat dibagian niple.
Mew semakin telaten mencium dengan nafsu yang menggebu gebu.
Suara yang pelan kini semakin jelas, kemudian Mew mencoba melepas setiap kancing yang mengait.
" Gue ga mau disini "
Di wastafel. Dari tadi mereka melakukannya berdiri, mungkin Gulf merasa aneh?