Jadi setelah tidak sengaja menguping sedikit obrolan Davikah, Gulf, dan Bright Mew keluar dari rumah itu. Rumah yang senantiasa melindungi Gulf dan anak anak mereka
Kali ini di relung jiwanya hadir keinginan untuk menikahi Gulf, tapi yang di dengarnya barusan seperti menjadi tembok besar yang tidak mungkin ia hancurkan.
Mungkin pilihan Gulf untuk bahagia
Pun jika Bright nanti menikahi Gulf, Mew hanya akan meminta haknya untuk tetap bersama anaknya. Mew segera pulang kerumah, sekali lagi menangis di paha mamanya.
" Kamu tau Mew, kamu ga bisa meminta lebih ke Gulf. Tapi baiknya kamu tetap berusaha, kita belum tau isi hati Gulf sekarang "
" Tapi Mew denger jelas tadi Gulf setuju sama Bright "
" Emang kamu dengar jelas ucapan itu keluar dari mulut Gulf? ''
" Gatau ma, tapi buat apa Gulf setuju, disitu juga ada mamanya Gulf sama Bright. Mew gimana ma "
" Kamu nangis kaya anak kecil aja. Kamu ambil kesimpulan sendiri ini namanya, andai Gulf pun mau menikah sama Bright kamu tetap daddynya anak anak kamu. Jangan gampang nyerah "
" Mew ga nyerah ma, cuman hati Mew rasanya sakit ", sambil air matanya terus jatuh
(◠‿・)—☆
Kembali ke rutinitas Mew tetap menyempatkan diri mengunjungi anaknya. Lain hari ketika anak anak dijaga Davikah, kini mamanya Gulf itu sedang tidak ada. Arisan mungkin
Hanya ada mereka berempat disana, dan hati Mew menikmati rumah yang terisi dengan rasa seperti satu keluarga. Dimana ada sepasang suami istri dengan anak anaknya. Hingga beberapa saat lamunan Mew pecah, ada Bright yang menepuk punggungnya.
" Lo ngapain Mew "
"... Liat anak anak, gue kangen "
" Oh lanjut, gue ke Gulf dulu "
Sedikit nyeri hati Mew ketika Bright dengan lantang menyebut nama Gulf, sementara dia menatap mata tajam Gulf pun rasanya ingin mati. Tidak sanggup karena memori kesalahan itu terus saja muncul.
Bahkan sekarang saja Mew kerap menghindari Gulf, takut jika egois menghampiri dirinya. Biarlah papa dari anak anaknya itu bahagia, mengecap manis dunia yang sempat Mew hancurkan dulu
Bright menapak kaki di kamar Gulf, membuat hati Mew sedikit merasa sesak. Waktu itu ketika berulang kali ia memberanikan diri masuk ke kamar Gulf dengan cepat pula Gulf mengusirnya keluar. Tapi ini, hampir 20 menit Bright tidak keluar dari kamar itu
Apa yang mereka bicarakan? Atau sedang melakukan apa mereka di kamar itu
Semakin kuatlah dugaan Mew bahwa kedua sahabat itu akan melangsungkan pernikahan
" Alex, nak "
" Yes daddy "
" Daddy kerja dulu na, Alex jaga nong Natasyanya. Bolehkan jagoannya daddy "
" Boleh daddy, cemangat ya daddy. Daddy kecini lagi nantikan "
" Iya daddy nanti kesini lagi ya "
.
.
.Siang itu setelah badan dan pikirannya begitu lelah, Mew menemui Pond, Off, dan Thana yang ada di kafe. Tidak ingin ikut membahas pekerjaan, dia hanya ingin menenangkan pikiran dengan segelas kopi
" Lo kenapa, muka kusut banget ", tanya Thana sambil menahan tawa
" Kalo lo mikirin Gulf tanpa mau berjuang keras, dia pasti bakal milih orang lainlah dari pada lo ", tambah Off