Ch. 17 - Surprise For Lika

39.6K 3.1K 112
                                    

"Surprise!"

Lika yang baru turun dari mobil, langsung terperanjat luar biasa ketika suara nyaring yang terdengar barusan memekik di telinga gadis itu. Saat menoleh, dia menemukan dua orang yang sangat familiar baginya, dan membuat Lika sempat termangu sejenak untuk memproses apa yang terjadi. Penerangan seadanya dari lampu jalan dan garasi membuat Lika terdiam untuk memastikan apakah yang ia lihat adalah dua orang yang ia kenal.

"Babe! Kenapa tiba-tiba nge-freeze gini, sih?" Ledakan tawa itu terdengar, seorang gadis menghampiri Lika lebih dekat sembari membawa kue dan lilin yang telah dinyalakan oleh api.

"Alya ..." Lika nyaris tidak bisa bersuara, dia menutup mulut saat melihat siapa yang kini ada di hadapannya.

"Surprise!" Seorang wanita di belakang Alya datang sembari meledakan confetti popper di atas kepala Lika. "Berhasil! Lika syok!"

"Guys ..." Lika tidak bisa berkata apa-apa, dia langsung memeluk dua wanita itu dengan perasaan yang campur aduk. Bahagia, terharu, tapi juga senang sekali.

"Happy birthday, sweety!" Alya melindungi lilin agar tidak terkena tangan Lika. Saat pelukan mereka terurai, barulah Alya menyodorkan kue kepada gadis itu. "Akhirnya setelah sekian lama gue melewatkan your birthday, tahun ini gue bisa bikin lo jantungan lagi."

Lika tertawa, tapi perhatian dia sedikit buyar saat Janu keluar dari mobil. Hanya pria itu yang kebingungan dengan situasi sekarang, dia tidak kenal siapa dua wanita yang ada di garasi rumah Lika. Namun, melihat kekasihnya yang tersenyum bahagia, Janu bisa menyimpulkan dua wanita itu bukan sembarang orang asing.

"Ups!" Alya melirik seorang gadis yang berdiri di sampingnya dengan jahil saat melihat Janu. "Kayaknya kita kasih kejutan diwaktu yang salah."

"No!" sahut Lika, tapi dia langsung menggandeng lengan Janu untuk dekat. "Nu, mereka ini sahabat aku. Dulu mereka juga model, tapi udah pensiun. Yang pegang kue, namanya Alya. Yang bikin kotor garasi aku, namanya Ivy."

Janu mengangguk sopan pada Alya dan Ivy.

"Gimana sebelum sesi kenalan ini, lo tiup lilin dulu, deh," kata Ivy, saat melihat sumbu lilin yang semakin menghilang.

"Jangan lupa make a wish," ujar Alya.

Lika sempat melirik Janu terlebih dahulu, senyuman wanita itu benar-benar tidak absen dari wajahnya. Lika hanya memejamkan mata lalu merangkapkan kedua tangan yang masih menggandeng lengan Janu. Tak banyak doa yang ia panjatkan, dia hanya berterima kasih pada Tuhan karena sudah mengirimkan orang-orang terbaik di sisinya saat ini.

"Done." Lika langsung meniup lilin yang tertancap pada kue.

"Yeayyyy!" seru Alya.

"Happy birthday, Dessie!" Ivy memeluk Lika dengan erat.

"No! Jangan panggil gue dengan sebutan itu," protes Lika, tapi dia tetap membalas pelukan Ivy.

"Biar aku yang buka pintu." Janu mengulurkan tangan untuk menerima kunci rumah dari Lika. Dia tidak enak hati mengganggu tiga wanita itu yang sepertinya sudah lama tidak bertemu. Sementara, Janu tidak nyaman membiarkan Lika dan kedua kawannya bercengkeram di garasi seperti ini.

"Jadi kalian dari tadi nunggu gue di luar?" tanya Lika.

Ivy mengangguk. "Semua ide Alya. Gue udah bilang, at least kita tanya lo dulu ada di rumah atau nggak? Eh, benar aja. Lo lagi cabut."

"OMG. Kalian sungguh effort." Lika merangkul kedua sahabatnya sambil melangkah menyusul Janu yang sudah masuk ke rumah.

"By the way, itu siapa, sih?" tanya Alya, dengan nada menggoda.

Behind Her Lingerie ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang