Kisah Sang Remaja (Revisi)

11

"Ye elo ditungguin juga malah enak-enak di sini ngobrol sama bang Al" ucap Desi yang tiba-tiba datang

"Eh, bukan gitu tadinya mau bilang sesuatu tapi Lo udah datang duluan" ujar kesia

"Dek mau dipinjam temannya, mau Abang ajak keluar nggak apa-apa kan?" Tanya Akmal

"Nggak boleh ya bang, ini tuh udah malam kesi harus istirahat, besok-besok aja kalo mau ajak jalan dia" larang Desi

"Orang dianya mau kok dek, ayolahh" paksa Akmal

"Lo beneran mau?" Tanya Desi

"Ya, gue sih ayo-ayo aja" jawab kesi

"Terserah lah" pergi Desi begitu saja

"Besok-besok aja ya, takutnya besok kalian kesiangan" ujar Akmal

"Iya bang, duluan ya" jawab kesi menyusul Desi

"Hai, jangan marah dong" ujar kesi

"Katanya mau pergi tadi kok kesini" cuek Desi

"Nggak jadi, kata bang Al besok-besok aja, jangan marah dong kan nggak jadi pergi" bujuk kesia

"Siapa juga yang marah" gerutu Desi

"Lo kan?" Jawab kesia

"Hm, nggak jadi nih" sambil menunjukkan senyuman nya

"Ngapain kesini? Nggak nyusul yang lainnya udah pada tidur tuh" ucap Desi

"Belum ngantuk mending di sini lihat bulan dan bintang yang indah" ujar kesi

"Em iya sih" Desi

"Menurut Lo Gilang itu gimana?" Tanya Desi tiba-tiba

"Tumben tanya begitu? Menurut gue ya Gilang itu datar, nggak ada manis-manisnya, udah sih gitu aja" jawab kesi

"Ck" decak Desi

"Kalo Lo tanya gitu ya pasti itu jawaban nya, beda lagi kalo Lo tanya nya sama orang yang suka sama dia" ujar kesi memberitahu

Setelah percakapan unfaedah itu Desi dan kesi pun pergi tidur, dan pagi pun menyapa menggantikan sang rembulan. Perkemahan pun sudah terlewat, Desi dan Gilang pun semakin akrab meskipun ada aja yang menggangu mereka, seperti orang syirik aja ya memang sih soalnya kan Gilang juga famous, dan sudah 3 hari itu juga kesia dan Akmal dekat namun ada juga yang cemburu.

*****

Hari ini malam sabtu waktu yang ditunggu-tunggu anak muda malam yang free dari tugas-tugas

"Dek Abang mau pergi sama kesia, mau nitip apa?" Bilang Akmal

"Nggak ada deh bang, hati-hati ya" jawab Desi

Skip dirumah kesia

Tok..tok..tok... Suara ketukan pintu pun terdengar oleh penghuni rumah
Ceklek

"Eh siapa ini?" Tanya Nadia mama kesia

"Assalamualaikum Tante, kenalin Akmal kakak kelasnya kesia" ujar Akmal sopan

"Waalaikumsalam, yaudah ayo masuk" ajak Nadia

"Bentar ya Tante panggilin kesia nya dulu" pergi Nadia menuju kamar kesia

"Kak di depan ada pacarnya tuh" goda sang mommy

"Hah, pacar? Kesi belum ada pacar mom" kesal kesi

"Terus itu cowok yang datang siapa dong?" Goda sang mommy

"Oh itu kakak kelas kesi, Abangnya Desi" jawab kesi

"Oh, sana gih temuin kasian udah nungguin kamu dandan lama sih" tawa sang mommy

"Iyaaaa" cuek kesi

"Eh udah lama ya kak? Sorry ya" ujar kesia tak enak hati,
Btw guys kesia sekarang manggilnya kakak ya bukan Abang lagi.

"Gapapa santai aja" jawab Akmal

"Mau kemana sih malam-malam gini" goda sang mommy

"Oh ya Tan saya mau minta izin mau ajak main anak gadisnya" izin Akmal kepada mommy kesia

"Iya silahkan hati-hati ya pulangnya juga jangan malam-malam, oh ya satu lagi Panggil nya jangan Tante dong, panggil mommy aja" jawab sang mommy

"Eh iya tan- mommy maksudnya" kikuk Akmal

Mereka pun pamit untuk pergi sekarang takutnya kemalaman nanti

**
Ya Desi merasa kesepian dia rumah Segede ini hanya dia sendirian tak ada satupun orang Abangnya pergi, si embak pulang kampung.
Drt drt suara ponsel Desi berdering segera dia mengecek handphonenya

Kak Gilang
Di rumah sendirian apa sama Abang Lo?

Me
Sendirian kak mau main?

Kak Gilang
Iya, otw sekarang
Mau si bawain apa?
Biar nanti kakak beliin

Me
Nggak usah kak
Hati-hati kak dijalan

Ya pesan terakhir Desi pun hanya dibaca
Tok..tok...tok...

"Assalamualaikum" ujar Gilang

"Waalaikumsalam ayok kak masuk" ajak Desi

Sesampainya mereka di ruang tamu pun hanya berbincang-bincang sambil tertawa kecil.

Lain tempat, tepatnya di pasar malam Sepasang remaja ini sudah seperti kekasih saja bagaiman tidak pasalnya mereka mengalahkan kekasih yang datang malam ini juga, namun tak disangka ada hati yang tersakiti

Lanjut GK?