09

59 7 0
                                    

"yah, ayolah kak udah biasa juga" paksa Desi sambil cemberut

"Nggak" jawab tegas Gilang

"Ish, bukan siapa-siapa nya juga" gumam Desi pelan dan di dengar oleh Gilang

"Ntar kalo Lo sakit repot lagi, ngak bisa ikut perkemahan" beritahu Gilang dia agak sedikit khawatir

"Ayolah kak cuman satu aja, yayaya pliss" mohon Desi sambil menunjukkan puppy eyesnya

"Hm, satu ya?" Ucap Gilang lalu mengambil Snack itu, mau tak mau Desi harus menurut, di heran sama manusia satu ini pasalnya kan mereka baru kenal kenapa dia bisa begitu

"Oh ya kak aq mau keliling lagi emangnya nggak apa-apa?, Kalo kak Gilang ada urusan mau pulang dulu nggak papa" uajr Desi sambil memilih-milih Snack

"Nggak, santai aja tak temenin sampai selesai" jawab Gilang

"Okhey, sekarang ke tempat minuman ya kak habis itu pulang" ujar Desi lalu pergi ke tempat minuman

"Buru-buru ya?, Padahal mau ngajak ke suatu tempat dulu" beritahu Gilang

"Ya iyalah kak buru-buru, kan tadi kakak lihat kalo gue beli sayur yang artinya mau masak ini aja pasti udah di tungguin Abang gak balik-balik" jawab Desi

"Yah, yaudah deh, kalo main ke rumah boleh nggak?" Tanya Gilang

"Bukannya nggak boleh kak tapi kan habis pulang dari supermarket gue mau masak, terus beres-beres soalnya kan temen-temen mau pada nginap sekalian persiapan buat perkemahan nanti" jelas Desi

"Yaudah lain kali boleh kan tapi?" Tanya Gilang memastikan

"Boleh" jawab Desi, "em kak belanjaannya udah semua nih ke kasir yuk" ajak Desi

"Total semuanya 1.500.000 ya mbak" ujar sang kasir

"Oke, bentar ya mbak" jawab Desi

"Pakai ini aja mbak" ucap Gilang menyodorkan ATM

"Eh kak nggak usah gue ada uangnya kok beneran dehh" tolak Desi tak enak hati

"Gapapa" keukeuh Gilang

Mereka tak menyadari bahwa ada yang melihat kedekatan mereka

"Awas aja lo" ucap sang cewek yang melihat mereka dengan senyum menyeringai

Setelah perdebatan di kasur dan juga setelah membayar belanjaan kini mereka pun keluar supermarket menuju parkiran tentunya Gilang masih setia menemani Desi

"Mobil Lo yang mana?" Tanya Gilang

"Nggak bawa mobil kak, kita cari taksi aja ya" jawab Gilang

"Yaudah ayo ke mobil, gue anterin" tawar Gilang

"Eee, nggak usah kak nggak enak sama kak Gilang dari tadi udah ngrepotin" jawab Desi

"Nggak nrima penolakan" tegas Gilang

Mereka pun menuju mobil Gilang, namun belum sempat Gilang membuka mobilnya udah di panggil seseorang.

"Langg" teriak prima (gadis yang mematai mereka tadi)

"Kok di sini?" Tanya Gilang

"Bisa anterin aku ke rumah sakit? Ibu sakit, tadinya mau Belanja tapi gak jadi karena dapet kabar dari orang rumah kalo ibu jatuh di toilet" jelas prima

"Mobil kamu dimana?" Tanya Gilang

"Kalopun aku bawa mobil nggak akan minta bantuan kamu Lang, masalahnya aku nggak bawa" jelas prima

"Tapi kita nganterin Desi dulu gpp?" Tanya Gilang

"Eee, nggak usah kak biar gue naik taksi aja" jawab Desi dia tak enak hati

"Tuh Lang dia aja mau naik taksi, aku buru-buru Lang soalnya ayah nggak dirumah lagi dinas di luar kota" jelas prima lagi

"Yaudah, udah gue pesenin taksi Lo tinggal tunggu sini aja" beritahu Gilang

"Oke makasih kak sekali lagi" Jawab Desi dan hanya dibalas deheman singkat oleh Gilang

Sepeninggalnya Gilang dan Prima kini pun Desi harus menunggu taksi yang telah dipesan oleh Gilang

"Duh ngapain sih tuh cewek pake segala nongol lagi, kan nggak jadi pulang bareng mas crush kalo gini" gerutu Desi

"Dengan mbak Desi?" Tanya supir taksi

"Eh, iya pak, anterin ke alamat ini ya" jawab Desi

Skip sampai rumah

"Assalamualaikum" ujar Desi

"Waalaikumsalam, kok baru pulang dek?" Tanya Akmal

"Sekalian beli cemilan tadi bang" Jawab Desi

"Yaudah aht adek mau masak dulu" pergi Desi menuju dapur untuk memasak

"Dek, ada temen-temen kamu nih" ucap Akmal

"Suruh ke masuk aja bang bawa ke kamarku" teriak Desi dari dapur

"Wow besar juga kamar nih anak" ucap kagum kaila

"Yee kamar Lo juga paling besar" jawab zulita

"Bang, tuh makanannya udah jadi, adek ke kamar dulu ya byee" ujar Desi

"Yaudah mandi jangan lupa" ucap Akmal dan diberi acungan jempol oleh Desi

Setelah beberes dan mandi Desi pun ikut menyusul temen-temen nya yang tengah asik menggibah

"Guys gue mau cerita nih dengerin ya, awas nggak di dengerin, dan diharap nggak iri apalagi syok" ujar Desi dan itu semakin membuat jiwa kepo temen-temen nya meronta-ronta

"Apaan" jawab mereka

"Tadi tuh" Desi menggantung ucapannya.






Lanjut?

Kisah Sang Remaja (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang