14

58 6 0
                                    

"Tapi dek" bingung Akmal

"Pliss bang jangan sampai ada yang tahu apalagi ayah sama bunda adek harap Abang bisa jaga rahasia ini, adek ke atas dulu" ucap Desi lalu pergi begitu saja meninggalkan Akmal di ruang tamu sendirian dengan otak yang terus berputar.

"Insyaallah Abang akan rahasiakan ini dek" gumam Akmal pelan dia pun pergi begitu saja ntah kemana.

Dan di dalam kamar terdapat seorang gadis yang tengah melamun ntahlah dia tak tahu dia harus berbuat apa untuk saat ini menjauh atau tetap bertahan? Sungguh dia bingung, sampai suara notifikasi membuyarkan lamunannya.

Drt....drt...drt...

Unknown
Kok nggak ada di sekolahan?
Pulang ya? Duh kasihan hhh

Desi jelas tahu siapa itu sungguh dia tak tahu sekarang mungkin tidur akan membantunya melupakan kejadian tadi, namun ketika dia ingin tidur ada saja notifikasi yang masuk mau tak mau dia harus mengeceknya.

Drt....drt...drt...

Kak Gilang
Kok gak ada di kantin sama
Temen-temen, dimana?

Seulas senyum terbit di bibir Desi yang manis itu hehehe

Kak Gilang

Kak Gilang
Kok gak ada di kantin sama
Temen-temen, dimana?

Me
Dirumah kak
Lagi sakit jadi gak masuk
Buat hari ini

Kak Gilang
Sakit apa?

Me
Cuma demam kok kak
Udah dulu ya kak mau istirahat
Soalnya hehe

Kak Gilang
Cepat sembuh cantik
Biar bisa senyum lagi
Yaudah gih istirahat byee
Cantik

Me
Iyaa makasih kak

Setelah pesan terakhir itu ntah kenapa Desi semakin tak bisa tidur sungguh jantung nya tak aman untuk saat ini, namun sebisa mungkin dia harus tidur.

****
Lain tempat, tepatnya di kantin sekolah dua sejoli dari tadi tengah asik berbincang.

"Bocil makan yang banyak dong" perintah Dewa

"Ihh nggak mau kak udah kenyang, buat kakak aja nih" tawar zulita

"Nggak boleh gitu, lagi pun baru dua suap, sini kakak suapin" ucap dewa sambil menyuapi zulita, mau tak mau dia harus makan.

"Udah ya kak, udah kenyang soalnya" ucap zulita sambil menunjukkan puppy eyesnya

"Hem iya" pasrah dewa

"Nanti malam free gak?" Tanyanya tiba-tiba

"Free kayanya, kenapa emangnya kak?" Tanya zulita

"Mau ngajak jalan, mau gak?" Ujar Dewa

"Mau bangettttt" seru zulita semangat

"Yaudah nanti malam kakak jemput, dandannya nggak usah cantik-cantik oke?" Ujar Dewa memberitahu

"Ish iya-iya" jawab Zulita

*****
Bel pulang pun berbunyi saatnya semua murid pulang untuk melepas rasa kantuk mereka.
Di rumah Desi sedang menunggu Akmal karena setelah kejadian di bawah Akmal pergi tak pulang.

Bang Al

Me
Bang, diamana?
Tega banget ninggalin
Gue dirumah sendirian.

Kesal itu lah yang dirasakan oleh Desi kepada Abangnya, lihatlah ini udah sore sudah hampir Maghrib tapi sang Abang tak kunjung pulang. Tak lama kemudian ada suara notifikasi dari handphone Desi ternyata Akmal yang chat.

Bang Al

Me
Bang, diamana?
Tega banget ninggalin
Gue dirumah sendirian.

Bang Al
Di tempat tongkrongan
Bentar lagi abang pulang
Mau dibawain apa?

Me
Buruan pulang bang.
Nggak ada.

Bang Al
Otw.

Setelah membaca pesan terakhir Desi pun segara beranjak dari tempat tidur dan segera beberes, sungguh badannya terasa panas, kepalanya terasa pusing dia sungguh tak kuat hingga badannya pun ambruk.
Tok...tok...tokkk

"Assalamualaikum" ucap Akmal namun tak ada sahutan dari adeknya

"Dekk, dimana?" Teriak Akmal

"Astaghfirullah dek kenapa bisa begini" panik Akmal sambil menggendong adeknya Al bridal style

"Sudah Abang duga pasti kamu akan jatuh sakit, Abang harap kamu bisa atasi masalah ini, Abang yakin kamu kuat" ucap Akmal sambil mengompres Desi.

****
Lain tempat tepatnya di taman sepasang anak muda tengah menikmati angin malam.

"Cil, suka nggak?" Tanya Dewa

Ya sepasang anak muda itu Zulita dan Dewa, sesuai janji Dewa di sekolah pagi tadi kalo dia akan mengajak jalan Zulita

"Ish aku bukan bocil ya kak, aku tuh udah besarr" jawab Zulita sambil cemberut, dan justru itu akan kelihatan imut di wajah Dewa.

"Iya-iya bukan bocil" ucap dewa sambil mencubit pipi Zulita

"Ish sakit kak" marah Zulita

"Yaudah sini-sini maaf ya, abisnya kamu gemas banget sih jadi Kakak gak tahan buat gak cubit pipi chubby kamu" ujar Dewa sambil mengusap kepala Zulita yang berada di dekapannya.

"Kak, lihat deh bintang itu" tunjuk Zulita dewa pun mengikuti arah tunjuk itu

"Kenapa?" Tanya dewa

"Kaka tahu zulita ada harapan buat malam ini, harapannya" ucap zulita sambil menjeda ucapannya.






Sampai sini dulu

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang