marah

428 37 12
                                    

Hari kelabu Gulf kini berganti menjadi semakin berwarna, terutama dengan adanya buah hati kembar yang selalu bergantung padanya. Senyum kembali terukir kala Gulf meraba wajah kecil Alex, ia sedang nyenyak di pelukan Gulf.

Kepalanya sibuk mencari kenyamanan dengan sebotol susu bertopang di pundak Gulf.

Bright yang berniat meminta tanda tangan Gulf menatap ke arah sofa. Sahabatnya tengah melamun disana, dengan garis muka yang menunjukkan banyak beban

Betapa sangat disayangkan nasib Gulf sekarang dia harus lebih sering bertemu Mew, membicarakan proyek mereka yang sudah disetujuinya

" Gue tau lo lagi mikirin apa ", sapanya pelan agar tidak mengganggu tidur Alex

Alex segera Bright gendong, benar saja kaki dan tangan Gulf sudah sangat kebas.

" Besok lo ada jadwal meeting sama perusahaan Mew ", kepala Gulf menggeleng paham. Pelipisnya coba dia urut

" Kalo lo capek gue aja yang kesana, istirahat gih, lo juga baru sembuh "

Semalam sore penyangga tangannya itu dilepas

" Lo handle dulu apa yang lo bisa kerjain, gue capek banget soalnya "

" Lo handle dulu apa yang lo bisa kerjain, gue capek banget soalnya "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kenapa? "

" Natasya semalam demam, gue jadinya ga tidur "

" Hm, istirahat deh. Kalo lo butuh apa apa kabarin aja gue "

" Oke makasih ya "

" Seneng liat lo punya anak sekarang, berubah banget makin gemes gue ", seraya Bright memainkan rambut Gulf

" Keluar dulu deh lo gue mau tidur "

" Yaelah lo mah, baru juga ''

Bright kemudian keluar dari ruangan Gulf, mengunci pintu dari luar supaya Gulf bisa mendapatkan sedikit istirahatnya.

Hingga tiba tiba langkahnya terhenti, ada tangan yang menghempas pundak Bright

" Lah lo ngapain disini "

" Mana bos lo, gue perlu bicarain proyeknya sama dia "

" Jadwalnya besok "

" Gue tau tapi ini penting. Sekarang aja, selagi gue juga udah disini "

" Lo gabisa suka suka datang ke kantor orang Mew, bikin janji dulu sana sama sekertaris Gulf. Baru hubungin gue "

" Ribet banget "

" Itu prosedur kerja, tingkah lo jangan seakan baru sebulan pegang jabatan ", lalu Bright meninggalkan Mew

Mew tidak mengindahkan apa yang Bright katakan, sepelenya ia bertanya kepada karyawan disana dimana ruangan bos besar mereka

Setelah mengetahui pintu mana yang harus digedor barulah Mew tersenyum simpul

Tok tok tok!!

Keras ketukan berulang itu membuat tidur Gulf terganggu, karyawan mana yang berani bersikap lancang kepadanya seperti ini.

MEW & GULF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang