soal bisnis

366 35 3
                                    

Gulf menatap kearah Mew, nampak wajahnya lelah setelah berdebat kecil dengan anaknya. Tidak satupun kata keluar selama beberapa menit, hingga Mew pun mengeluarkan suaranya terlebih dahulu

" Jadi investor di perusahaan gue, gue bakal kasih proposalnya besok "

" Saya tidak bekerja dengan perusahaan yang idenya minim pengetahuan "

" Oh gitu ya? ", tangannya bermain pada robot kecil yang sudah lama Alex inginkan

" Saya bukan seorang yang mudah luluh hanya karena satu ancaman. Terima kasih sudah membuang waktu saya, permisi ", lalu membalik badannya

Mew cepat membalik lengan Gulf, sehingga Gulf jatuh tepat didekapannya. Jangan lupakan tubuh Gulf yang kini kurus dan lebih ramping

Sama seperti Mew dulu yang dinilai mesum oleh Gulf. Mew menatap dekat ke bibir Gulf, di tengah toko mainan yang dipenuhi anak kecil.

Jub

Menyesap bibir yang sudah lama dirindukannya itu, tapi tamparan keras yang dirasakan berikutnya.

Gulf tidak menyangka Mew masih sebajingan itu, melakukan hal sesuka hatinya. Wajahnya jelas begitu kaget atas perlakuan Mew, menghapus bekas tautan dengan mata yang hampir menangis

Mew lupa sepersekian menit dari rasa bencinya kepada Gulf, dia juga tidak tahu baru melakukan apa.

Proposalnya belum diterima Gulf, tapi Mew berani berulah padanya. Ngomong ngomong bibir itu, masih manis saja rasanya.
.
.
.

Ada apa dengan Gulf, setelah berkali kali Bright menanyai alasan Gulf menangis tapi tidak juga mendapatkan jawaban

Alex juga ikut menangis kencang disana, mainannya tidak berhasil Gulf dapatkan.

Di lobi itu seakan waktu saling terhubung Mew yang bersama Thana dikejutkan dengan Gulf yang lewat begitu saja. Dibelakang Gulf anaknya menangis keras di gendongan Bright.

Penyebabnya pasti mainan ini

Mew melepas paksa tangannya dari Thana, mengejar Bright dan memberikan mainan itu secara cuma cuma

Dipeluknya Alex sambil membisikkan sesuatu

" Saya pinjamkan ini ke kamu, nanti saya akan menemuimu dan kembalikan mainan saya "

" Thank you uncle ", jawabnya sesugukan. Bright tidak dengar pasti apa yang Mew katakan tapi sepenglihatannya sekarang Alex sudah tidak menangis lagi karena mainan itu

" Makasih ", lalu Bright menggendong kembali Alex

" Mew... mau ya makan siang bareng gue? "

Mew berdecak, sudah berapa kali ia menolak Thana tapi gadis ini tidak juga mengerti. Ide buruk pun terlintas dipikirannya

" Gue mau tapi lo harus bantu gue "

" Oke bilang aja nanti, gue siap bantuin lo apapun "

Yang pasti Thana salah mengerti maksud Mew disini. Bukan meminta bantuan tentang perusahaan yang Mew mau, tapi dia punya maksud lain.

Mew memang makan bersama Thana hari itu, lalu lembur semalaman membantu Pond dan Off menyiapkan proposal.

Semoga besok tidak ada lagi yang menjadi keraguaan Gulf untuk membantu mereka.

" Lo balik deh berdua, Gun sama Phu pasti udah nunggu dirumah. Ini gue aja yang nyelesain "

" Ya enggalah Mew, lo santai aja kita kerjain bareng bareng "

" Gue bosnya, pulang lo berdua "

" Lo yakin bisa selesain sendiri? "

" Hm, tenang aja "

MEW & GULF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang