07

63 8 0
                                    

Sesampainya mereka didepan pintu keramat itu langsung saja mereka mengetuk pintunya
tok...tok...tok 
"Assalamualaikum pak, ada apa ya kok nyuruh kita kesini pak?" Tanya kesia mewakili temannya, "Duduk" jawab pak Anton tegas

"Saya tahu kalian hari Selasa bolos, kalian lupa kalo sekolahan ini ada cctvnya? Baru juga kalian sekolah disini udah bikin ulah aja" terang pak Anton tak habis pikir

"Maaf pak, kami tau kami salah kalo pun bapak mau menghukum kami silahkan kami bakal terima dengan ikhlas dan lapang dada" ucap Berlin, dan lihatlah reaksi temannya yang tak habis fikir dengan ucapan seorang Berlin Ilmiah

"Ya sudah semua hukuman bapak serahkan sama OSIS, nanti kalian akan diberi hukuman sama Gilang dan Prima" pak Anton memberitahu

"Wah kalo itu sih saya siapp pakk" ujar Desi semangat temannya pun tak heran

"Oke kalian berenam ikut saya kelapangan" ucap Gilang tegas

"Kalian tahu kan apa resikonya? Saya harap kalian jera" ucap Gilang, "saya heran padahal seharusnya kan anak akuntansi itu kalem-kalem bukannya kaya ini, baru kali ini lho anak akuntansi bolos cewek lagi, nggak malu apa?" Sewot Nanda, dan Yap zulita kaila Desi pun berhasil naik pitam mereka ingin melawan namun sadar.

"Saya mau kalian bersihkan toliet yang ada di belakang Sekarang! Harus sampai bersih, nggak ada bantahan lakukan sekarang juga" ucap Gilang tegas.

"Nggak lagi gue ikutin ide lho itu kalo tahu hukumnya gini" ujar kaila kesal, "Yee mana gue tahu, biasanya kan dijemur lah ini suruh bersihin toilet" gerutu Desi, "heran deh sekolah elit toilet kotor" ucap Berlin aneh, "Lin ini bukan toilet rumah Lo ya, jadi wajar kalo kotor" gemas Aisyah, zulita dan kesi yang menyaksikan hanya geleng-geleng kepala

Sudah dua jam sudah akhirnya mereka selesai membersihkan toilet dan menyelesaikan hukumannya, sungguh mereka bener-bener kapok nggak lagi deh

"Guys badan gue remuk semua rasanya, kapok dah gue" ucap Desi dan diangguki kepala oleh yang lainnya

Setelah mereka menyelesaikan hukumannya, dan juga tentunya setelah sekolah satu hari akhirnya pulang

"Guys kalian jadikan nginap dirumah gue? Sekalian persiapan buat perkemahan besok" ujar Desi memastikan

"Iya Desi sayangkuh jadi, tapi jangan lupa camilannya oke?" Jawab kaila

"Tenang aja, nanti kalian ke rumah jam berapa?" Tanya Desi

"Habis Maghrib aja deh" jawab kesi dan disetujui oleh yang lainnya

"Oke, gue pulang dulu Abang gue pasti udah nungguin" pergi Desi menuju parkiran

"Bang mampir ks alfagustus ya mau beli jajan soalnya" bilang Desi

Sesampainya mereka di alfagustus tak sengaja melihat sosok wanita yang dikenali nya

"Bang bukannya Desvinka ya? Kok sama Dewa kelihatan mesra banget?, Samperin gih bang" Kompor Desi
"Ekhem, ngapain kesini? Sama dia lagi" tanya Akmal kepada sang kekasih
"E... Ini mau aduh, iya ini mau beli cemilan sekalian sama Dewa" panik Desvinka

"Pacar kamu Vin? Kok gak pernah bilang, kalo gini kan jadinya nggak enak" ujar Dewa tak enak hati

"Iya pacar gue tapi kita backstreet karena kemauan dia, capek gue nutupin udah lah gue publish aja, kita pacaran udah 1 tahun gue harap Lo nggak macem-macem Sawa cewek gue" peringat Akmal

"Lo apaan sih, kan udah gue bilang jangan di publish anj**g arghhh, GUE DESVINKA LEONARDO MENGAKUI SUDAH TIDAK ADA RASA LAGI SAMA SEORANG AKMAL ARGADINATA, DAN GUE HANYA MEMANFAATKAN DIA, GUE SAYANG DAN CINTA SAMA SEORANG DEWA ADITYA DENGAR ITU BAIK-BAIK" teriak penuh emosi Desvinka

"OKE FINE KALO LO HANYA MANFAATIN GUE, GUE HARUSNYA SADAR KALO CEWEK KURANG BELAIN KAYA LO NGGAK AKAN PERNAH CUKUP SATU LAKI-LAKI, MULAI HARI INI DETIK INI KITA PUTUS, LO BEBAS KAN UDAH NGGAK ADA YANG NGATUR-NGATUR LAGI TERSERAH LO MAU SUKA SAMA SIAPA AJA" teriak Akmal tak kalah lantang

"hikss gu-gue hiks arghhh maafin gue, gue emang jahat" tangis Desvinka pecah, mau tak mau Dewa pun memeluk Desvinka dan menenangkannya dengan lembut

"Lo cowok men nggak seharusnya Lo bentak-bentak dia kaya gitu" beritahu Dewa

"Gue tau gue cowok, tapi cowok mana yang nggak akan marah kalo tahu hanya di manfaatkan oleh ceweknya" ucap Akmal sembari menekankan kata di manfaatkan

"Udah bang nggak usah di ladenin percuma" angkat suara Desi setelah terdiam cukup lama

"Dan asal Lo tau cewek yang Lo peluk itu munafik dia itu bermuka dua Lo nggak tau aja kelakuan dia gimana haha" ujar Desi

"Maksud Lo apa?" Tanya dewa, "maksudnya dek? Tanya Akmal penasaran

Setahu Akmal adeknya ini kan baru kemarin kenalan sama seorang Desvinka tapi kok udah bisa menilai seperti itu, dia jadi heran

"Abang ingat nggak pas Abang lagi mandi" ucap Desi











Lanjutnya besok aja yaaa

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang