17

53 8 0
                                    

Padahal niat hati Beno ingin mengajak kaila ke cafeshop nya yang udah di dirikan sejak 1 tahun belakangan ini

"Kak nggak mau mampir dulu?" Tanya kaila

"Nggak deh kai langsung pulang aja" jawab Beno

"Hati-hati ya kak jangan ngebut" teriak kaila karena Beno sudah melakukan motornya

****
Di pagi hari yang cerah, suara kicauan burung yang merdu, ayam yang berkok ditambah udara pagi hari di kota Bandung yang sangat sejuk

Semua siswa siswi SMK Harapan Bangsa (jika waktu itu udah ada nama sekolah maka saat ini saya ganti ya guys), hari ini akan melaksanakan upacara bendera diakrena kan hari ini hari keramat yaitu Senin.

"Duh panas banget lagi" ucap Berlin mengeluh

"Kalo nggak mau kepanasan ya nggak usah ikut upacara lah" sinis Agnes kesal kepada Berlin udah tahu upacara pasti panas ini malah mengeluh

"Udah deh jangan banyak bicara" ujar kesia menengahi

Selang beberapa menit dari kegaduhan itu tiba tiba

Bruk

"PMR mana PMR" seru kaila heboh

"Minggir minggir" tiba-tiba Dewa datang menggendong Zulita aka bridal style

Semua yang melihat adegan itupun syok menatap tak percaya

"Serius itu?" Tanya Lena teman sekelas

"Wah nggak nyangka gue, bakal heboh ini" sambung Agnes

"Sudah-sudah diam" peringat sang ketua kelas

****
Selesai upacara circle kesia menuju uks untuk melihat keadaan bocil mereka

"Lo baik-baik aja kan Zul?" Tanya Desi khawatir

"Lo nggak sarapan ya?" Curiga Aisyah

"Kok bisa gini sih" Kaila

"Biasanya aja nggak gini kok bisa sih" ujar Zulita

"Zulita nggak papa kan?" Tanya Berlin

"Kalian diem deh pusing tahu mau jawab darimana banyak banget, iya gue gak apa-apa kok kalian tenang aja, iya gue tadi pagi buru-buru jadi nggak sempet buat sarapan" beritahu Zulita

Dan diangguki mereka semua syukurlah bocil mereka tidak apa-apa untung bocil satu lagi tidak ikutan

"Oh ya, Dewa mana?" Tanya kaila

"Dewa?" Bingung Zulita

"Iya Dewa, tadikan yang bawa Lo kesini dia" beritahu kaila

"Nggak tahu bangun-bangun udah nggak ada dia" beritahu Zulita

"Mungkin ke kelas atau nggak ada urusan lain" jawab Desi

Dan disetujui yang lainnya, setelah perbincangan yang cukup panjang itu dan setelah Zulita sarapan mereka menuju kelas memulai jam pelajaran yang membosankan yaitu informatika karena gurunya setiap menerangkan tidak pernah jelas. Bel istirahat pun berbunyi kini semua siswa siswi berbondong-bondong menuju kantin

"Guys kalian duluan aja gue mau ke toilet bentar" ujar Desi memberitahu

"Gue ikut ya" jawab Zulita

"Oke, makanan kita samain ya sama minumannya" ujar kesia

Sesampainya mereka di kantin dan setelah mendapatkan tempat mereka pun memasn makanan dan minuman

"Lama juga ya Desi sama Zulita" ujar kaila

"Namanya juga ke toilet" jawab Aisyah

"Boleh gabung?" Tanya Akmal

"Boleh duduk aja" jawab kesia

Akmal dan ke dua temannya pun duduk

"Kenalin gue Putra Adiyaksa, di panggil sayang juga gapapa" ucap Putra sambil mengedipkan matanya genit

"Gue Mikael Mahardika" ucap Mikael dingin

"Duh dingin banget sih" ujar Desi dan kaila

Yang lain pun geleng-geleng kepala tak yakin

****
Di toilet tempat Desi dan Zulita tadi

"Hai" sapa Prima

"Ada apa ya kak?" Jawab Zulita

"Cih, pura-pura nggak tahu lagi, nggak usah sok polos deh kalo udah tahu" ucap Desvinka sambil berdecih

"Misi kak kita merasa nggak berbuat apa-apa sama kakak deh" jawab Desi dia udah tahu ini pasti kejadian Dewa menggendong Zulita tadi

"Lo, masih berani sekolah juga ternyata" ujar prima, Zulita Semakin bingung apa maksudnya

"Kenapa nggak berani" lepas sudah emosi Desi dia sungguh kesal dengan kakak kelasnya ini

"Kalian ya, Nda udah siap belum?" Tanya Desvinka,

mereka bertiga tengah merencanakan sesuatu hingga membuat Desi was-was pasalnya dia baru saja sembuh jangan sampai dia tepar lagi gara-gara masalah ini nggak berfaedah bangettttt






Sampai sini dulu deh typo tandain ya

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang