cemburu

532 36 2
                                    

Siang itu, setelah semua kelasnya selesai Bright mengajak Gulf makan bersama di kantin fakultas.

Untung bagi Bright fakultasnya tidak sejauh Mew.

Tangannya sibuk memisahkan tulang dan daging. Sekali Gulf menyendok nasi, Bright selalu menambahkan daging miliknya ke piring Gulf.

Perhatian kan?

" Ehm aloi na khab ", sambil melirik sindir Bright yang terus meletak daging ke piringnya.

" Hmm aloi "

Seasiknya mereka berdua makan, seseorang meminta ijin untuk duduk bersama. Meja lain sudah penuh, tidak mungkin juga ia makan sambil berdiri. Pantang.

Bright hanya mengangguk, sementara respon Gulf bisa dibilang tidak seperti biasanya. Gulf melempar senyum saat pria itu duduk disampingnya.

" Siapa? " bisik Bright

" Ohm Pawat, senior gue. Pinter "

" Shiaa, audeh gue Gulf. Emangnya Mew ga cukup? "

" Diem lo "

Sekali menyelam 2 3 pulau terlampaui.

" Duduk phi "

.
.
.

Gulf terjebak dalam perangkapnya sendiri. Ohm sedari tadi memberi perhatian padanya, menatap, bahkan melarang Bright memberi daging lagi ke piring Gulf.

" Untung Mew ga disini "

" Dia disini juga emangnya kenapa "

" Lo kan pacaran sama dia Gulf. Ya masa lo mesra mesraan gini sama Pawat "

" Pura pura, capek banget gue ingetin lo ''

" Pura pura kek tapikan lo berdua pacaran, lo sama aja nanam bibit perselingkuhan disini "

" Diem, kita cabut capek juga gue liat ni orang. Agresif "

Bright memutar bola matanya, sial yang ditangkapnya malah Mew yang berjalan mendekat dengan wajah kesal.

" Shiaa Gulf, abis deh lo "

" Lebay banget lo, Mew doang "

Kaki itu semakin dekat menapak, tangannya kian erat terkepal. Mew menatap tajam Ohm, sedang Gulf memilih abai dan terus makan. Bright tentu mengerti realisasi yang terjadi.

Mew cemburu pada Gulf.

Mew menatap dingin Gulf yang sepertinya tidak peduli dengan apa yang dia rasakan. Mew kesal, tapi lebih kesal lagi Bright yang melihat Gulf abai kepada Mew. Pemandangan didepannya itu seperti singa lawan singa, kacau.

" Gulf udah selesaikan, ayo ikut gue. Gue mau ngomong "

" Belum "

" Gue mau ngomong, penting "

Mew menekan nada, bahkan Ohm dibuat terintimidasi hanya karena ditatap Mew

" Nanti "

" Sebentar aja "

" Gue abisin dulu "

" Gulf ",

" Gulf urusin dulu Mew, gue rasa dia beneran cemburu ", potong Bright

Gulf mendengus kesal, matanya menatap tajam balik ke arah Mew. Bahkan urat diantara pelipisnya terlihat sekarang.

Piring makannya digeser menjauh, lalu Gulf minum dan membawa Mew jauh dari tempat itu. Tangan kekar kecil Gulf menarik Mew, membuat perhatian orang sibuk menatap kejadian itu.

' Mereka kenapa? '
' Phi Mew pacar phi Gulf ya? '

Gulf terus menarik, membawa Mew keujung lorong lalu membentaknya. Siapa Gulf bisa membentak Mew, kan cuman pacar pura pura?

" Lo gabisa ngatur ngatur gue kaya tadi, gue masih mau makan harusnya lo nunggu dulu. Lo kira gue mama lo mau dengerin semua omongan lo. Gue ga peduli ya mau lo pacar pura pura juga, lo harusnya sadar lo siapa. Lo yang butuh, bukan gue "

Mew hanya diam, salah untuknya menjadi cemburu. Apalagi untuk status yang sekedar pura pura ini. Tapi perasaan Mew apa Gulf tidak pernah merasakannya.

Setelah semua kegiatan manis yang menjadi usahanya

Keduanya terdiam saling menatap. Yang satu penuh amarah, yang satu lagi hampir menangis

" Gue cuman cemburu, lanjutin makan lo ", lalu Mew pergi.

" Sialan "

Satu harian penuh itu, Mew tidak muncul dihadapan Gulf. Dia tidak di fakultas, tidak di rooftop, tidak juga di parkiran biasa. Handphone Gulf yang biasa mendapat notif kini sepi, Mew juga tidak menghubunginya.

Gulf masih saja abai. Sayang pikirannya terus berputar dimana Mew mengatakan kecemburuannya, rasanya sangat bersalah karena sudah membentak Mew.

Sementara Gulf dengan kegelisahannya. Mew di ruang organisasinya sibuk menghabiskan waktu untuk melupakan kejadian siang tadi.

Mew tidak suka ada orang lain yang lebih memperhatikan Gulf, terhitung Bright. Pikirannya terus menyangka Gulf nyaman diberi Ohm perhatian.

'' Huh ", satu box terlepas dari tangan Mew.

info : TPI Teknik dan Pendidikan Industri

" Kenapa lo, bocil TPI itu lagi? ", Pond sahabat Mew sekaligus ketua organisasinya di kampus

Mew berdecak bibir

" Mew.. Mew.. kata gue juga apa. Lo bakal kalah main main sama Gulf "

" Kapan gue main main "

" Ini? "

" Kan lo janjiin gue motor lo "

" Gue janjiin emang, tapi muka lo kenapa galau beneran "

" Gila lo, capek gue lo suruh angkat box bukan galau "

" Kita temenan bukan setahun dua tahun, gue tau muka lo sekalipun lagi nahan tai "

" Sat "

" Lo suka kan sama Gulf "

Mew terdiam sebentar kemudian menganggukkan kepalanya. Seperti mendapat jackpot, Pond dan Off bangga tebakan mereka benar seribu persen.

" Btw udah berapa lama lo sama dia "

" 2 minggu lebihlah "

" Baguslah, bertahan juga lo "

" Huhh.. Gue terus yang usaha. Mana deket banget lagi sama Bright. Ya ok sahabatnya tapi kemana mana nempel mulu anj. Belum lagi mulut kotornya.. "

" Udahin aja kali ", potong Off

" Masih usaha aja lo Off "

" Coba, kalo lo berani "

" Kalo lo capek sama Gulf juga gapapa, Off masih mau tu ", lelucon gila ya Pond

" Bener tuh, gue liat punggung Gulf aja kadang ga kedip apalagi liat mukanya "

" Diem lo Off, dia pacar gue "

'' Pacarr nih katanya Pond "

MEW & GULF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang