7☁️🦒

13 2 0
                                    

Hari libur. Setelah pusing dengan tugas-tugas, akhirnya libur juga. Tapi bukannya senang Alesa malah tidak suka. Kalau libur pasti ia hanya tidur-tiduran sambil mikirin Gie. Masih mending kalau dia di kampus, dia akan sibuk dengan kuliahnya, membuat dia lupa dengan Gie walau sebentar. Tapi tak apalah, Alesa jadi bebas dari si pengganggu Jef.

Untuk mengawali pagi yang baik, harus diawali dengan sarapan. Alesa mau turun ke bawah, pasti mama sudah masak dan menunggu Alesa di meja makan. Kalau Satya, sepertinya masih tidur.

"Mamah, pagi mba Marni". Sapa Alesa dengan tersenyum lebar. Mama sedang menyiapi sarapan bersama mba Marni.

"Pagi kak Al". Mba Marni membalas dengan senyumnya yang manis.

"Eh anak mama udah bangun, udah mandi lagi".

"Gerah banget ma".

"Ayo duduk, kita sarapan. Sama mba Marni juga yuk mba".

"Enggak bu, Marni nanti aja gampang". Mba Marni menolak dengan sopan.

"Bareng aja mba, rame-rame lebih seru. Ayo mba duduk". Alesa ikutan mengajak mba Marni makan bersama mama dan dirinya.

"Iya kak Al, mba Marni ikut gabung ya".

"Iya mba ayo duduk".

"Satya belum bangun ma?". Tanya Alesa karena tak melihat adiknya di meja makan.

"Belum, kalau libur kan biasa bangun siang dia kak. Tapi tadi subuh bangun kok dia, ikut subuhan di masjid tadi. Pulang-pulang langsung tidur lagi". Jelas mama, Alesa mengangguk mengerti. Satya walaupun modelannya begitu tapi rajin sholat. Mana ada cowok seusia dia yang mau subuhan di masjid, jarang.

***
Pukul sembilan pagi. Seperti yang sudah dibayangkan, di hari liburnya Alesa hanya rebahan di kasur. Membuka eksplor instagram yang isinya hanya tentang awan, langit, dan video tutorial memasak. Alesa bukan anak hits yang bayak followers, followers di instagram hanya 460 saja. Yang ia posting di feeds nya hanya beberapa potret langit dan awan.

Beberapa menit ia bermain ponsel, ia sudah bosan. Sampai akhirnya ada suara yang berasal dari ponselnya. Panggilan dari nomor tak di kenal.

"Halo, siapa?".

"Ck, belum di simpan juga nomerku". Ada suara Jef di sana.

Setelah mendengar ada suara Jef di sana Alesa segera mematikan panggilan itu. Beberapa detik setelah dimatikan, ponsel Alesa bergetar lagi. Sekarang bukan panggilan yang masuk, melainkan video call dari manusia barusan yang menelfon Alesa. Tiga kali permintaan video call, Alesa terus menolak. Sampai ada banyak pesan yang masuk, ponsel Alesa terus berbunyi.

085*********
Angkat dong, aku kangen

Mau bubur ayam nggak?, aku beliin kalau mau

Nggak mau ya?, udah sarapan?

Angkat dong video call kuuu

Kangen berat, aku nggak akan kuat
Aku main kerumah boleh nggak?

Cuacanya cerah banget, cocok buat kita berdua pacaran

Eh belum diterima ya akunya?

Nggak papa deh, besok-besok pasti diterima

Kamu pasti sekarang cuma rebahan aja ya?

Mending main sama aku, nanti aku kasih marshmello

Ih dibaca doang

Nggak papa deng, masih mending pesanku dibaca

Tau nggak barusan aku kesandung karena jalan turun tangga sambil kirim pesan ke kamu, untung nggak jatuh(((((

Ruang TungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang