kembali

511 39 6
                                    

Gulf pindah ke sebuah universitas di negara Portugal, sengaja untuk menjauh dari kejinya pria di Tailand. Untungnya, universitas itu menerima Gulf yang kini tengah berbadan dua. Tidak jarang Gulf menjadi perbincangan orang orang disana.

Selain kondisinya itu, aksen bahasanya pun buruk. Gulf tinggal dirumah peninggalan kakeknya, menghidupkan diri sendiri yang mendapati hukuman dari Davikah.

Tentu Davikah menghukum Gulf, tindakan bodoh yang dialaminya beberapa bulan lalu membuat hidup anaknya sendiri harus diasingkan.

Susah payah telah dialami Gulf, bahkan masuk ke universitas itupun sangat disyukurinya.

Teman Gulf hanya beberapa, tapi semuanya cukup berpengaruh di universitas itu. Ingatkan kembali bahwa Gulf dulu primadona di kampus lamanya.

Setelah beberapa semester, Gulf akhirnya melahirkan bayi bayi kecilnya. Persalinannya tak ditemani siapapun, bahkan Bright di ijinkan video call 2 hari setelahnya.

Andai Gulf mati saat melahirkan bayinya, siapapun tidak akan ada yang tahu.

Yang berjenis kelamin laki laki diberinya nama Alexander dan yang perempuan Natasya, keduanya memiliki nama Kanawut sebagai marga.

Kehidupan Gulf tak serta merta dirasakannya. Sempat terjadi pergolakan hati ketika kedua bayi itu lahir, harus diapakan? Terutama bayi perempuannya yang memiliki pertumbuhan kelainan.

Apa Gulf harus membuang bayinya dan melanjutkan hidup, atau membesarkan bayi ini dan menjadikan mereka penerus Gulf. Sampai akhirnya Gulf luluh dengan nasihat Bright.

" Kalo lo sekarang berdosa, sebesar apa lagi dosa yang lo buat setelah buang anak lo sendiri. Lo hampir aja mati ngelahirin mereka "

Setelah nasihat itu barulah Gulf bisa memutuskan apa yang jadi pilihannya.

Walau begitu pun Gulf masih saja tetap berkuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walau begitu pun Gulf masih saja tetap berkuliah. Kadang yang satu dibawanya ke kampus, dan satu lagi dititip pada tetangganya.

Hingga di penghujung tahun dirayakan Gulf kelulusannya. Bersama keluarga kecilnya, Alexander, Natasya, dan dirinya. Bayi bayi itu ikut tertawa ketika melihat Gulf memakai toga, berlarian kesana kemari hanya untuk menyampaikan perasaan bahagia itu.

Sudah lama rasanya tidak bahagia.

Tak ingin terlalu larut dalam bahagia, Gulf langsung bekerja di cabang perusahaan orangtuanya. Memulai hidup sebagai karyawan dan naik perlahan menjadi si pemegang saham.

Untuk kedua bayi tersayangnya, tetap Gulf mengurus mereka. Sekarang ketiganya bahkan tidak bisa terpisahkan.

'' Lo kapan balik ke Tailand? ", bagaimana mungkin setelah 21 tahun bersama, Bright bisa melepaskan Gulf begitu saja ke Portugal.

" Ga balik lagi "

" Kenapa? Lo ga kangen gue? "

" Anak gue kayanya ga biasa cuaca panas di Tailand, ya kan Phi Alex "

MEW & GULF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang