cium

641 41 8
                                    

" Shhuu, jangan berisik "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Shhuu, jangan berisik "

Bibir tipis Mew mengecup Gulf, gugup, membuat retina itu saling menatap.

" Lo ngapain ", menyeka bibirnya

" Gue harus kasih lo tanda, biar lo tau lo punya gue "

" Cuman sebulan, lagi juga pura pura "

" Tapi lo pacar gue sekarang "

Gulf menyeka lagi bibirnya

" Lo belum pernah ciuman kan "

" Maksud lo "

Jub

" Gue ajarin "

Ranum Gulf, berhasil Mew sentuh.

Hilanglah keperawanan bibir Gulf itu.

Rasanya manis, tak kalah manis dari si pemilik. Setelahnya bibir Mew mencari spot terbaik, berkali kali mencium dan menarik masuk ke dalam mulutnya.

 Setelahnya bibir Mew mencari spot terbaik, berkali kali mencium dan menarik masuk ke dalam mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jari jempol Mew menarik dagu Gulf, agar bibir itu diberikan akses masuk lebih. Gulf hanya diam, lalu mulut Mew serasa bermain di lidahnya.

Bolak balik di hisap, Gulf merasa sakit ketika Mew terus mengincar lidahnya.

" Mmhh.. "

" Gulf.. bales ciuman gue "

" Gue gatau caranya "

" Gigit bibir gue, emut , bayangin itu lolipop. Ikutin gue ya "

" Hm "

" Tutup mata lo kalo lagi ciuman "

" Biar? "

" Tutup aja "

Awal Gulf mencoba, ia merasa aneh. Ini first time Gulf have kiss with someone, wajar. Terus dan terus kemudian dia berhasil mengikuti bibir Mew.

Padahal lidahnya lelah di hisapi Mew

" Hm gitu "

Kini bibir itu beradu. Mew bahkan mencoba menukar banyak saliva dengan Gulf. Tekad Mew, sedetik pun ciuman ini harus Gulf ingat sampai mati.

Tangan kekar Mew menjepit bahu Gulf, mencoba mendorongnya agar berbaring.

Tangan kekar Mew menjepit bahu Gulf, mencoba mendorongnya agar berbaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mew "

" Gapapa, ga ada yang liat kita "

" Gue ga nyaman kalo disini "

Lalu kegiatan itu berhenti.

Sama sekali Mew tak memaksa Gulf. Mew mengerti kenapa Gulf begitu, Gulf jarang mencoba hal baru. Tak terkecuali dengan apa yang barusan mereka coba lakukan.

" Maaf "

Gulf kemudian mengangguk. Kejadian tadi sungguh membuatnya kaget, apa semua orang pacaran akan diberi tanda? Lagi pula dia dan Mew hanya pura pura.

Pink bibir itu kini menjadi merah, banyak bengkak gigitan yang Mew buat. Gulf meringis perih.

" Gue terlalu kasar ya, maaf ", jempolnya mengelus tepi bibir Gulf.

" Hm, lo seringkan? "

" Ini kali pertama gue. Sumpah "

" Gue harus percaya? "

" Bibir lo manis, kenyal. Gue jadi gabisa kontrol diri. Lain kali kalo gue mau bibir lo gimana "

Yang membuat Mew heran, bibir Gulf terasa seperti jeli yang tak hancur hancur. Berkali kali di kesap pun manisnya tak terkurangi.

" Ha? "

" Gue mau cium lo lagi "

" Mesum banget lo "

" Iya, karena bibir lo. Dimana gue bisa cium lo lagi "

" Emang gue kasih lo ijin buat cium gue lagi? "

" Gulf.. na.. na.. Gue janji lain kali pelan pelan cium lo "

" Ngadi ngadi lo "

" Tapi gue mau rasain bibir lo lagi ".

Diam sejenak

" Lo pikir sendiri, cari tempat yang bikin gue nyaman "

" Nyaman lo di tempat sepi, gue takut makin gabisa kontrol diri "

" Sat, kalo gitu gausa ciuman lagi "

" Di apart gue, boleh? "

" Terserah "

" Ngan.. Ayo pulang, gue anter "

" Gue bareng Bright aja "

" Gue kan pacar lo, gue cemburu lo pulang sama orang lain "

" Lebay banget lo, belum juga sejam pacaran "

" Lo hargain dong perasaan gue "

" Apaan si lo "

" Emang Bright lebih penting dari pada gue pacar lo "

" Iyalah. Gue sama Bright udah barengan 18 tahun, kalo sama lo sejam aja belum nyampe "

" Hm "

" Gue pulang deluan "

" Hm "

" Napa lo "

" Gapapa "

" Ok "

Gulf mengambil tasnya yang berada di sebelah Mew. Kaki jenjangnya begitu saja melangkahi Mew yang bersandar pada sofa dengan wajah cemberut.

Beberapa Gulf melangkah, Mew masih saja dengan posisinya. Kemudian tubuh itu berbalik

" Mew "

" Hm ", tidak menoleh sedikit pun kearah Gulf

" Anter gue pulang "

" Lo kan pulang sama Bright "

" Yaudah kalo gamau ", kakinya lanjut melangkah sementara tangan kanan membuka pintu kecil ruangan

" Tunggu Gulf, gue anter lo pulang "

MEW & GULF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang