06

73 8 0
                                    

Setibanya mereka dikantin, mereka pun langsung memasan makanan dikarenakan tadi belum sempet sarapan.

"Bang lihat deh" Desi sambil menunjukkan dua pasangan distand nasi goreng.

"Bukannya Desvinka? Kok sama kak Dewa?" Tanya Desi heran.

" udah biasa dek Abang lihat mereka jalan berdua, kalo pun Abang tanya pasti jawabannya sahabat" jujur Akmal.

"cielahh, sahabat berkedok cinta itu mah bang" sewot Desi.

"nggak boleh suudzon dek" peringat Akmal.

"mending Abang sama temen adek aja dehh" ucap Desi.

"nggak aht Abang kan udah punya Desvinka, masa iya mau sama bocil haha" kekeh Akmal.

"Heleh, beneran nggak mau sama si kesi?" Tanya Desi dengan menaik turunkan alisnya.

"ntar deh difikir-fikir dulu" jawab Akmal, dan hanya dibalas gelengan kepala oleh sang adek.

Setelah selesai makan mereka pun pergi menuju kelasnya masing-masing.

"Hola guyss, adek manis datang" ujar Desi.

"Manis dari mananya coba" sinis Anggun, btw Anggun itu teman sekelasnya ya dan diabaikan oleh Desi tentunya.

"Guyss, kalian nggak mau gitu nginep di rumah gue nyokap bokap gue keluar negeri, pasti ntar temen Abang gue datang main" ujar Desi lesu.

"gue sih bisa-bisa aja nggak tau ya sama yang lain " jawab Aisyah.

"Gue nggak bisa, soalnya kan mama gue dirumah sendirian papa lagi dinas di luar kota" jawab Berlin Jujur.

"yaudah deh" jawab Desi lesu.

"oke gue, Ais, Zul, aja yang nginap gimana? Sekalian nyiapin barang buat perkemahan nanti hari sabtu." ucap kesia dan dibalas anggukan kepala oleh temannya.

"tapi guyss nggak bisa nanti in kan baru hari kamis gimana kalo besok malam aja?" Beritahu Desi.

"oke" jawab mereka kompak.

Setelah seharian full mereka belajar disekolah dan kini saatnya bel pulang berbunyi.

"Guys gue duluan ya dah ditungguin Abang gue soalny" ujar Desi menuju parkiran.

"hati-hati" jawab kesi dan hanya diberi acungan jempol oleh Desi.

"Loh bang beneran dia ikut?" Tanya Desi pasalnya di dalam mobil sudah ada Desvinka.

"Iya dek, kamu nggak lupa kan?" Jawab Akmal mengingatkan.

"ish iya-iya" jutek Desi.

Sesampainya mereka dikediaman Argadinata, dan juga setelah Desi beberes rumah tak lupa juga masak buat sang Abang tercintahh dan kekasihnya itu.

"oh ya kak mau tanya dong boleh ngk?" Tanya Desi kepada Desvinka.

"apa?" Jawab cuek Desvinka.

"apa alasan kakak buat backstreet, padahal kan bang Al ganteng iya, royal, baik, manja maybe?" Tanya Desi baik-baik.

"Ya suka-suka gue dong mau backstreet apa nggak kenapa lo yang kepo? lo kan cuman adeknya Al" jawab sewot Desvinka, sungguh Desi baru menyadari ketika tidak ada Akmal Desvinka akan berbicara seperti ini pasalnya sedari tadi dia berbicara sopan dan baik namun ini sebaliknya.

 "dan ya asal lo tau aja gue itu suka sama Dewa, bodoh banget Abang lo gue manfaatin" ujar songong Desvinka.

"dan Lo jangan coba-coba buat kasih tau Al" peringat Desvinka, Desi hanya diam dia tak tahu harus berkata apa sungguh dia masih belum bisa mencerna semuanya.

"Sayang ayo aku anter pulang, udah malam nanti dicariin mama kamu lagi" ujar Akmal yang baru saja selesai mandi.

"dek jaga rumah ya Abang mau anterin pacar Abang dulu, dan nanti kalo ada temen-temen Abang suruh masuk aja oke" beritahu Akmal.

"Nggak tau aja lo bang kalo pacar Lo itu munfaik" gumam Desi pelan.

***
"Oh ya, kalian udah selidiki belum yang waktu itu bolos?" Tanya Gilang kepada temen-temennya.

"udah, si Desi and the gang" jawab santai Dewa.

"nggak ada kapok-kapoknya ya tuh anak heran gue dari MPLS udah bikin ulah mulu" sahut Nanda kesal.

"udah-udah, masalah hukuman kan udah diserahin sama anak osis buat hukuman kemarin gue udah diskusiin sama ketuanya tenang aja" beritahu Gilang santai.


"Oh ya Lang, udah malam nih kita-kita pamit ya, bilangin sama om Arif dan Tante Fiera" beritahu David.

Mereka pun pergi dari kediaman Sanjaya, padahal biasanya mereka kalo main sampai larut malam hanya saja ini ada ceweknya jadi mereka memutuskan untuk pulang lebih awal.

"Dia cantik, tapi kenapa bandel ya padahal abangnya nggak gitu deh, Ig dia apa ya kira-kira nomer WhatsApp dia " ucap tak jelas Gilang yang berada di balkon kamar, ntah kenapa dia tiba-tiba terfikir oleh sosok Desinta Argadinata.

"duh nggak-nggak kenapa juga gue harus mikirin tuh cewek bodo amat lah mending gue tidur" ucap Gilang menuju tempat tidur.

Matahari pun perlahan mulai muncul, pagi telah tiba dimana semua orang akan beraktivitas seperti biasa.

Di SMK tempat mereka sekolah kini sudah ramai oleh siswa siswinya.

Panggilan buat anak kelas X AK 2
atas nama Desi, Kesia,Aisyah,Kaila,Zulita, dan juga Berlin. Untuk segera menuju ruang BK sekarang juga

"Lho ada buat masalah? Kok dipanggil BK sih?" Tanya kepo Ardi si ketua kelas di X AK 2, yang hanya dibalas Desi dengan mengedikkan bahu acuh

Mereka berenam pun kini menuju ruang BK mereka heran pasalnya mereka tidak membuat masalah sama sekali tapi kok dipanggil BK ya.









Lanjut besok lagi mau bobo dulu bayyy

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang