Mata tajam itu kembali menatap paku kepada seseorang yang baru saja datang. Tunggu, kenapa itu lebih terlihat seperti keluarga.
Ada Bright disana dengan tangan yang menggenggam seorang bocah berumur sekitar 4-5 tahun, dan disebelahnya
Seseorang yang mati matian dibencinya sedang menggendong bayi.
Semua mulut tak henti hentinya mengeluarkan kalimat puji kepada Gulf, jika benar itu dua anaknya, bagaimana cara Gulf mempertahankan lekukan tubuh yang semakin mulus itu.
Mew juga terpesona, tapi tak jadi setelah mengingat kejadian di masa lalunya.
" Gulfff... makin cantik sekarang ''
Begitulah histeris orang orang di acara itu
" Sawadi ", salam Gulf ramah.
Kini pria bermata dan bermulut kasar itu berubah 180°. Dia lebih lembut, banyak diam dan penuh perhatian.
" Anak lo Gulf?? ", tanya Janhae semangat
" Khap phi "
" Uuhh gemes banget, lo Bright gercep juga ya "
" Apa si phi ", jawab Bright memelas
" Boleh liat anak lo ga Gulf? ", penasaran Thana
Iya, baru di depan pintu saja Gulf sudah dikerubungi teman teman lamanya itu. Seakan reuni ini dibuat hanya untuk mengenalkan keluarga kecilnya pada dunia.
" Boleh phi, tapi jangan dipegang ya. Takut kebangun ", posesif seorang ibu, wajarlah.
" Pasti gara tag-kan lo semua nih Gulf jadi bela belain dateng dan bawa anaknya "
" Duh yang ini siapa ganteng banget ", Mix merebut Alex dari genggaman Bright.
" Phi Alex ayo salam dulu ", tegur Gulf
" Cawadikapp "
Sopannya Alex kita.
" Argghhhhh ", jerit jeritan berisik itu. Membangunkan Natasya.
Oee.. ooeee....
" Bright, nangis babynya "
" Duh maaf ya Gulf, lo kesana aja dulu tenangin babynya ", siapa sangka Tu malah menunjuk daerah dimana ada Mew dan teman temannya disana.
" Ehm.. "
" Ada gue, liat ada Off juga. Ayo ", bisik Bright
" Oke "
Langkah perlahan menuntun semakin dekat, bayangannya saja malas Mew lirik. Si jengah kali ini sudah berpindah tuan rupanya.
Bright dan Gulf duduk tepat dibelakang meja Mew, Mix juga ada disana tak henti hentinya bercengkrama dengan Alex.
Natasya masih saja menangis, bahkan makin keras sekarang. Mungkin dia haus?
" Disusuin dulu deh Gulf, kayanya baby lo haus ", tegur Gun menyapa bahkan sekarang Phuwin menarik kursi pindah ke meja Gulf.
Orang tua baru tentu akan mendengar suara seniornya.
' Mungkin iya ', benak Gulf.
" Bright gue mau nyusuin Natasya, dimana ya "
" Ya disini aja, kan kita dipojok. Gue tutupin "
" Gue bantu tutupin lo juga Gulf ", Phuwin menyambar.
Tentu disaat seperti ini Off dan Pond bingung harus apa, disatu sisi pihak istri satu sisi lain teman mereka, Mew.
Natasya memang mulai berhenti menangis sejak disusuinya. Bahkan senantiasa Bright, Phuwin, dan Gun menutupi dada Gulf yang sedang dihisap bayi kecil itu.
Ada yang dejavu?
" Kembar ya? ", tanya Phuwin tiba tiba. Dokter anak satu ini tidak mungkin sulit menebak.
" Iya Phu "
" Kok bisa, Natasya beda berapa tahun sama Alex? "
" 4 tahun, tapi gue bilangnya gimana ya "
" Gapapa kok Gulf. Gue dokter mungkin gue tau baby kenapa "
" Kalo gitu sama gue aja cerita Gulf nanti gue bantu jelasin ke Phuwin ", Gun.. gun..
Mustahil Bright hanya diam ketika Gulf merasa terintimidasi seperti ini. Raut wajahnya jelas menunjukkan ketidaksukaan
" Gun! ", mata elang itu menatap lekat kepada Gun
" Bright gue gapapa kok "
" Gue aja yang jelasin kalo gitu ''
Gulf mengangguk
" Alex lahir ditanggal 28 febuari. Natasya lahir 29 febuari "
" Lahirnya tengah malam? ", potong Gun
" Hm.. selang beberapa menit Alex keluar, Natasya lahir "
" Jadi Natasya ga tambah besar karena lahir ditahun kabisat maksud lo? "
" Kata dokter perkembangannya lambat tapi gue pribadi ga yakin, toh juga masih ada kepercayaan takhayul yang bisa dipercaya "
" Bright asi gue bocor, gue ke mobil ambil pompa dulu "
Tiba tiba sekali, puji dewa yang membantu Bright memutus topik tak nyaman ini.
" Ha! Gue aja yang kemobil lo pompa disini "
" Malu gue, udah sini kuncinya gue pompa di mobil aja keburu kemeja gue basah "
" Natasya-nya gue aja yang gendong ", pelan sekali tangan Phuwin mulai merangkul Natasya
Natasya dibawa kemeja sebelumnya bergabung bersama Mew, Off, dan Pond. Bayi itu tenang, damai tertidur walau disekitarnya banyak orang dewasa bercerita kisah sulit hidup.
Mew yang melihat kearah pelukan Phuwin mengucap banyak kalimat kasar di dalam hati, pasti setelah masa hubungan itu habis Gulf langsung menghamili wanitanya.
Sedang Alex, asik sekali diganggu Mix dan ''si kembar'' (JJ AJ) terus terusan. Celotehan Alex khas bule, tapi penekanan bicaranya justru membuat orang tau pasti dia memiliki darah Thailand.
" Uncle kub, can Alex eat it? "
Semuanya tertawa gemas, anak kecil itu mencampur kosakatanya.
Nasib Bright tidak jauh berbeda dengan Alex dan Natasya, pelan pelan digiring ke tengah hanya untuk membicarakan bisnisnya yang berkembang pesat.