Rabu, 23 November 2022
16.33 PMShaka dan Juna sudah pulang ke rumah setelah bekerja di kafe seharian. Yang mereka ingin lakukan pertama adalah mandi, tapi mereka tidak tahu siapa yang akan mandi duluan sehingga mereka berebutan.
"Gue dulu," ujar Juna duluan.
"Gak, gue dulu." Dan Shaka ikut menyahutnya.
Juna memberikan tatapan sinis untuk Shaka, ia kembali berkata, "Ngalah aja, gue capek nyanyi seharian."
"Lah gue gerak seharian?!" Balas Shaka sedikit menyerukan suaranya dengan alis yang terangkat sebelah. Keduanya tidak mau mengalah, badan mereka sama-sama lengket dan itu membuat keduanya tidak nyaman.
"Gantian," perintah seseorang. Juna dan Shaka menoleh ke orang itu yang ternyata adalah Andra.
Diam-diam Juna pergi duluan ke kamar mandi, Shaka sudah pasrah dan pada akhirnya ia harus menunggu. Andra datang ke arahnya hendak berbicara sesuatu. Ketika Shaka duduk di ruang tamu, Andra bertanya, "Lo inget obrolan kita di rumah sakit?"
Shaka mendongak ke pemuda itu, ia menjawab, "Inget. Soal Vano Gio, kan?"
"Iya. Sekarang mereka berhak tau, Shaka. Gue mohon bantuin gue sekarang, gue gak bisa ngehandle masalah mereka sendirian," pintanya. Sejujurnya ia sudah lelah karena terus memikirkan mereka berdua tanpa henti, pikirannya dipenuhi oleh Gio dan Vano. Tak ada salahnya ia meminta bantuan, kan? Apalagi Shaka sudah duluan tahu tentang Gio dan Vano.
"Bang, kenapa lo gak butuh bantuan dari awal?" Tanya Shaka.
"Yah ... gue gak mau ngebebanin kalian," jawab Andra.
"Gue tau tanggung jawab lo sebagai kepala keluarga, tapi gak semuanya jadi tanggungan lo sendiri." Shaka justru memberi nasihat pada Andra terlebih dahulu, nasihat yang tepat untuk Andra yang suka 'mengorbankan' dirinya sendiri apapun itu.
"Makasih udah khawatir sama gue, Ka," ucap Andra sembari tersenyum.
"Kalo gitu mau gue bantu apa?" Tanya Shaka.
"Gue fokus ke Gio, lo fokus ke Vano."
"Kenapa?" Tanya Shaka menuntut penjelasan dari Andra.
Andra menarik napasnya pelan sebelum memberikan penjelasan panjang pada Shaka. Ia mengatakan, "Karena Gio sama Vano itu punya caranya sendiri buat ngatasin emosi yang mereka rasain. Vano, dia itu sensitif. Dia gampang kesulut emosi sekaligus gampang nangis karena dari kecil dia nahan semua emosinya di depan orang tuanya. Kalo Gio, Gio itu kebalikannya dari Vano. Gio lebih suka mendem perasaannya dan lebih sabar, tapi emosi dia bisa aja jadi bom waktu buat dia. Emosi dia itu kayak racun, semakin didiemin semakin nyebar dan makin lama makin memperparah fisik sama mentalnya."
Andra melanjutkan, "Lo punya kekuatan buat ngasih kata tamparan buat Vano, Vano itu suka ngeyel, butuh effort lebih buat sadarin dia. Pas itu gue gak mempan buat sadarin Vano, entah kenapa tiba-tiba dia sadar terus nurutin kata-kata gue di pesta kemaren. Biar gue yang pegang Gio."
Shaka mengangguk setelah mendengar penjelasan panjang dari Andra.
.-.
Kamis, 24 November 2022
08.06 AMSesuai janji Andra, Gio datang menemui Andra di kamarnya. Semuanya sedang tertidur hari ini kecuali Shaka yang bekerja dan Gio serta Andra. Gio tidak bermain game hari ini demi rasa penasarannya, sudah lama ia tak memiliki hubungan dengan keluarga kandungnya dulu.
Saat pintu terbuka, ia melihat Andra sedang menelpon seseorang. Saat Gio melangkah ke hadapan Andra, Andra segera menutup telponnya secara sepihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESWARA | ATEEZ Family
Fiksi PenggemarMaheswara, sebuah keluarga yang didedikasikan untuk delapan laki-laki yang kehilangan rumahnya. Inilah kisah hidup kedelapan laki-laki ini, kisah yang menceritakan keseharian mereka dalam luka. Main genre: Family angst, brothership Sub-genre: Slice...