Setelah beberapa jam Alex terbangun, posisinya sama seperti Gulf 5 tahun yang lalu. Ia ada di dalam gumpalan selimut" Alex mau makan? ", hanya hening yang menjawab
" Alex mau pilih langsung robotnya? "
Alex diam, mengacuhkan Mew yang membujuknya. Sekarang ini yang dia mau hanya papanya, Alex mau pulang kerumah
" Alex liat saya ", dipeluknya anak itu dari belakang. Hangat sekali tubuhnya
" Saya minta maaf bikin kamu takut, ayo saya antar kamu pulang ", Alex membalik badannya
" Alex mau papa "
" Alex gamau main sama saya dulu, nginap disini satu hari. Besok saya janji langsung antar kamu pulang "
" Alex mau papa "
" Iya saya tau tapi mobil saya habis bensin, atau kamu pulang sendiri aja saya antar kamu ke halte mau? "
Alex mulai berpikir, seakan sudah dewasa dan akhirnya menimbang ucapan Mew
" Janji besok antel Alex pulang ya uncle "
" Iya saya janji, ayo sekarang kamu bangun saya mau ajak kamu mainnn banyak hal "
" Hm.. "
Bermula dari Mew yang mengajak Alex untuk membuat cookis, mereka bersenang senang di dapur. Menghancurkan ruangan itu dalam beberapa menit
Kepribadian Mew yang bisa membuat hal kecil menjadi sangat menyenangkan sangat membuat Alex nyaman didekatnya
Dulu saat bersama Gulf pun ia mampu menarik senyum dari bibir ranum itu setiap hari
Sekarang suara tertawa lepas terdengar sangat nyaring, sayang Mew tidak tahu dengan siapa ia sedang membentuk komunikasi.
" Uncle Alex mau mandi, apa ada baju Alex dicini? "
" Duh.. mana punya saya baju anak kecil "
" Tapi Alex mau mandi uncle, cudah bau "
" Hm.. tunggu sebentar saya ke sebelah "
" Uncle mau kemana? "
" Kamu tunggu sebentar disini, jaga cookisnya jangan sampai gosong, saya sebentar saja keluar "
" Kub uncle "
Mew melompati pagar pembatas antara rumahnya dengan Off, menemui Gun untuk meminjam beberapa pasang baju anak mereka.
" Mau lo apain ni baju? ", tanya Gun
" Pinjem bentar, nanti juga gue balikin "
" Gausa, beliin aja yang baru "
" Hm gampang, thanks Gun "
Alex benar saja masih menunggu cookisnya matang, ia duduk tenang di depan oven sekarang. Mew yang melihatnya cepat menghampiri, mengangkat anak itu ke gendongannya
" Mau mandi sama uncle? "
" Boleh? "
" Ayo ", ajaknya