Chapter 3: Bad News?

1.4K 117 10
                                    

Bel istirahat telah berbunyi. Alexia berniat membeli makanan di kantin, tetapi saat ia memeriksa tasnya, ia tidak membawa dompet. Untungnya terdapat beberapa uang yang terselip di dalam tas nya. Meskipun uangnya tidak terlalu banyak, tetapi masih cukup untuk membeli satu porsi nasi dan 1 botol air mineral.

Setelah membeli makanan, Alexia berjalan menuju tempat duduk yang kosong. Setelah duduk dan akan menyuapi makanan ke dalam mulut, Lili dan teman-temannya datang menghampiri Alexia.

"Ya ampun kasian banget makanan nya cuma nasi putih doang sama ayam" Lili tertawa bersama temannya setelah mengatakan hal itu

"Sini gue tambahin lauknya". Lili berkata sambil menadahkan tangan ke temannya

man Lili memberikan sebotol minuman soda ketangannya. Lili membuka minuman itu dan mencurahkannya ke dalam nasi Alexia.

"Selamat makan Alexia". Lili berkata sambil tertawa dengan teman-temannya lalu pergi meninggalkan Alexia yang sudah menjadi pusat perhatian.

Alexia hanya bisa terdiam melihat nasinya yang sudah tidak bisa dimakan. Padahal perut nya sangat terasa lapar. Ingin melawan pun rasanya ia tak punya tenaga lagi, ditambah kepalanya yang masih terasa sedikit sakit.

Akhirnya Alexia hanya memakan ayam yang tersisa untuk mengganjal perutnya.

•••

Setelah pulang sekolah Alexia pulang kerumahnya untuk ganti baju dan mengambil dompetnya. Beruntungnya rumah Alexia sedang sepi, mungkin para kakaknya belum pulang bekerja dan kuliah.

Saat ingin pergi Alexia mendengar suara isakan kecil di kamar salah satu kakaknya. Alexia mendekati kamar itu dan mengintip dari pintu yang memang terbuka sedikit.

"Ma, hari ini berat banget buat aku, aku butuh pelukan Mama" lirihnya yang masih terdengar oleh Alexia

Alexia merasa terenyuh mendengar kakaknya - Haruto yang tidak pernah menunjukkan kesedihannya kepada siapapun menjadi menangis seperti ini.

Meskipun terkadang Haruto selalu mengatakan kata-kata yang menyakitkan, ia tau kakaknya tak sejahat itu. Mungkin memang menyakitkan mendengarkan kata-kata nya yang menusuk, tapi Alexia tetap menyayangi semua kakaknya, bagaimanapun perlakuan mereka terhadap Alexia.

"Maafin aku kak Haru" bisik Alexia yang tentu saja tidak didengar oleh Haruto.

Alexia pergi dari sana agar Haruto tidak menyadari kehadirannya. Ia menuju rumah sakit menggunakan ojek online yang sudah dipesannya.

Sesampainya di rumah sakit, Alexia melakukan pemeriksaan seperti biasanya.

"Penyakit kamu semakin parah Alexia" Dokter mengatakan sambil melihat hasil pemeriksaan Alexia

"Berapa lama lagi waktu saya, Dok?" Pertanyaan Alexia berhasil membuat atensi Dokter Kim sepenuhnya kepada Alexia

"Apa kamu yakin tidak ingin melakukan kemoterapi?"

"Iya, Dok. Saya yakin" Alexia menundukkan kepalanya

"Bukankah Mama kamu sangat ingin kamu sembuh?"

"Iya... Tapi mama udah gak ada, Dok"

"Bagaimana dengan kakak-kakakmu? Mereka pasti sangat menginginkan kesembuhan kamu" tanya Dokter

I'm Not The Antagonist✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang