"Yah, hujannya nggak turun-turun Jef". Adu Alesa pada Jef. Keduanya masih saja menunggu air mata langit turun.
"Kayanya langit masih berusaha menahan tangisnya".
"Padahal kalau sudah dikeluarkan akan lega, walaupun cuma sementara".
"Sebentar lagi dia juga akan tumpah".
Benar kata Jef, beberapa detik setelah ia berucap tadi langit tanpa aba-aba mengeluarkan semua air matanya, sangat deras.
Hujan menyerang tiba-tiba. Menyerang hal-hal yang belum siap di terpanya. Beberapa orang bisa merasakan hujan. Dengan kata lain, suka atau tidak suka. Pengendara yang kesal karena tiba-tiba turun hujan, ibu yang terburu-buru mengangkat jemuran karena hujan jatuh, anak-anak kecil yang berteriak riang saat hujan turun dan meminta ijin dengan sangat memohon pada ibunya agar di ijinkan hujan-hujanan, seorang gadis yang merasa senang karena hujan turun untuk menemani kesedihannya, menyembunyikan isak tangisnya, merasa ada teman untuk menumpahkan air yang sudah ditahannya selama itu. Atau mungkin beberapa yang menganggap hujan hanyalah takdir tuhan yang patut disyukuri.
Alesa tersenyum sangat lebar, ia segera bangkit dari duduknya. Kalau sebelumnya Jef yang selalu menguluran tangan untuknya, sekarang dia mengulurkan tangan untuk Jef, dengan senyum yang terlihat jelas dan tanpa paksaan. Yang ada hanya senyum bahagia di sana. Jef masih tak bergeming, kepalanya mendongak, matanya dibiarkan melihat tangan yang siap untuk mengajaknya bersenang-senang, bajunya sudah basah merata. Jef, terpaku. Masih mencerna semuanya. Bukan hal apa-apa menurut Alesa mungkin, tapi bagi Jef ini peristiwa yang membuatnya tak berdaya.
"Ayo Jef, hujannya udah turun".
Jef, masih diam.
"Jef ayo. Kamu ini malah melamun". Alesa masih mengulurkan tangannya."JEFRI". Teriak Alesa.
Jef sadar setelah diteriaki Alesa, ia tersenyum lebar. Menerima uluran gadis yang dicintainya dengan semangat.
Alesa tetap menggenggam tangan Jef, tangan mereka saling bertaut. Alesa membawa Jef berlari ketengah tengah taman hijau yang lapang.
"JEF HUJANNYA MAKIN DERAS JEF". Alesa berteriak pada Jef yang sekarang tangannya ia genggam. Ini, musim hujan pertama kali setelah Gie pergi yang menyenangkan. Sebenarnya tak tahu juga apakah sekarang sudah masuk musim hujan, cuacanya sama sekali tak menentu. Kamarin lebih banyak panasnya, sekarang tiba-tiba hujan. Langit memang suka sekali bermain dengan perasaannya.
Jef masih belum sepenuhnya sadar akan perilaku Alesa saat ini. Raganya, seperti diambil alih sepenuhnya oleh gadis itu.
Dia, mengajakku bersenang-senang bersama, tidak menyuruhku pergi lagi. Batin Jef.
"JEF DARI TADI DIEM TERUS. AYO JEF, AAAAAA HUJAN HUJANAAAAAANNNN". Alesa terus saja berteriak dengan bahagia. Melupakan semua hal-hal yang membuatnya sedih. Ia menyiram semua kesedihannya dengan air hujan yang mengalir deras, melebur bersamanya. Tak tahu apakah akan kembali lagi, atau benar-benar akan menghilang.
Jef mengikuti kemana saja tangan Alesa menarik dirinya. Senyumnya dari tadi tak pernah luntur dari bibirnya. Tak peduli dengan biji matahari yang baru saja mereka tanam akan ikut melebur bersama rintik air yang menyerbu dengan keroyokan dan berbadan besar. Jef tak mempedulikan apapun, ia hanya ingin menikmati senyum merekah Alesa yang selama ini ia nantikan.
Alesa meyatukan kedua tangannya pada kedua tangan Jef. Sekarang tubuh mereka membentuk seperti lingkaran karena kedua tangan mereka terhubung. Alesa mengajak Jef memutarkan bandannya. Menaikkan kepalanya, membiarkan wajahnya terkena rintik air yang berjatuhan.
"ALESA, ARE YOU HAPPY?". Tanya Jef dengan berteriak.
"YAA I'M HAPPY".
Beberapa detik kemudian Alesa menghentikan tubuhnya yang semula berputar bebas, Jef mengikuti pergerakan Alesa. Jef menaikkan satu alisnya, memberi isyarat 'kenapa berhenti?".
"JEF TAPI KITA NGGAK PAPA BERSENANG-SENANG PADAHAL LANGIT SEDANG MENANGIS?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Tunggu
RomanceKepercayaanku sudah dihabiskan oleh satu orang, begitupun cintaku. Cintaku sudah habis kuberikan pada dia. Tapi dia menghancurkannya. Lalu ada orang lain menawarkan rasa percaya dan cinta yang baru. Tapi, dia juga menghancurkannya. cover by @wira.p...