15

54 6 1
                                    

"Harapannya bisa terus bersama-sama kakak, apapun keadaannya hingga maut yang memisahkan kita" ucap Zulita dengan senyum yang begitu tulus.

"Kakak nggak akan janji karena kalo kakak janji nantinya akan bikin sakit di hati kamu, apapun yang terjadi nanti kakak akan terus ada di samping kamu, tetep jadi bocilnya kakak ya?" Ujar Dewa tak kalah tulus

"Kalo suatu saat kakak ada salah tegur aja gpp, marahin sekalian kalo bisa yang penting jangan diam terus menghindar kakak nggak suka itu" ujar Dewa memberitahu

"Insyaallah, kakak juga harus tuntun bocil ini biar bisa jadi cewek yang kuat dan dewasa oke?" Pinta Zulita

"Satu lagi kak, kalo setiap kali kakak lihat bintang yang bersinar, bintang itu ada namanya, aku yang kasih nama, yaitu Zulwa" ucap zulita dengan semangat.

"Zulwa?" Tanya Dewa

"Iya Zulwa, Zulita Dewa hehe" jawab Zulita dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya, dan hanya dibalas kekehan kecil dari Dewa.

Mereka tak sadar kah? Bahwa ada yang mengintai mereka sedari tadi

"Lihat aja besok Lo bakal habis kaya teman Lo tadi haha" seringain dari orang itu

"Cil pulang yuk udah malam nanti bunda nanyiriin kamu lagi" ucap Dewa

"Baru jam 8 kak" ucap Zulita

"Kan kita pergi udah dari sore" beritahu Dewa

"Yaudah deh ayo" ajak Zulita

Mereka pun pulang tak lupa sesampainya di rumah Zulita dewa pamit untuk langsung pulang.

****
"Dek, makan dulu ya? Kamu dari tadi belom makan lho" bujuk Akmal

"Nggak mau bang, pahit nggak enak" tolak Desi

"Satu suap aja biar kamu bisa minum obat ya" bujuk Akmal lagi

"Hm yaudah deh" jawab Desi setelah itu pun Akmal menyuapi Desi tak lupa menyuruhnya untuk minum obat

"Besok nggak sekolah dulu ya? Abang khawatir kalo kejadian itu terjadi lagi" khawatir Akmal

"Iya, tapi Abang harus sekolah" jawab Desi

"Nggak, abang akan jagain kamu di rumah" tolak Akmal

"Hm ya" jawab Desi lesu

"Tidur gih udah malam" ujar Akmal

"Iya, malam bang" jawab Desi, setelah itu dia pun tidur

"Semoga kamu kuat dek Abang yakin itu" uajr Akmal

***
Pagi pun datang rembulan telah berganti dengan mentari. Pagi yang cerah menyambut dunia, kini di sklhn SMK Internasional sklhn Desi dkk, sudah ramai murid berlalu lalang di koridor sekolah.

"Eh, Ais Desi nggak ada bilang kalo hari ini berangkat atau izin?" Tanya kesia

"Izin dia katanya masih sakit" Jawab Aisyah

"Kasian dia apalagi kan ayah sama bundanya masih di luar negeri, gak jamin kalo bang Al bisa jagain dia" ujar kesi dan di balas anggukan kepala oleh temennya.

Tak lama kemudian bel pun berbunyi dan selang beberapa menit guru pun masuk, hari ini di kelas mereka di adakan ulangan harian, semua handphone harus dikumpulkan

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi anak-anak" ucap Bu Diana

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, pagi Bu" jawab mereka serempak

"Bagaimana kabarnya baik?" Tanya Bu Diana

"Tidak Bu" jawab Agnes

"Loh kenapa Agnes?" Jawab Bu Diana

"Nggak ada cuan Bu makanya nggak baik-baik saja" jawab Agnes

"Hahaha Lo bener sih nes hahaha" tawa kesia pecah

"Agnes-agnes ibu kirain apa tadi" ujar Bu Diana sambil geleng-geleng kepala

"Baik anak-anak hari ini kita ulangan sesuai yang ibu bilang kemarin, kita ulangan materi perbankan dasar, untuk handphone dan tas boleh di taruh depan yang di atas meja hanya alat tulis saja" ucap Bu Diana

"Baik Bu" jawab mereka serempak

"Apakah ada yang gak berangkat hari ini?" Tanya Bu Diana

"Ada Bu Desi, sakit" jawab Kaila

"Ada lagi?" Tanyanya

"Nggak ada Bu" jawab kaila lagi

"Oke kalo gitu ulangan bisa kita mulai waktunya 60 menit dengan soal 30 pilihan ganda dan 5 easy, dan satu lagi jangan menyontek atau kalian nanti ibu kasih nilai 0, paham kalian?" ujar Bu Diana

"Iya Bu paham" jawab mereka serempak

Mereka semua pasrah mau membantah pun percuma tak ada gunanya, yang ada nanti soalnya akan di tambah lagi.
Kini mereka tengah mengerjakan soal-soal dengan tenang, tak ada yang tengak-tengok ataupun ber suara karena mereka tak ingin mendapatkan nilai 0.
Hingga sudah selesai waktunya mereka mengerjakan soal dan jawaban pun di kumpulkan dan sekarang mereka boleh istirahat karena sudah lelah mengerjakan namun tidak boleh keluar kantin harus menunggu jam istirahat tiba baru boleh. Sungguh membosankan apalagi mereka tadi sudah bertemu dengan angka sungguh serasa salah jurusan, namun tak lama setelah itu bel istirahat pun berbunyi mereka semua berhamburan menuju kantin.

Saat dikantin dan setelah pesen makanan kesia dkk pun kini tengah memakan makanan nya dengan sedikit mengobrol

"Eh guys kira-kira keadaan Desi gimana ya gue khawatir tahu" ujar Kesia

"Nggak tahu gue juga khawatir, eh kaya kak Dew deh gue suruh gabung gak papa kan?" Tanya Zulita

"Iya gak papa" jawab kesia

"Kak Dew sini" ujar Zulita sambil melambaikan tangan

"Kita kesana yok gabung sama mereka" ucap Dewa

"Kalian aja gue nggak" tolak David

"Gue tahu lho sakit hati tapi apa salahnya gabung sama mereka, udah ayok" paksa Dewa





Lanjut gak?
Nanti aja ya
Bingung mau di gimanain

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang