05

82 8 0
                                    

"Game mungkin kalo nggak gitu ya PS " jawab Dewa kepada Desvinka, " Oh yaudah" jawab Desvinka.

Sedikit info ya gengss Desvinka ini diam-diam menyukai seorang Dewa Aditya, namun dia juga mempunyai kekasih di sekolahan itu, hanya saja mereka backstreet.

"Oh ya guys udah mau Maghrib kita pulang dulu ya" ujar Desvinka dan mengajak temannya pulang, "oke kalian hati-hati ya" Jawab Gilang.

Malam pun tiba rembulan dan bintang menyinari malam yang gelap dan dingin ini.

"Oh ya, tumben tadi istirahat kedua gue gak lihat gengnya si kesia" uajr David kepo pasalnya dia tidak melihat si cantik kesia.

"Lo bener juga" fikir Dewa dan Beno.

"Mungkin ada tugas, kenapa jadi kalian yang kepo?" Heran Gilang pasalnya teman-temannya jadi kepo kaya gini.

"Nggak gitu Lang, gue sih mau jujur-jujur aja gue sama kek David menyukai circle itu, apalagi cewek yang waktu itu ngatain buaya sama si David behh manisnya bukan main dah" ujar Beno jujur.

"oh si kaila, tetangga gue itu" jawab Dewa memberitahu.

"kok gue gak pernah lihat ya wa, tetangga baru?" Tanya Beno memastikan, dan hanya dibalas deheman singkat oleh dewa.

"Jujur kalo gue lebih suka sama si bocil itu loh yang imut manis lagi" ujar Dewa memberitahu teman-temannya.

"Kalo gak salah namanya Zulita wa, di lihat dari name tag nya sih gitu waktu pas MOS juga sih" jawab David dan diangguki oleh Gilang.

"Lo serius wa suka sama tuh cewek? Desvinka Lo kemanain bego" sewot Beno dan diangguki yang lainnya.

"jujur gue cuman nganggep dia sahabat nggak lebih, gue juga nggak suka sama dia" jawab dewa.

"Kalo lang gimana? Suka nggak sama tuh si cewek nakal" tanya David dan diangguki yang lainnya.

"Nggak, ngapain juga suka sama cewek kaya gitu" jawab Gilang.

"tapi Lo tau kan kalo prima suka sama Lo?" Tanya Beno.

"iya gue tau, gue udah coba buat gue bisa suka sama dia tapi hasilnya nihil gue cuman nganggep dia sahabat gak lebih" jawab Gilang jujur.

"udahlah ngapain bahas cewek mending main game" usul Dewa.

"Assalamualaikum" ucap mama dan papa Gilang.

"waalaikumsalam" jawab mereka kompak.

"lho kalian pada disini? Yang cewek mana? Kok nggak ikut?" Tanya mama Gilang.

"udah pada pulang ma" jawab Gilang seadanya.

"oh yaudah mama mau ke atas, kalian udah pada makan kan?" Tanya sang Mama.

"udah dong tan" jawab Beno dan diangguki yang lainnya.

Dikediaman Argadinata seorang kakak beradik tengah asik menonton televisi tanpa ada suara apapun hingga akhirnya sang abang angkat bicara.

"Dekk, Abang mau cerita dong" ucap sang Abang, dan hanya dibalas sang adik dengan menaikkan alis tanda 'apa'.

"Huh, jujur aja dek Abang sebenarnya udah punya cewek" beritahu sang Abang.

"hm udah tau" Jawa sang adik cuek.

"dari mana kamu tahu dek? Abang kan baru bilang malam ini" heran sang Abang.

"yang tadi pagi di kantin sama Abang kan?" Tanya sang adik.

"bukan heh itu teman Abang" beritahu sang Abang.

"Terus yang mana dong bangg" tanya sang adik kepo tapi masih menatap televisi.

"coba tatap Abang biar Abang jelasin, namanya itu Desvinka Leonardo, kamu tau kan pasti. Abang dengan dia udah pacaran hampir 1 tahun dek tapi Abang bingung kenapa dia nggak mau publish hubungan ini, apa karena Abang jelek ya dek?" Curhat sang Abang.

"No, Abang itu baik, ganteng, royal iya mungkin ada alasan lain kali bang makanya dia nggak bisa ngepublish hubungan Abang sama dia, tapi kok Abang belum pernah bawa dia kerumah sih" heran sang adik pasalnya Abangnya itu belum pernah bawa cewek kerumah.

"Besok pulang sekolah Abang ajak dia ke rumah deh, dan ya kamu nggak lupa sama perjanjian kita kan? 3 kesempatan/keinginan ya Abang lupa pokoknya itu, berhubung besok ayah sama bunda keluar negeri jadi kita doang yang dirumah Abang mau besok adek yang beres-beres rumah nggak boleh mbak oke?" Ucap sang Abang

"BANGGG, yang bener aja dong masa harus bersihin rumah Segede gaban ini nggak mau ahtt " tolak sang adek.

" oke tinggal Abang bilang ke bunda kalo tadi adek bolos kan gampang haha" jawab sang Abang.

"ishh, iya-iya" cemberut sang adek sambil menghentakkan kakinya menuju kamarnya, sang Abang pun hanya terkekeh geli melihat tingkah sang adek.

Pagi pun tiba, suasana pagi hari di Bandung sangat dingin dan sejuk apalagi semalam habis turun hujan. Seperti yang telah dibilang oleh Akmal semalam bahwasanya ayah dan bundanya hari ini berangkat ke Singapore.

"Yah,Bun Abang sama adek nggak bisa anterin nggak apa-apa kan?" Tanya Akmal kepada orangtuanya.

"Nggak apa-apa bang, titip adek ya jagain dia, jangan sampai adekmu telat makan dia kan bandel bang" ujar sang Bunda sambil terkekeh kecil.

"ishh bundaa adek tuh nggak bandel yaaa" cemberut Desi.

"bunda sama ayah di Singapore berapa lama?" Tanya Desi.

"2 Minggu kalo nggak 1 bulan" jawab sang ayah.

"yahhh, yaudah deh" lesu Desi.

"Bunda sama ayah berangkat jagain adek kamu bang" pinta sang ayah.

Skip setelah acara tadi pagi, mereka pun kini berangkat sekolah. Sesampainya disekolah masih sepi karena ini terlalu pagi, akhirnya Akmal pun mengajak sang adek ke kantin.





















Lanjutnya besok kalo nggak ntar malam
Selamat membacaaa

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang