Jef sudah mengantarkan Alesa sampai rumahnya. Sekarang mereka sedang berdiri berhadapan di depan gerbang rumah Alesa.
Tangan Jef bergerak menyopot helm yang Alesa kenakan.
"Aku bisa sendiri". Ucap Alesa, Jef masih sibuk dengan helm yang Alesa pakai.
"Aku nggak mau membiarkan tangan Alesa capek karena repot-repot menyopot helm ini".
"Ah lebay, nyopot helm doang mah gampang, nggak buat capek". Balasnya dengan sewot. Jef telah menyelesaikan kegiatannya, kedua tangannya ia taruh dipundak Alesa.
"Nih ya kalau ada Jef, Alesa nggak perlu repot-repot melakukan hal semacam itu. Memakai helm, membuka pintu mobil, membawa tas, hmm apalagi ya?, ya pokoknya Jef aja yang melakukan semua itu".
"JEF. JANGAN. BERLEBIHAN!".
"Lain kali nggak usah lakuin itu semua". Lanjut Alesa.
"Kan sudah dibilang Alesa nggak boleh kesusahan".
"Buka pintu mobil apa susahnya?".
"Energi kamu terbuang walaupun hanya sedikit. Mending energinya kamu simpan untuk bersenang-senang denganku".
"Bersenang-senang katamu, malah aku pusing dengan semua ocehan kamu".
"Ah masaaa tadi juga ketawa terus di pasar malam". Jef meledek Alesa, ia menoel pipinya.
"Emang aku ketawa?". Alesa pura-pura hilang ingatan, ia berpura-pura tidak mengingat-ingat kejadian tadi.
"Ih pura-pura lupa. Ngaku aja kaliii".
"Sudah jangan ngomong lagi, mending pulang sana".
"Lima menit lagi". Pinta Jef dengan memohon.
"No!".
"Besok hari apa?". Tanya Jef tiba-tiba.
"Hari apa ya?, aku juga lupa". Loh Alesa juga lupa besok hari apa.
"Besok hari jumat Alesa, masa lupa".
"Ya sudah tahu kok nanya". Alesa kesal sendiri dengan Jef.
"Ehehehe. Kalau besoknya lagi hari apa?".
"Ya sabtu dong masa kamis".
"Nama kucingku siapa?". Tanya Jef lagi. Tidak tahu saja Jef sengaja bertanya apa saja supaya dia bisa lebih lama berpisah dengan Alesa hari ini. Lima menit yang tidak dibolehkan oleh Alesa akan berganti dengan lebih dari lima menit, dan Alesa tak menyadari hal itu. Atau jangan-jangan Alesa sudah menikmati waktu yang ia habiskan untuk Jef sampai-sampai tak menyadarinya. Oke, kalau begitu Jef menang.
"Hmm siapa aku lupa". Alesa tampak mengingat-ingat nama kucing Jef. Padahal baru tadi pagi Jef memberi tahunya.
"Ah itu Doydoy dan Na". Tebaknya.
Jef tertawa pelan, jawabannya salah.
"Salah. Nana dan Doy Alesayang".Alesa menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Ah Doy dan Nana, aku lupa"."Kalau nama kelinciku tahu enggak?". Sekarang Alesa yang bertanya.
"Tahu dong. Marsh dan Mello kan?".
"Eh kok tahu?". Alesa kaget karena Jef tahu nama kelincinya. Jef tahu kalau Alesa punya kelinci juga Alesa tak mengira. Padahal ia sendiri yang pernah memberitahunya saat di taman. Pelupa sekali anak itu.
"Kan Alesa pernah kasih tahu".
"Masa iya?, kapan?".
"Pas di taman, pagi hari, pas malamnya kita camping. Ih masa lupa".
![](https://img.wattpad.com/cover/329334758-288-k178933.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Tunggu
RomanceKepercayaanku sudah dihabiskan oleh satu orang, begitupun cintaku. Cintaku sudah habis kuberikan pada dia. Tapi dia menghancurkannya. Lalu ada orang lain menawarkan rasa percaya dan cinta yang baru. Tapi, dia juga menghancurkannya. cover by @wira.p...