Chapter 7: bad day

1.2K 113 19
                                    

Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Alexia dan Junghwan sudah duduk di salah satu meja kantin sembari menghabiskan makanan yang telah dipesan.

Junghwan telah selesai makan dan pergi lagi untuk membeli donat yang ada di kantin. Tak lama kemudian, Alexia melihat lili dan teman-temannya masuk ke kantin. Alexia sudah merasa was-was, takut kejadian kemarin terulang lagi, dimana Junghwan membentak Lili karena sudah mendorong dirinya.

Saat ia melihat lagi ke arah Lili, ternyata Lili tidak menghampiri dirinya. Alexia merasa sedikit tenang. Setidaknya Junghwan tidak akan terlibat masalah lagi karena dirinya. Tetapi ada yang aneh dari raut wajah Lili. Selama berjalan ia terus melihat ke arah Alexia dengan tatapan yang tajam, lebih tajam dari biasanya. Sedangkan Ririn - teman Lili melihat Alexia dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Huft... Syukurlah mereka gak gangguin gue" batin Alexia

"Lix, udah selesai?"

"Udah, Hwan. Ayo ke kelas"

Junghwan dan Alexia berjalan menuju kelas bersama. Suatu kebetulan Junghwan dan Alexia ternyata sekelas. Karena hal itu mereka selalu melakukan apapun di sekolah berdua, kecuali pulang dan pergi sekolah karena rumah mereka tidak searah.

"Lix, gue pengen main kerumah Lo, ketemu yang lain juga. Udah lama gak ketemu"

"Nanti aja Hwan. Mereka pada sibuk"

"Ya udah gue pergi nya di weekend aja"

"Jangan!" Junghwan terkejut karena Alexia mengatakannya sedikit berteriak dan wajah Alexia tampak seperti... ketakutan?

"M-maksud gue, jangan repot-repot Hwan, Lo istirahat aja dirumah. Lagian mereka tuh selalu sibuk meskipun weekend" Alexia tertawa canggung

Alexia lanjut berjalan meninggalkan Junghwan yang masih memperhatikan dirinya dengan raut wajah curiga.

"Apa lagi yang Lo sembunyiin dari gue lix?" Batin Junghwan

"Hwan, ayo jalan" Junghwan tersadar dari termenung nya dan menyusul Alexia

•••

Jam sudah menunjukkan waktunya pulang sekolah. Junghwan dan Alexia berjalan menuju gerbang depan bersama. Saat hampir sampai tiba-tiba saja ada teman sekelas Alexia yang bernama Caca memanggil dirinya lalu berbisik kepada Alexia.

"Lex tolong temenin gue ke toilet dong, gue mual banget, gue takut sendirian ke toilet"

"Ya ampun, ayo gue temenin. Lo gak apa-apa kan?"

Junghwan hanya memperhatikan keduanya dengan wajah yang bertanya-tanya.

"Hwan, Lo pulang duluan aja. Gue mau ke toilet bentar"

"Gue tunggu aja" jawab Junghwan

"Gak usah Hwan, Lo duluan aja. Gue gak lama kok"

"Ya udah, kalo udah sampai rumah kasih tau gue ya"

"Iyaa"

Junghwan berjalan menuju gerbang. Alexia dan temannya berjalan menuju toilet sekolah.

"Lo masuk duluan ya, Lex. Gue takut"

"Iya, ayo" Alexia berjalan kedalam toilet tanpa menyadari bahwa temannya tidak ikut masuk ke dalam toilet.

Alexia membalikkan badannya untuk melihat temannya. Tetapi ia dikejutkan dengan kehadiran Lili dan teman-temannya ke dalam toilet. Sedangkan Caca bersiap menutup pintu lalu meninggalkan Alexia.

"Hello, bitch" sapa Lili

"Kalian mau ngapain?" Alexia berjalan mundur karena Lili yang semakin maju dan menyudutkan nya hingga ke dinding.

"Menurut Lo? Ngapain?" Ujar Ririn

"Minggir, gue mau pulang" Lili menarik tangan Alexia lalu mendorong nya hingga terbentur ke dinding.

"Pulang? Lo pikir bisa pulang setelah apa yang Lo lakuin?" Sergah Lili

"Maksud Lo?"

"Masih aja gak sadar diri. INI APA?!" Lili menunjukkan foto Alexia yang turun dari mobil Yoshi

"Bukan urusan Lo" Alexia hendak berjalan melewati Lili, tetapi Lili langsung menjambak rambutnya hingga ia terpental ke lantai

"Berani ngelawan ya Lo sekarang! Apa karena ada si anak baru itu?!" Tukas Lili

"Cih, sekalinya ada anak baru langsung kegatelan Lo. Untung ya gue foto tadi pagi" celetuk Ririn

Alexia mulai merasakan pusing karena terbentur beberapa kali. Ia berusaha menahan rasa sakitnya dan berusaha untuk bangkit. Tapi sebelum ia sempat bangun Lili langsung menendang kaki Alexia hingga ia terjatuh kembali lalu menampar nya.

"Cewe murahan kaya Lo emang harus di kasih pelajaran!"

Ririn memberikan seember air bekas pel kepada Lili lalu menyiramkan air itu ke Alexia hingga semua baju dan tasnya basah.

Alexia menangis saat air itu membasahi dirinya. Air matanya tak terlihat karena bersatu dengan air pel itu. Pipinya yang terasa panas menjadi semakin pedih karena terkena air itu. Kakinya terasa sakit akibat tendangan dari Lili. Baru saja ia ingin bangkit lagi, Lili langsung menariknya dan mengunci Alexia di dalam bilik toilet yang gelap.

"Li, jangan! Gue mohon, Gue takut"

"Li, gue mohon, bukain pintunya"

Alexia terus mendobrak pintu itu berharap akan terbuka dan terus memohon kepada Lili untuk membukakan pintu itu.

Kepala Alexia kembali merasa sakit, hidung nya mulai mengeluarkan cairan merah tanpa ia sadari. Saat ia akan menghapus air matanya, ia baru menyadari bahwa ada darah dari hidungnya. Alexia terlambat menghapus darah dari tangannya. Trauma nya kembali hadir karena banyaknya darah di tangan Alexia. Tanpa sadar Alexia mulai meracau tidak jelas.

"Jangan sakiti mama! JANGAN SAKITI MAMA! KELUARKAN AKU. AKU MAU KETEMU MAMA"

"LEPASIN MAMA! KELUARKAN AKU DARI SINI. JANGAN SAKITI MAMA!"

Alexia mulai menangis dengan histeris. Lili dan Ririn menjadi panik mendengarnya.

"Kenapa tuh cewe?" Ujar Ririn

"Kerasukan kali, udah tinggalin aja"

Mereka membuka kunci toilet itu dan pergi meninggalkan Alexia di dalam sana yang masih menangis histeris tanpa menolong ataupun membukakan nya pintu. Alexia mulai kehilangan kesadarannya dan pingsan seorang diri di dalam toilet tanpa di ketahui oleh siapapun.

Tbc

Waktu nulis chapter ini aku nyesek banget, semoga feel-nya dapat tersampaikan ke kalian juga🥺

Aku juga mau berterimakasih buat yang udah vote , komen, dan selalu ngedukung aku

I love u tomat 🍅

Tapi Asahi gak suka tomat:)

I'm Not The Antagonist✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang