13

59 6 0
                                    

"Nih minum dulu" sembari menyodorkan minuman

"Makasih kak" ujar kesia

"Mau pulang?" Tanya Akmal

"Ayo" jawab kesia

Sesampainya mereka dirumah kesia

"Maaf kak, jadinya gini gara-gara aku" ucap kesia tak enak hati

"Nggak papa santai aja, bilangin mommy ya kakak nggak mampir udah malam takutnya Desi kenapa-kenapa" ujar akmal memberitahu

"Iya,Hati-hati ya kak" ucap kesia

"Dah sana masuk jangan lupa bersih-bersih dulu okhey" ujar Akmal sambil mengacak-acak rambut kesia

"Ish berantakan ih, iya-iya sana gih keburu kemalaman" ucap kesia

Seperginya Akmal dari kediaman Ravellon, kesia pun pergi bersih-bersih diri lalu bergegas tidur.

****
Pagi, ya pagi juga
Pagi ini seperti biasa mereka semua akan bersekolah setelah perkemahan itu dan setelah mereka menjadi akrab

"Eh, guys gue mau ke toilet bentar ya" ujar Desi memberitahu

"Mau Berlin temenin nggak Desi?" Tanya Berlin dengan mengerjap polos

"Nggak usah Lin" jawab Desi

Skip setelah sampai di toilet

"Oh jadi ini cewek kecentilan yang udah ngerusak hubungan Lo sama pacar Lo?" Tanya Prima kepada Desvinka

Ntah darimana mereka datang yang jelas Desi tidak tahu ntah kebetulan atau bagaimana Desi pun tak tahu

"Maksudnya kak?" Tanya Desi sopan

"Nggak usah sok nggak tahu deh Lo" ucap tajam prima

"Dia juga kan yang udah buat sifat Gilang berubah?" Tanya Desvinka

"Iya Lo bener gara-gara dia sekarang Gilang jadi dingin sama gue" ucapa tajam prima

"Lo udah hasut Gilang? Buat ngejauh dari gue iya?" Tanya Prima sambil mencengkram erat dagu Desi

"Lepas, gue gak pernah menghasut siapa pun itu" jawab lantang Desi sambil menghempaskan tangan Desi dari dagu nya

"Dih adek kelas sok nglawan, enaknya kita apain ya?" Tanya Desvinka

"Kerjain aja yuk lah dah lama gue gak bully orang" kejam prima

Bugh

Plak

Dughh

Dengan tidak ada rasa kemanusiaannya mereka dengan tega menendang, menampar, dan memukul desi, sungguh kejam mereka.

"Awas kalo Sampe Lo berani bilang sama yang lain habis Lo, dan satu lagi jauhin Gilang" peringat prima

Dan teman-teman Desi sekarang khawatir dengan keadaan Desi pasalnya guru sudah mau datang tapi dia tidak kunjung datang. Dan ya kalo kalian tahu sungguh beruntung buat prima dan Desvinka mereka membully di kamar mandi belakang yang jarang ada orang, ntah persetan dari mana bisa-bisanya Desi pergi ke kamar mandi itu.

"Nggak mungkin gue balik kelas dengan keadaan kaya begini yang ada gue bakal dapat pertanyaan" gumam Desi

"Gue harus hubungin bang Al siapa tahu dia bisa bantu" monolog Desi

Bang Al

Me

Bang bisa bantuin adek?
Dikamar mandi belakang
Sekarang ya!!

Bang Al
Otw

Sungguh lega akhirnya Akmal bisa menolong nya untuk saat ini

"Dek! Kenapa bisa begini, beritahu Abang siapa yang udah buat kamu kaya gini!!" Emosi Akmal

"Shutt, diam dulu bang nanti adek cerita sekarang bagaimana caranya adek mau pulang pokoknya pulang nggak mau sekolah untuk hari ini aja bantuin ya bang pliss" mohon Desi

"Oke Abang bantuin tapi nanti dirumah kamu harus cerita semuanya ke Abang ya?" Jawab Akmal

"Bisa jalan kan? Atau perlu Abang gendong?" Tanya Akmal

"Nggak perlu bang masih bisa jalan kok" jawab Desi

"Yaudah ayo ikut Abang kita lewat tangga rahasia nanti minta bantuan sama mang Ujang" beritahu Akmal

Setelah mereka berhasil bolos mereka pun pulang dan setelah Desi berbohong kepada temannya bahwa hari ini dia tiba-tiba tidak enak badan jadi harus pulang dan dia juga meyakinkan temannya bahwa dia di temani oleh Abangnya. Dan sesampainya mereka di rumah Akmal pun segera mengompres luka memar Desi biar bisa mendingan, Al tahu kalo adeknya ada luka memar pasti besoknya atau malamnya akan sakit.

"Dek sekarang kamu harus cerita sama Abang sekarang" paksa Akmal

"Hem iya bang" pasrah Desi

"Tapi Abang janji jangan bilang ke siapa-siapa apalagi sampai ke guru" peringat Desi mau tak mau Akmal pun menurutinya

"Iya oke" jawab Akmal pasrah

"Jadi gini" desi mulai menceritakan

Flashback on

Oh jadi ini cewek kecentilan yang udah ngerusak hubungan Lo sama pacar Lo?" Tanya Prima kepada Desvinka

Ntah darimana mereka datang yang jelas Desi tidak tahu ntah kebetulan atau bagaimana Desi pun tak tahu

"Maksudnya kak?" Tanya Desi sopan

"Nggak usah sok nggak tahu deh Lo" ucap tajam prima

"Dia juga kan yang udah buat sifat Gilang berubah?" Tanya Desvinka

"Iya Lo bener gara-gara dia sekarang Gilang jadi dingin sama gue" ucapa tajam prima

"Lo udah hasut Gilang? Buat ngejauh dari gue iya?" Tanya Prima sambil mencengkram erat dagu Desi

"Lepas, gue gak pernah menghasut siapa pun itu" jawab lantang Desi sambil menghempaskan tangan Desi dari dagu nya

"Dih adek kelas sok nglawan, enaknya kita apain ya?" Tanya Desvinka

"Kerjain aja yuk lah dah lama gue gak bully orang" kejam prima

Bugh

Plak

Dughh

Dengan tidak ada rasa kemanusiaannya mereka dengan tega menendang, menampar, dan memukul desi, sungguh kejam mereka.

"Awas kalo Sampe Lo berani bilang sama yang lain habis Lo, dan satu lagi jauhin Gilang" peringat prima

Flashback off

"Jadi gitu bang plis ya jangan cerita ke siapa-siapa apalagi kesia pokonya jangan plisss" mohon Desi

Sungguh Akmal saat ini tengah dilanda emosi dia tak tahu harus berbuat apa di satu sisi adeknya ini tak mau kalo berita ini ada yang mengetahui dia jadi bingung sendiri.

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang