Handphone Gulf :
Lo dimana
Mew
P
Maaf bentak lo tadi
Gue ga maksud gitu
Mew
P
Sorry
Ok, gue balikYang di dapatinya adalah Mew sedang mengelus surai pirang seorang gadis, Gulf tidak terlalu perduli dengan itu. Tapi seakan tertampar, berarti Mew juga tidak jauh berbeda dengannya.
Gulf membiarkan Ohm duduk disampingnya beda dengan Mew lakukan. Harusnya itu impaskan.
Berpura pura saja tidak dapat menjalankan hubungan dengan baik dan benar, untuk apa mereka melakukan ini. Racau pikiran Gulf.
Gulf tidak melakukan apa apa, hanya diam dan terus menatap Mew. Setelah menarik nafas panjang kakinya melangkah lagi, melalui Mew begitu saja.
Kenapa harus berselingkuh di depan Gulf?
Disisi lain seperti sedang tertangkap basah, Mew dengan pamit meninggalkan gadis itu lalu mengejar Gulf. Dia Thana.
Gulf memakai headset nya, memutar lagu sekeras mungkin dan mengabaikan panggilan Mew yang berusaha menghentikannya.
" Gulf "
" Gulf.. tunggu gue "
" Gulf berhenti ", tangan Gulf berhasil diraihnya.
Gulf menghembus nafas jengahnya, pelan menepis genggaman Mew. Dua tangannya dimasukkan kedalam saku, lalu dihadapinya Mew dengan santai.
Mew tidak mengerti respon apa yang diterimanya saat ini, Gulf masih saja abai walau melihatnya dengan sangaja melakukan itu.
Apa Gulf tidak mengerti rasa cemburu?
" Yang lo liat ga- "
" Gue mau pulang, deluan ", potongnya
" Gue anter ya "
Mew lagi menarik lengan Gulf, tapi kali ini Gulf benar benar menepis dengan kasar.
" Gue pulang bareng Bright, urus aja cewek lo dulu "
" Dia bukan- "
" Bye "
Mew kesal dengan ide buruk Pond, usahanya bahkan membuat hubungannya semakin rumit. Ketakutan Mew adalah jika Gulf marah.
Mew tak akan mampu berdiri nyaman disamping Gulf kalau sifatnya kembali sedingin dulu.
'' coba tes kalau Gulf cemburu berarti dia suka lo juga, mumpung ada Thana tuh "
Kakinya kembali mengejar.
" Gulf gue anter lo pulang "
" Bright udah otw, lo gausah peduliin gue "
Mew tidak tahan ketika Gulf melarangnya memberi perhatian. Dadanya sakit ketika Gulf lebih memilih menunggu Bright ketimbang diantar olehnya. Salahnya juga kenapa harus bertindak seperti anak kecil begitu.
Hingga Bright datang pun Mew masih setia membujuk Gulf untuk pulang dengannya. Gulf terus dan terus menolak, tidak ingin mengganggu katanya.
" Bright hati hati ya ", begitulah akhirnya.
.
.
." Pulang deh lo, rumah depan depanan juga gaya lo main kerumah "
Gulf tidak merespon, tubuhnya langsung dicampakkan ke kasur Bright
" Gue kuliah "
" Ya kuliah sana "
" Gulf.. hadeh. Lo mending cerita ke gue ada apa "
" Mager, kuliah sana "
" Hmm, lo disini aja nanti pulang kuliah gue beli semangka. Prim juga dirumah kalo butuh apa apa ambil sendiri, gue tonjok lo berani nyuruh nyuruh adik gue "
" Krubb "
.
.
.Dikamar Bright, Gulf hanya uring-uringan, memutar balik tubuhnya tapi tidak juga mendapatkan kenyamanan.
'' Phii Gulf.. ", jerit Prim
Gulf menjengahkan tatapannya, suara Prim terlalu berisik didengar Gulf. Lagi pun begitu Gulf tetap bersikap ramah pada Prim. Prim seperti adiknya sendiri.
" Oho.. sini adik kecil phi ", manja Gulf. Kepalanya ditumpuk ke paha kecil Prim, lalu mereka bercerita.
" Phi tumben disini, phi Bright masih kuliah ", surai legam itu dikuncir Prim, gemas walau hanya melihat jidat Gulf
" Phi bosen dirumah sendirian, kalo disini ada Prim "
" Phi-kan ga suka ramai, phi bohong "
" Prim mau jalan jalan? "
" Phi.. jangan pengalihan isu. Prim ga ember ke Phi Bright deh, janji "
" Tugas phi lagi numpuk "
" Phi yakin cuman itu aja? "
'' Hm.. "
" Kalau ada apa apa cerita sama Prim ya phi ", keponya anak SMA.
" Daii... "
.
.
." Enak phi... "
Prim diajak Gulf ke mall yang lumayan jauh hanya untuk makan es krim, kesenangan keduanya adalah toping semangka beku.
Dibelai Gulf rambut halus Prim, seperti kakak yang sedang menyenangkan adiknya. Mulut Gulf yang kotor karena es krim juga selalu di bersihkan Prim, gemas.
Beberapa orang yang satu kampus dengan Gulf juga ada di mall itu, melihat pemandangan yang mengira Prim adalah pacar Gulf.
Mew, dia juga ada di mall itu. Sehabis pusing memikirkan sikap Gulf dia diajak Pond untuk membeli kopi.
" Sialan ", Mew mengumpat kasar ketika dilihatnya Gulf mencium kening Prim, lalu mengusap bibir Prim dengan tisu.
" Itu Gulf kan? ", Off menyipitkan matanya
" Itu Gulf lo Mew ", sekali lagi
" Lo liatkan, belum pacaran beneran aja murahannya udah kaya gitu ", geram Mew.
