Chapter 26: kembali damai

1.6K 139 65
                                    

Halo Hola👋

Seperti biasa sebelum membaca di vote terlebih dahulu
Jangan jadi silent reader ya teman☺️
Komen and share juga ☺️

(Treasure - Gonna be fine)

Disarankan memutar lagu di atas saat membaca, diulang-ulang aja lagunya kalau bacaannya belum habis😊

Sekian terima Bonbon
~~~
✨ Selamat membaca ✨
~~~

Sebuah lapangan luas yang dipenuhi dengan bunga dan awan yang cerah. Angin berhembus dengan sejuknya, menyentuh wajah bagai sebuah usapan tangan yang mengelus dengan lembut. Yoshi terbangun di tengah-tengah kumpulan bunga itu. Harum wangi menyeruak di penciumannya, sangat lembut dan mengingatkan akan sosok seseorang. Aletta, ibunya. Harum dan wangi ini seperti ibunya. Pelukan hangat Yoshi rasakan dari belakang, suara merdu nan hangat yang memanggil dirinya membuat air mata tak dapat terbendung lagi.

"Mama" Yoshi berpindah menghadap belakang lalu memeluk Aletta dengan eratnya untuk melepaskan rindu yang sudah tak terbendung. Air mata pun sudah tumpah dengan derasnya. Aletta membalas pelukan itu dan mengelus dengan pelan kepala anaknya.

"Ini mama, sayang" ucapnya lembut

"Ma, aku rindu. Tolong jangan tinggalin aku, ma"

"Mama gak pernah ninggalin kamu, mama akan selalu ada di hati dan pikiran kalian. Kenangan mama masih hidup bersama kalian, anak-anakku"

"Kak oci" Yoshi melepaskan pelukannya dan melihat ke arah suara yang memanggilnya.

"Lixi?" Heran Yoshi yang melihat Alexia. Yoshi menatap ke Aletta lalu kembali memeluknya, "maafin aku, ma. Aku gak bisa jagain lixi dengan baik, aku udah nyakitin dia, ma" sesalnya dengan tangis yang semakin tersedu-sedu.

"Kak oci, jangan nangis. Aku udah gapapa kak, sekarang udah ada mama. Aku bakalan pergi ikut mama" Alexia tersenyum dengan bahagia dan memegang tangan Yoshi, "kakak baik-baik ya sama yang lain, aku bakalan ngeliat kalian semua dari sini"

"Nggak, nggak, lixi jangan pergi. Jangan tinggalin kakak. Maafin kakak yang selalu jahat sama kamu, tapi jangan pergi, kakak mohon" Yoshi memegang tangan Alexia dengan erat

Alexia melihat ke arah Aletta untuk meminta pendapatnya, "biarkan dia disini dengan mama, kalian sudah cukup mengurusnya, sekarang biar mama yang merawatnya disini" ucap Aletta

Yoshi beralih memegang tangan Aletta, "Ma, kasih aku kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki semuanya. Jangan bawa Lixi, ma"

"Mama akan memberikan kalian waktu untuk berpamitan" Alexia mendekati Yoshi lalu memeluknya dengan erat seperti salam perpisahan.

"Aku sayang sama kak Yoshi dan yang lainnya juga, jangan lupain aku ya kak" Yoshi tak dapat berkata-kata, tangisnya tak dapat dikendalikan hingga membuatnya hanya dapat memeluk Alexia dan menggelengkan kepalanya untuk meminta Alexia agar jangan pergi.

Badan Alexia berubah menjadi hembusan angin yang lembut dan lama-kelamaan muncul sinar yang sangat terang menyilaukan netra Yoshi. Tubuh Yoshi jatuh terbaring karena tak dapat melihat apapun. Pandangan nya berubah menjadi gelap dan matanya terasa berat untuk dibuka. Telinganya mendengar suara Elektrokardiograf (EKG), hidungnya mencium bau obat-obatan yang sangat kuat. Setelah kesadarannya telah penuh Yoshi menyadari bahwa ia sedang berada di rumah sakit. Hal yang tadi di alaminya terjadi di alam bawah sadarnya.

I'm Not The Antagonist✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang