01

414 12 0
                                    

Awal pertemuan mereka disengaja atau tidak hingga menyebabkan Desi,Aisyah,Kaila,Zulita,Kesia,dan Berlin menjadi sahabat absurd. Dimana waktu itu pendaftaran sekolah SMK swasta yang cukup elit di daerah Bandung, disitulah ke-6 gadis itu bertemu sifat Meraka tidak jauh beda makanya mereka cepet begitu akrab. Dan disanalah dimana awal Desi terpesona oleh seorang Argilang Sanjaya , padahal keenam sahabatnya sudah melarang untuk tidak berurusan dengan kakak kelas mereka, tapi apalah daya Desi dia itu keras kepala apalagi Gilang bisa dibilang cukup misterius.
*Menarik* batin Desi, ya dia memang anak yang super kepo dan terlalu tolol dalam hal mencintai.

 
"Woiiiiii nglamun aja dari tadi" ucap kaila yang ditujukan untuk Desi.

"Siapa juga yang nglamun" alibi Desi.

"Helleh bilang aja lo naksir kan Ama tu kakel, cih" sinis zulita.

"Dihh, sok tau Lo" jawab Desi yang memang tuh anak rada-rada haha. 

" Eum tapi menarik juga sih dia kan agak misterius haha" ucap Desi, ya Gilang memang misterius terlihat dari hari pertama pendaftaran sampai hari berikutnya itu anak tidak selalu hadir di ruang pendaftaran yang membuat jiwa kepo Desi meronta-ronta. 

"Pulang yokk, capek gua" ucap Aisyah

 "Nih anak mau pulang pasti mau maraton wattpad kan?" Tanya kesia benar. 

 "Iya" jawab cuek Aisyah,"udah-udah ayo pulang" ajak Desi.

Skippp

Setelah sampai di halaman rumah yang cukup megah itu seorang gadis cantik pun memasuki rumah tidak lupa dengan berucap salam. "Assalamualaikum Desi yang cantik pulang yuhuu" Teriak Desi.

"waalaikumsalam, tumben pulang cepat biasanya juga langsung main" Jawab sang Bunda.

"hehe iya Bun"yang hanya dibalas cengiran oleh Desi

"oh ya Bun Desi mau masuk kamar dulu ya capek mau bocan, bobo cantik dah bunda" ucap Desi sambil berlari menuju kamarnya yang terletak dilantai dua itu. 

Sang Bunda hanya geleng-geleng kepala menyaksikan anak gadisnya itu. Perkenalan buat keluarga Desi ya Ibunda Desi yang bernama Dinda Argadinata atau biasa dipanggil Nyonya Arga dan ayahnya yang bernama Tuan Benata Argadinata dan satu anak pertama laki-lakinya yang bernama Akmal Argadinata mempunyai sifat cuek, bodo amat, wajah datar,kulkas berjalan. Tapi beda jika dirumah apalagi kalau bicara dengan kedua orang tua dan adiknya itu, bersekolah disekolahan yang sama dengan Desi hanya saja beda kls, Desi menduduki kelas X dan abangnya yang berada di kelas XII. Hari sudah menjelang sore, dan dimana seorang gadis cantik sudah bangun dari tidurnya karena merasa haus akhirnya dia turun menuju ke dapur.

tap
tap
tap

Suara derap langkah kaki menuruni anak tangga. Setelah sampai didapur gadis cantik tadi pun menuangkan segelas air es untuk dia minum, tak lama kemudian sang ayah pun pulang.

 "Assalamualaikum, Ayah pulang" ucap Ayah.

 "waalaikumsalam, tumben ayah pulang cepat?" Tanya Desi, ya gadis cantik tadi adalah Desi.

 "iya mau makan malam sama keluarga" ucap ayah sambil mengelus pucuk kepala anaknya, dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Desi. 

Setelah perbincangan di dapur tadi Desi memutuskan untuk naik ke kamar siap-siap buat mandi dan makan malam. Yang ditunggu makan malam pun tiba semua keluarga Argadinata berada di meja makan hanya suara dentingan sendok yang menemani mereka makan, Hingga suara memecahkan keheningan itu.

 "Yah, Bun, Bang" ucap Desi.

"apa sayang?" Jawab ayah dan bunda, sedangkan sang Abang hanya menaikkan alis sambil menatap Desi seolah berkata 'apa' 

"Desi ketrima tau dijurusan yang selama ini Desi impikan, dan kalian tau ngk? Desi juga udah punya teman mereka semua asik satu frekuensi lagi jadi betah deh" ucap Desi semangat 45.

 "Ya, bagus dong kalo gitu bunda dan ayah dengernya juga seneng " ucap Bunda.

 "nggak boleh centil ya dek" ujar sang Abang memperingati, adiknya ini kalo sudah lihat cogan nauzubillah jangan tanya lagi.

Lain halnya dikediaman keluarga Sanjaya seorang anak laki-laki satu-satunya dikeluarkan itu tengah asik mengobrol dengan sang teman yang tiba-tiba datang kerumahnya tanpa memberitahu siapa lagi kalau bukan David,Beno,dan Dewa. 

Saking asiknya mereka mengobrol sampai tak menyadari kedatangan seorang paruh baya.

 "Assalamualaikum papa pulang" ucap sang papa.

 "waalaikumsalam" jawab mereka kompak.

 "kalian disini rupanya pantes tadi om dengar suara tawa Sampai diluar rumah" ujar papa Gilang.

"hehe iya om, jadi nggak enak sama om" ujar Beno.

"santai anggap aja rumah sendiri, oh ya om pamit ya mau bersih-bersih dulu capek soalnya" ujar papa Gilang,.

"oke om siapp" jawab teman Gilang serempak. 

Okheyy guyss mari perkenalan dengan keluarga Sanjaya alias keluarga Gilang, ayah Gilang yang bernama Arif Sanjaya ibunda Gilang yang bernama Fiera Sanjaya gilang anak tunggal dia pengen punya adik tapi belum dikabulkan oleh ayahanda dan ibunda tercinta haha.
Waktu sudah semakin larut teman-teman Gilang juga sudah pamit pulang dan Gilang pun sudah bersiap untuk masuk kealam mimpi.

Pagi pun tiba Gilang pun sudah bangun dari tadi dirinya juga sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah setelah libur panjang dan 1 Minggu yang melelahkan karna adek kelasnya yang baru butuh bimbingan ekstra dari kakak-kakak OSIS. Hari ini hari Senin setiap sekolah pasti mengadakan upacara bendera dan yang pasti petugas upacara kali ini anggota OSIS dan Gilang pemimpin upacaranya jadi dia harus berangkat pagi untuk hari ini. Setelah merasa sudah siap Gilang pun turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga tercinta.

tap
tap
tap

Suara langkah kaki Gilang menuruni tangga haha, setelah sampai dibawah diapun menuju meja makan yang sudah ada papa dan mamanya, sarapan pagi pun dimulai tidak ada percakapan hanya ada suara dentingan sendok disana.

 "Pa, ma Gilang berangkat dulu ya" ucap Gilang sambil menyalimi tangan kedua orang tuanya.

 "Hati-hati lang jangan ngebut bawa motornya" ujar sang mama sambil berteriak, dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Gilang.

"yaudah ma, papa pamit juga ya ada meeting pagi-pagi" uajr sang suami tercintahh.

"iya udah sana papa berangkat nanti telat, hati-hati pa" jawab sang istri haha.



Lain lagi dikediaman Argadinata seorang gadis yang sangat susah dibangunkan "DESIII!!" teriak sang bunda frustasi sebab anak gadisnya itu sangat susah dibangunkan sudah dari tadi dia meneriaki namanya namun tak kunjung dapat balasan dari sang anak.

 "Desiii bangun kamu atau mau bunda bakar semua novel kamu" ujar sang bunda marah.

"eh, jangan dong Bun itukan harganya mahal, iya-iya ini Desi udah bangun Desi mau siap-siap dulu Bunda keluar ya" ujar Desi setengah mengantuk.

 "giliran novel aja bangun dasar " cibir sang Bunda heran dengan anaknya itu.







Haloo guyss kalo mau lanjut harus tembus 50 vote lah ya hehe nanti dilanjut
Kalo ceritanya berbelit-belit maapkan ya ini baru pertama kali saya menulis cerita jadi masih agak ragu haha. Udah dulu ya gess saya pamit undur diri byeee nanti dilanjut lagi ya

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang