Intro: Giovanni Maheswara

463 45 7
                                    

"My life is not fine, even after someone i loved is gone."

.-.

Soal Gio yang tidak memiliki keluarga adalah benar adanya. Ia tak memiliki nama belakang. Sebelumnya ia hidup hanya sebagai Giovanni saja. satu-satunya keluarga yang menemaninya selama hidup adalah sang abang, Ganendra.

Gane adalah satu-satunya keluarga yang menemaninya sejak kecil. Kedua orang tua Gio meninggal setelah kecelakaan yang ditimpa oleh mereka di jalan tol. Kedua saudara kandung itupun ditinggal dalam kesendirian di rumah. Tetapi Gane tak pernah menyerah, umur Gane yang saat itu masih berumur 15 tahun sudah bisa bekerja sebagai pembantu di keluarga ayah mereka yang kaya raya, Keluarga Atmaja. Tetapi Gane dan Gio tidak pernah dianggap sebagai keluarga disana karena ayah mereka melakukan dosa besar yaitu membuat pasangannya hamil di luar nikah ... itulah yang Gio tahu.

Gane terus berjuang menghidupi adiknya. Gane bahkan sengaja berhenti sekolah agar Gio bisa tetap bersekolah. Gane megorbankan hidupnya demi adik ia satu-satunya, Giovanni.

Tetapi Gio tak tahu akan pengorbanan besar kakaknya. Ia tak menyadarinya hingga SMA. Gio menyadari latar belakang orang tuanya dan pengorbanan Gane saat menginjak kelas sebelas. Gane menceritakan semuanya ke Gio saat SMA, dan itu membuat Gio merasa sesak. Gio pikir, ia tidak punya keluarga. Ia merasa sakit hati ketika Gane mempertaruhkan hidupnya sendiri demi dirinya. Sebeban itukah ia?

Tetapi Gane tersenyum padanya saat itu lalu mengatakan, "Abang baik-baik aja, dek. Semuanya, kan, udah diatur sama Yang Maha Kuasa. Jangan sedih, abang bakal terus bareng adek."

Tetapi itu semua bohong.

.-.

Minggu, 20 Maret 2022

Gio saat ini tengah memakan ayam geprek yang ia beli tadi. Ditemani Vano yang sedang memakan ayam geprek juga. Andra? Ia menghilang entah kemana, mungkin ia tak mau menganggu kencan antara dua gapura ini.

Vano memulai pembicaraan, "Kenapa lo gak pernah bilang ke gue?"

"Gue gak mau lo nangis gegara masalah gue doang. Lo tau sendiri kan, pas lo cerita ke gue waktu itu lo udah nangis sejadi-jadinya," ungkap Gio jujur. Vano terkekeh pelan sembari memasukkan satu suapan nasi ke dalam mulutnya.

"Tapi lo udah nahan semuanya? Sendirian? Lo gak pernah cerita ke siapa-siapa?" Tanya Vano kembali. Gio yang mendengarnya hanya diam. Biarin gue, abang, sama Yang Maha Kuasa yang tau.

"It hurts, right? Lo ngeliat itu semua di mata kepala lo sendiri."

"Sejak kapan lo bisa bahasa Inggris?"

"Gini-gini gue masih sekolah, Yo. Daripada lo, udah mau lulus malah putus sekolah."

Gio terkekeh. Walaupun candaan tadi lebih ke penghinaan, tetapi Gio menikmati dark jokes yang diberikan oleh Andra dan Vano. Mungkin Gio sudah terlalu banyak merasakan sakit sehingga ia tak bisa merasakan sakit lagi.

"Lo gak mau sekolah lagi? Gue kangen ngeliat lo pake seragam Bumilang. Gue kang—"

"Maaf, No. Gue udah bakar semua seragam sekolah gue." Jawaban Gio seketika membuat Vano tercengang. Raut wajah Vano berubah, ia merasa sangat sedih ketika sahabat satu SMA-nya memutuskan untuk berhenti sekolah.

MAHESWARA | ATEEZ FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang