Chapter 9: Worse

1.2K 119 16
                                    

Hola Hola 👋
I'm Back☺️

🍀 Sebelum membaca sangat disarankan sambil mendengarkan lagu di atas🍀

⚠️kisah ini hanya berdasarkan imajinasi
saya, jadi tidak ada berhubungan dengan kehidupan atau sifat dan karakter asli dari idol yang bersangkutan ⚠️

✨ Mohon bijak dalam membaca ☺️✨

Sebelum membaca Jangan lupa vote, komen and share yaww
Vote itu gratis guys

Sekian terima Paji☺️
~~~
✨Selamat membaca✨
~~~


Sebuah mobil melaju membelah jalanan yang tidak terlalu ramai. Hyunsuk yang menyetir mobil tersebut dengan Junghwan dan Alexia yang ada di kursi penumpang. Mereka sedang menuju rumah Alexia untuk mengantarnya pulang setelah berdebat karena Alexia yang tidak ingin di antar, tetapi Junghwan yang memaksa akan mengantarkan nya pulang. Akhirnya Hyunsuk menengahi dan memutuskan untuk mengantar Alexia pulang. Alexia tidak bisa menolak karena merasa segan dengan Hyunsuk. Selama perjalanan Alexia tak henti-henti menggigit kukunya tanpa sadar. Junghwan yang menyadarinya langsung menghentikan kebiasaan Alexia itu.

"Lo mikirin apa lix?" Alexia hanya menggeleng kecil

"Lo beneran gak mau ngelaporin mereka?"

"Nggak, Hwan. Gue capek, yang ada mereka makin parah kalau gue laporin"

"Apa keluarga kamu tau tentang ini?" Alexia hanya menunduk dan kembali menggeleng kecil menjawab pertanyaan dari Hyunsuk

"Kenapa Lo gak lapor kak Yoshi aja lix?" Geram Junghwan

"Lili itu terlalu licik Hwan, gue gak tau gimana dia bisa kenal sama kak Yoshi, tapi setiap dia gangguin gue pasti dia selalu ngelapor ke kak Yoshi dan bilang kalau gue yang ngebully dia"

"Dan kakak kamu percaya dengan cerita wanita jahat itu?" Kaget Hyunsuk

Alexia kembali mengangguk lesu. Hyunsuk tidak terlalu mengetahui apa yang terjadi kepada Alexia. Tetapi dia mengetahui garis besar dari permasalahan Alexia. Karena sebelum Junghwan membawa Alexia kerumah dengan keadaan yang miris itu, Junghwan sempat mengatakan bahwa ia akan ke sekolah.

"Maaf lix gue lupa ngehubungin orang rumah Lo. Pasti Lo dimarahin karena gak pulang semalem" sesal Junghwan

"Gapapa Hwan, justru gue yang minta maaf karna udah ngerepotin Lo. Makasih juga karena udah nolongin gue. Gue gak tau bakalan gimana kalau Lo gak jemput gue waktu itu"

Junghwan tersenyum dan mengangguk kepada Alexia.

"Rumah aku yang itu kak" Alexia menunjuk ke arah rumah nya yang tidak terlalu jauh lagi

"Yang itu??" Kaget Hyunsuk

"Iya kak"

"Kau dari keluarga Dirgantara? Adiknya Yoshi Dirgantara??"

"Iya kak"

"Kenapa Lo kaget gitu kak" heran Junghwan

"Kak Hyunsuk kenal dengan Kak Yoshi?" Tanya Alexia

"Dia.. teman lamaku"

Mobil Hyunsuk berhenti di depan rumah Alexia. Setelah berterimakasih dan berpamitan Alexia turun dari mobil bersama Junghwan karena Junghwan akan pindah duduk di depan.

"Putri tunggal tuan Dirga ya... Adik kesayangan Yoshi. Hmm menarik" batin Hyunsuk

Setelah Junghwan pindah ke kursi depan dan menggunakan seatbelt, Hyunsuk kembali melajukan mobilnya untuk pulang kerumah.

Setelah kepergian mobil Hyunsuk, Alexia menghembuskan nafas beratnya, mempersiapkan diri sebelum masuk kerumah.

"Aku pula--"

Plak

Baru saja memasuki rumah Alexia disambut dengan sebuah tamparan keras dari Jihoon. Pipi Alexia terasa memanas dan perih, tetapi hatinya terasa lebih perih karena tamparan yang didapat dari kakaknya sendiri. Belum sempat menghindar, Alexia kembali mendapat tamparan di pipi sebelah kanannya. Perih, Sangat perih. Karena di pipi itu juga Lili menamparnya kemarin. Tumpah sudah air mata Alexia. Tangan itu yang selalu mengelus pipinya dengan lembut sekarang berubah menjadi tamparan keras.

"DARI MANA AJA LO BANGS*T"

"Hiks.."

"GARA-GARA LO KITA SEMUA DIMARAHIN SAMA PAPA. HARUTO BAHKAN DITAMPAR KARENA BERANTEM SAMA PAPA"

"DAN ITU SEMUA GARA-GARA LO!"

"M-maaf kak"

"Lo sengaja kan ngilang dan gak ngasih kabar biar papa marahin kita" tukas Junkyu

"E-engga--"

"Gak usah banyak bacot Lo!" Jihoon mendorong Alexia hingga terjatuh ke lantai.

"Aww!" Alexia kembali merasakan sakit pada kakinya yang ditendang oleh Lili kemarin.

Yoshi maju ke hadapan Alexia, menarik rambutnya lalu membanting kepala Alexia ke dinding hingga mengeluarkan darah. Alexia merasa tak berdaya, badannya masih terasa sakit karena kejadian kemarin, ditambah pukulan kakaknya membuat Alexia lemah tak berdaya. Seluruh tubuhnya terasa sakit terlebih bagian kepala dan kaki. Alexia menatap kakaknya yang lain berharap mendapat pertolongan. Tetapi justru tatapan kebencian yang Alexia dapatkan dari mereka semua. Bahkan Mashiho yang selalu membelanya pun hanya membuang muka saat Alexia menatapnya.

"Ambil saja nyawaku sekarang Tuhan. Aku lelah. Biarkan mereka bahagia tanpaku, renggutlah nyawaku sekarang. Aku lelah..." Batin Alexia

Jihoon kembali menarik rambut Alexia dan menyeretnya menuju gudang yang ada di lantai bawah, gudang itu sangat gelap dan sempit. Alexia bahkan sudah memohon dengan Jihoon saat diseret kesana, ia sangat takut dengan tempat itu. Tapi apa dayanya, Jihoon bahkan tak menggubris perkataan dirinya. Kata-kata Alexia hanyalah angin lalu bagi Jihoon.

"Kak ji... Aku moho-- akh!" Jihoon mengeratkan genggamannya di rambut Alexia karena muak dengan Alexia yang terus memohon

Jihoon mendorong Alexia kedalam gudang hingga tubuh Alexia kembali membentur dinding. Tangan Alexia sepertinya terkilir karena tidak kuat menahan tubuhnya yang membentur dinding. Jihoon mengunci gudang itu meninggalkan Alexia seorang diri ditelan oleh kegelapan dari ruangan itu.

"Hiks... Hiks... Mama..."

Siiiiiinggggg

Alexia menutup telinganya yang berdesing. Samar-samar ia mendengar suara,

"Cepat katakan dimana jika kau tidak ingin anakmu tiada!"

"Lepaskan anakku!"

"Anak s*alan. Gara-gara kau ini semua terjadi! Mati saja kau di dalam sana!"

Alexia mengeratkan tangannya yang menutupi telinga, suara itu hanya samar-samar tapi terasa nyata bagi Alexia. Dan suara wanita itu? Itu seperti suara ibunya, Alexia kenal betul dengan suara ibunya. Tapi suara pria itu tidak terlalu jelas di pendengaran Alexia.

"Tidak! Mama! Mama! Aku takut... Suara siapa itu? KELUAR! KELUAR DARI KEPALAKU!" Alexia memukul-mukul kepalanya dengan sangat kuat

"Keluarkan aku dari tempat gelap ini" lirihnya lalu pandangan Alexia menjadi gelap. Alexia pingsan dengan keadaan yang kembali mengenaskan. Bahkan lebih parah dari kejadian di toilet kemarin.

Tbc

Chapter nyesek prat 2 😭

Gimana chapter kali ini guys? Ayo kasih tanggapan nya☺️

I'm Not The Antagonist✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang