19

51 8 0
                                    

Setelah berujar seperti itu Akmal menggendong Desi ala bridal style untuk dibawa ke kamar nya karena dia tak tega melihat adeknya tertidur ditempat seperti ini.

"Tidur yang nyenyak cantik" ucap Akmal kepada adek tercintah nya 😘

*****
"Eungh" lenguh Desi

"Bentar-bentar gue ngelag" bingung Desi pasalnya dia semalam tertidur disofa menunggu sang Abang jika pulang tapi kenapa ini dia di atas kasur di kamarnya pula, siapa yang membawanya ke kamarnya

"Nggak mungkin kalo bang Al pulang, dia kan lagi marah sama gue" ujar Desi dia masih ngelag guyss

"Argh tau ah bodo mau dia masih marah kek atau nggak terserah dia lah" gerutu Desi

Setelah itu dia bergegas menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas pagi setelah 30 menit beberes dia pun turun kebawah untuk sarapan

Tap
Tap
Tap

Suara derap langkah kaki menuruni tangga disana tepatnya di meja makan sudah ada pemuda yang menikmati sarapannya dengan hikmat

"Ngapain disana, sini makan udah siang telat ntar" ujar Akmal yang sedang makan

"Iya" jawab Desi seadanya

"Udah nggak marah nih?" Tanya Desi disela-sela makanya

"Marah? Nggak ada yang marah tuh" jawab Akmal

"Ish, bukannya Lo kemarin marah ya bang" ucap Desi

"Nggak marah cuman kecewa sedikit aja, mana berani sih Abang marah sama kamu, ntar yang ada Abang di gorok lagi sama ayah" ucap Akmal sambil terkekeh

"Iya deh, terus semalam pulang jam berapa?" Tanya Desi

"Kan katanya nggak pulang" ucap Desi lagi

"Jam 12 malam kayanya, niat sih nginep di rumah Mikael tapi ntar kamu sendirian di rumah apalagi pintu lupa nggak dikunci lagi" jawab Akmal dan hanya dibalas cengiran oleh Desi

Sesampainya mereka di parkiran sekolah

"Hai, bang El" sapa Desi kepada Mikael

"Hm udah gede ya sekarang" ujar Mikael

"Ya iyalah kan Udah SMK bukan bocil SMP lagi" ucap Desi sambil mengerucutkan bibirnya lucu

"Ekhem, El doang nih yang disapa" ucap Putra

"Oh iya lupa kalo ada bang tra" ucap Desi sambil tersenyum geli

"Gini amat nasib gue" ucap Putra sok dramatis

"Nggak kok bang nggak lupa, sering-sering dong main biar rumah nggak sepi" ucap Desi

"Boleh" jawab Putra dan Mikael

Sedikit info bahwa teman-teman Akmal ini sudah dekat dengan Desi sejak kecil ya karena memang mereka bersahabat sejak kecil jadi keluarga pun sudah tahu nggak perlu diragukan lagi dan untuk Mikael dia tidak akan dingin dan cuek ketika bersama temannya dan Desi

"Yaudah yok masuk udah mau bel tuh" ajak Desi

"Bang El anterin ayo" ajak Mikael sambil menggandeng tangan Desi

Disepanjang koridor menunju kelas X Akuntansi banyak tatapan tidak suka yang diberikan kepada Desi pasalnya dia kan murid baru kok bisa dekat dengan Mikael yang dingin tak tersentuh

Dih caper

Apasihh sok iye bangett

Murahan

Cantikan juga gue

Dan masih banyak lagi ucapan tak suka yang ditujukan kepada Desi

"Dih apasih kalo nggak tahu mending diem deh" gerutu Desi pelan yang di dengar Mikael

"Udah nggak usah didengerin sana masuk kelas gih belajar yang bener nggak usah bolos lagi" peringat Mikael

"Siap kapten" ucap Desi sambil hormat kepada Mikael

"Haii guyss Desi yang cantik jelita dan membahana datang yuhuu" teriak Desi

Namun tiba-tiba saja ada yang menarik tangannya dia yang tidak siap pun hampir oleng

"Apaan sih kai main tarik-tarik aja sakit tahu" ucap Desi sambil mendelik tajam ke arah kaila

"Sutt diam deh gue mau tanya sama Lo" ucap Kaila

"Lho kenal sama Mikael?" Tanyanya

"Bang El? Kenal dong udah dari kecil malah kalo gue Deket sama bang El dan bang tra jangan heran ya karena memang dari dulu kita udah dekett" beritahu Desi kepada teman-temannya agar tidak salah paham

"Oh, gitu" ujar mereka kompak

"Assalamualaikum anak-anak ibu yang cantik dan ganteng" ujar Bu Lita

"Waalaikumsalam Buta" ucap mereka kompak (Buta atau Bu Lita)

"Heh, jangan Buta atuh orang ibu masih bisa lihat kok, Bulit aja" ucap Bu Lita

"Nggak mau aht mau Buta udah nyaman soalnya" ucap Agnes

"Bener tuh kata Agnes Bu" ucap Kaila

"Buta bukan berarti ibu Buta cuman ini panggilan khusus buat walkes kita, iya nggak guys?" Tanya Agnes kepada teman-temannya

"Iya Bu bener banget" jawab Zulita

"Iya deh terserah kalian aja ibu mah ngikut" ucap Bu Lita

Bu Lita itu wali kelas di X AK 2 ya dan guru pelajaran IPAS (Taulah pasti itu pelajaran apa buat yang kumer pasti tahu)

"Oke anak-anak sekarang kita akan pelajari tentang bab limbah ya bisa dibuka bukunya) ucap Bu Lita

Kring kring kring
Anggap aja suara bel istirahat berbunyi semua murid berbondong-bondong menuju kantin

"Guys kantin yuk kasihan anak gue udah kelaparan" ucap Zulita

"Zulita Hamil ya?" Tanya Berlin polos dan ya diberi tatapan penjelasan oleh anak kelas X AK 2

"Nggak gitu maksudnya Berlin astaghfirullah, maksud anak itu tuh cacing cacing gue yang udah minta makan dari tadi" jelas Zulita tentu semua bernafas lega

"Emang diperut kita ada cacingnya?" Tanya Berlin polos

Saking polosnya temen-temanya pun ingin meremas ginjal Beriln memang agak lain anak satu ini huhh




















Segini dulu ya okheyy selamat membaca guysss

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang