31

47 4 0
                                    

Malam hari tepatnya dikediaman Argadinata tengah makan malam bersama, jarang sekalimereka bisa melakukan kegiatan makan malam bersama. Biasanya Benata dan Dinda selalu sibuk jarang ada waktu buat keluarga kecil mereka.

"Yah bun adek mau minta izin buat pergi sama kak el" Jelas Desi kepada kedua orang tuanya

"iya boleh, pulangnya jangan terlalu malam ya" Beri tahu sang bunda

"Siap bunn" Jawab Desi dengan tangan hormat

Untung saja malam ini tidak jadi hujan hanya saja tadi sore sempat mendung belum sempat hujan turun. Malam ini suasana dikota Bandung cukup ramai, malam yang begitu indah dengan bintang-bintang yang berkerlap-kerlip di atas sana. Melihat malam yang begitu indah membuat suasana hati Desi sedikit menghangat.

"Oh ya kak kita mau kemana?" Tanya Desi pasalnya sejak pulang tadi sore dari rumah Desi Mikael memberitahu jika ingin mengajak ke suatu tempat

"Ada deh, kamu pasti suka yang penting tadi kamu udah bawa jaket dan pakai sweater'' Jelas Mikael yang tak ingin memberi tahu kemana mereka akan pergi

Bukit Bintang tempat yang akan di kunjungi oleh Mikael, Bukit Bintang merupakan tempat wisata malam yang memiliki pemandangan yang romantis sekali disini kita bisa melihat indahnya Bintang dan melihat lampu-lampu kota saat malam hari memberikan kesan yang sangat romantis. Selain bisa melihat bintang disini kita juga bisa memesan beberapa makanan seperti jagung bakar dan minuman hangat yang pas banget nemenin kita saat hawa yang dingin di Bukit Bintang.

"Nah sekarang kita sudah sampai, dipakai gih jaketnya" Ucap Mikael sebelum turun dari mobil

"Sweater aja udah cukup kok kak" Balas Desi sambil bersiap-siap sebelum turun dari mobil

"Yaudah kalo gitu ayo turun" Ajak Mikael kepada Desi

"Lets goo" Seru Desi sambil turun dari mobil

'Cantik' satu kata yang keluar dari mulut Mikael, bukan hanya pemandangannya yang cantik melainkan perempuan yang bersamanya malam ini sungguh cantik senyuman manis yang menghiasi wajahnya menambah kesan manis pada dirinya. Mikael bersyukur bisa membawa Desi kesini mungkin tempat ini akan menjadi tempat sepesial buat mereka beruda. Mikael tak yakin jika hubungan ini akan berlanjut lebih serius atau kembali menjadi layaknya abang dan adek?. Tempat ini juga sangat cocok untuk Desi yang sedang banyak pikiran, tempatnya yang nyaman dan bagus ini memang sangat cocok bukan?.

"Bagus banget kak tempatnyaaa" Ucap Desi dengan sorot mata yang berbinar

"Kamu suka kan?" Tanya Mikael sambil menggenggam tangan Desi

"Suka banget ka, makasih ya udah mau ngajak Desi ke tempat yng bagus ini" Ucap Desi sambil menarik pelan Mikael

"iya apupun asalkan kamu suka, kita duduk disana mau?" Tanya Mikael sambil menunjuk tempat yang kosong untungnya malam ini tidak terlalu ramai

"ayoo" Jawab Desi dengan senyum lebar yang tak pernah luntur dari bibirnya 

Setelah mereka mendapatkan tempat duduk yang nyaman mulailah mereka dengan obrolan-obrolan yang cukup menarik

"Oh ya mau jagung bakar?" Tawar Mikael

"Boleh deh kak, sekalian minumnya ya hehe" Jawab Desi disertai dengan cengiran khasnya

"Siap tuan putri pesanannya segera datang" Ucap Mikael dengan gaya ala pelayan

"Apasih kak makasih ya" Balas Desi sebelum Mikael benar-benar pergi untuk membeli makanan dan minuman

"Permisi, pak saya mau beli jagung bakarnya dua, sama minumnya susu satu kopi satu" Ucap Mikael kepada bapak-bapak yang jual disana

"Siap ditunggu dulu ya mas" Jawab bapaknya

"Iya pak" Jawab Mikael, sudah sekitar 15 menit akhirnya jagung dan minumannya pun jadi

"Ini mas jagungnya dan minumannya" Beritahu bapak penjual 

"Oh ya pak berapa harganya" Tanya Mikael 

"Jagungnya dua 30.000 minumnya dua 20.000 jadi semuanya 50.000 mas" Jawab bapaknya

"Ini pak uangnya, makasih" Ucap Mikael sambil menyodorkan uangnya. Setelah itu Mikael bergegas menuju tempatnya tadi takut-takut Desi badmood karena sudah menunggu lama.

"Ini mbak pesannya silahkan dimakan" Ucap Mikael tiba-tiba membuat Desi yang tengah melamun berjingkat kaget kaena ulahnya

"Ih ngagetin aja sih kakk" Jawab Desi sambil memukul lengan Mikael

"Hehe ya maaf habisnya kamu tadi nglamun sih lagi mikirin apa emangnya hm?" Tanya Mikael sambil mengelus surai hitam milik Desi

"Nggak tahu kak rasanya kaya ada yang ganjel gitu" Jelas Desi sambil menyeruput minumannya 

 "Kenapa beliin aku susu kak?" Tanya Desi pada Mikael

"Biar tinggi aja sih" Jawab Mikael enteng tanpa beban

"Ishh aku udah tinggi, kak kael aja yang kaya tiang listrik" Jawab Desi dengan sewot

"Iya deh iya, yaudah gih di makam jagungnya" Balas Mikael yang diangguki kepala oleh Desi

"Kak makasih ya udah mau ngajak aku kesini seneng banget tau kak aku malam ini rasanya beban yang menghantui pikiran ku sedikit berkurang" Jelas Desi kepada Mikael, Mikael hanya menyimak kelanjutan yang akan di ucapkan oleh Desi 

"Nanti kalo aku udah nggak bisa jagain ayah, bunda, bang El, dan teman-teman aku tolong jagain mereka ya kak, nggak tau kenapa sejak tadi sore perasaanku tuh nggak enak  banget tau kak tapi setelah kesini rasanya sedikit berkurang dan aku harap ini bukan malam terakhir kita ya kak" Jelas Desi lagi kepada Mikael

"Heii lihat kakak, kenapa ngomong gitu hm? mungkin itu hanya perasaan kamu saja, kamu bakal tetap disini sama kakak sama yang lainnya juga nggk boleh ngomong gitu ah, cantiknya kakak harus tersenyum oke?" Jelas Mikael mencoba untuk meneangkan Desi tapi malah sebaliknya Desi justru menangis di dekapan Mikael

"Udah ya jangan nangis lagi nanti ayah sama bunda ngiranya aku ngapa-ngapain kamu" Ucap Mikael sembari mcerenghapus air mata Desi

Malam yang indah mereka habiskan dengan bersenda gurau, bercerita- cerita, Mikael berharap dengan datangnya mereka ke bukit ini bisa mengurangi kegelisahan yang dirasakan oleh Desi

***

Suara burung berbunyi nyaring menyambut datangnya sang mentari di pagi yang cerah ini berusaha untuk membangunkan setiap insan manusia yang masih terlelap di atas ranjang empuknya, namun tidak untuk Desi yang harus bangun dengan suara teriakan dari bundanya apalagi susana pagi ini sangat sejuk jadi sangant cocok untuk bermalas-malasan.

"Astagfirullah, ini udah jam berapa heh bangun bangun udah siang ini anak gadis kok bangunnya kalah sama ayam" Ujar Dinda kepada anaknya

"Iya bun iya ini adek bangun" Jawab Desi kemudian pergi ke kamar mandi buat siap-siap pergi sekolah













MAKASIH BUAT YANG UDAH MAU BACA CERITA KU INI JANGAN LUPA BUAT KASIH VOTE KOMEN JIKA MENURUT KALIAN CERITA AKU ADA YANG HARUS AKU PERBAIKI

SELAMAT MEMBACA GUYSSS!!!!!
SEE YOU GUYSSS





Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang