16

55 8 0
                                    

"Iya gue ikut, tapi jangan di tarik-tarik bisa kan?" Ucap David

"Oke" jawab Dewa

Gilang dan Beno yang melihat pun hanya mengedikkan bahu nya acuh, heran melihat keduanya.

"Kalian udh pesen makan?" Tanya Dewa

"Udah nih masa nggak lihat sih kak" kesal Berlin

"Yaudah bntr kita mau pesen, kalian mau apa?" Tanya David ke teman-temannya

"Samain aja dav kaya biasanya" jawab Gilang dan di angguki oleh David, setelah memesan makanan mereka pun makan dengan tenang dan sesekali mengobrol.

"Heran deh gue" ujar Berlin tiba-tiba

"Why?" Tanya kesia

"Pasalnya kan kit waktu MOS nggak sedekat ini trs kenapa tiba-tiba Deket ya?" Heran Berlin

"Iya mungkin waktu kalian PTA? Dari situ mungkin kalian udan saling mengenal, toh disini juga udah ada yang deketnya lebih dari teman kan?" Ujar David dan disetujui oleh yang lainnya

"Eh bentar-bentar, kok kalian cuma ber 5 biasanya kan ada 6 yang 1 kemana?" Tanya David setelah menyadari

"Masih sakit kak" jawab kesi dan hanya di balas dengan ber 'oh' ria saja oleh David

"Gimana kalo kita jengukin Desi bareng-bareng" uajr Aisyah

"Boleh tuh ide bagus" jawab Kaila

"Kalian para kakak-kakak mau ikut?" Tanya zulita

"Gue GK bisa udah ada janji" jawab Gilang cepat

*Yah sedih nih pasti Desi si mas crush nggak ikut batin teman-teman Desi.

"Oh yaudah, biar kita ber 3 aja gapapa kan?" Tanya Beno

"Oh ya nggak papa dong kak" jawab kaila

"Em kak dav mau bicara ber dua boleh?" Tanya kesia dengan hati-hati

"Boleh nanti aja pas pulang sekolah udah mau bel masuk" jawab David

"Kita kerumah Desi jam berapa?" Tanya Berlin

"Habis Maghrib gimana?, Soalnya sore ini dia mau ke dokter katanya" beritahu Aisyah

"Oke deh" jawab mereka kompak

"Kai, nanti kak Ben jemput mau?" Tanya Beno

"Mau bangetttttt" jawab kaila heboh

"Nanti nggak usah dandan ya kai" ujar Beno

"Loh kenapa kak?" Tanyanya

"Soalnya kamu udah cantik nggak perlu pake make up nggak perlu insecure" ujar Beno

Bluss merah sudah muka kaila dia blushing sungguh momen langka seorang kaila yang dikenal judes bisa blushing juga wkwk.

****
Malam harinya di kediaman Argadinata semua teman-teman Desi sudah ada disana termasuk kakak kelasnya

"YaAllah, kenapa bisa gini? Gue khawatir tauuu sama Lo" ucap kaila sambil mengerucutkan bibirnya

"Iya nih, udah waktu itu bilangnya ke toilet eh tiba-tiba ngabarin izin pulang sakit kan kita jadinya khawatir" ucap Aisyah menggebu-gebu

"Iya-iya maaf ya udah bikin kalian khawatir, gue nggak papa beneran kok cuman sakit biasa aja" ucap Desi meyakinkan temannya

"Pipi Lo kenapa Des?" Tanya David setelah menyadari luka lebam di pipi Desi

"Aht i-ini ja-jatuh iya jatuh terkena wastafel kemarin di kamar mandi, iya kan bang" jelas Des berbohong sambil melirik akmal dan hanya di balas deheman

"Beneran kan nggak bohongin kita? Atau ada rahasia yang di sembunyikan?" Tanya zulita

"Nggak ada Zul tenang aja oke, lagipun besok gue udah sekolah kok" jawab Desi

"Oh ya gue kok nggak lihat Gilang ya, dia nggak ikut kah?" Tanya Desi

"Dia pergi sama prima jadinya nggak ikut" jawab David Jujur dan ya dia dapat tatapan maut dari teman-teman Desi

*Gue kira Lo ikut kak, gue nggak tahu sebenarnya apa yang Lo maksud Lo seakan-akan ngasih harapan buat gue*
Ucap Desi dalam hati sambil tersenyum kecut

"Nih minuman sama makanan jangan sungkan dan makasih udah repot-repot jenguk adek gue" ucap Akmal

"Santai aja brader kita tulus kok jengukin adek Lo iya nggak guys?" Jawab David dan diangguki yang lainnya

Dan sejak malam itulah Akmal mulai akrab dengan David,Beno,dan Dewa

"Oh ya gue mau tanya sama kalian bertiga, Gilang itu orangnya gimana?" Tanya Akmal kini keempat cowok itu sedang berada di ruang tamu untuk mengobrol

"Dia itu baik, dia friendly juga jadi buat siapapun nanti yang jadi pemenang hati dia, perempuan itu istimewa" jelas Beno dan diangguki oleh Akmal

"dan buat Lo vid, gue minta maaf gue nggak tahu kalo Lo suka sama kesia" ujar Akmal

"Udah nggak papa mal santai aja" jawab David yang sekarang sudah mulai belajar melupakan kesia wkwk

"Di lihat-lihat yang namanya Berlin cantik juga yak, polos-polos gimana gitu" ujar David

"Pepetlah kalo suka, ntar di embar lagi nangesss" ujar Dewa

"Nanti ajalah ntar dikiranya gue jadiin dia bahan pelampiasan gue lagi" ujar David

Tak terasa hari Semakin malam namun remaja-remaja ini masih betah mengobrol sesekali tertawa tak lupa juga mereka menceritakan hal-hal konyol sungguh bahagia nya mereka.

"Oh ya udah malam nih kita pamit ya, baik-baik besok harus sekolah oke?" Ujar Aisyah pamit untuk pulang dan di setujui yang lainnya

"Bang kita pamit ya jagain Desi jangan sampai jatuh lagi nanti nggak sembuh-sembuh" ujar Berlin

"Iya tenang aja" jawab akmal

"Kita duluan bro" pamit David

"Oh ya kai mau langsung pulang?" Tanya Beno

"Iya kak udah malam nanti mami nyariin lagi" jawab kaila

"Yah, yaudah deh" pasrah Beno pasalnya dia ingin













Lanjutnya nanti biar kepo awokawok

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang