06. Rencana Kemanusiaan

215 34 15
                                    

Senin, 31 Oktober 2022
14.30 PM

Shaka sudah sampai di lobby utama rumah sakit. Ia sudah familiar dengan rumah sakit ini karena ia setiap hari Sabtu berkunjung ke sini untuk jadwal mingguan. Kamar inapnya berada di lantai paling atas, Shaka pun langsung beranjak ke sana.

Ia sudah memesankan ojek untuk Darel agar ia pulang walaupun dengan pemaksaan karena Darel ingin ikut ke rumah sakit bersama dirinya. Ia tahu Darel pasti lelah, ia ingin adiknya itu istirahat.

Di tengah jalan, ia bertemu Andra dengan wajah yang sedikit kusut. Entah apa yang terjadi padanya, Shaka reflek menghampiri Andra dan bertanya tentang apa yang terjadi di sini.

"Bang?" panggil Shaka. Andra melirik ke arah Shaka lalu tersenyum, Shaka tahu pasti ada yang disembunyikan oleh orang itu.

"Dateng juga ternyata," ujarnya.

"Abis dari mana?" Tanya Shaka sehabis melihat penampilan Andra yang sedikit lunglai dan letih.

"Abis dari kantin, kenapa?" Andra menjawabnya dengan intonasi yang mencurigakan. Shaka yang menyadari itu terdiam sejenak dengan tatapan curiga.

"Kok kayak capek gitu?"

"Kantin sama kamar inap jauh sayang," jawab Andra yang sudah gemes dengan Shaka. Shaka mengernyit pada Andra karena ia tak terbiasa dengan panggilan 'sayang' dari Andra.

"Gue pergi dulu," pamit Shaka pada Andra. Andra hanya menatapnya dengan diam ketika sang empu sudah mulai menjauh darinya. Lalu tiba-tiba, Andra berlari menghampiri Shaka dan menepuk pundaknya dengan kencang.

Andra menoleh kearahnya dengan ekspresi kebingungan. Andra lalu mendekatkan bibir ke telingan Shaka dan membisikan;

"Gue pengen ngomongin sesuatu, gue percaya sama lo. Simpen rahasia ini sampe waktunya pas."

Shaka tertegun sejenak, lalu ia mengangguk. Ia membiarkan tubuhnya ditarik oleh Andra yang entah ingin membawa dirinya ke mana. Andra benar-benar menyimpan rahasia, dan kenapa Andra mempercayai Shaka? Pertanyaan itu memenuhi pikiran Shaka, pikirannya hanya tertuju pada itu.

Mereka berada di lorong rumah sakit yang lumayan sepi, Andra melepas genggamannya dari lengan Shaka lalu membalikkan badannya agar bisa berhadapan dengan Shaka.

"Mau ngomongin apa?" Tanya Shaka.

Andra terdiam untuk sementara. Ketika keadaan sudah dirasa pas, Andra baru mengatakan, "Ini soal Vano sama ... Gio."

"Hah? Gio? Gio punya masalah?" Tanya Shaka kebingungan.

"Vano sama Gio, mereka berdua ada hubungan," jawabnya sambil menyembunyikan tangan kanannya ke saku kanan yang terisi oleh sebuah liontin tua.

.-.

Senin, 31 Oktober 2022
14.51 PM

Sudah sekian menit berlalu, dan Vano masih mengharapkan ibunya untuk membuka mata. Vano hanya bisa berdoa untuk kesembuhan sang ibu, dan meminta maaf untuk kesalahannya yang lalu. Vano sendiri tidak tahu kenapa ia bisa mencintai seseorang yang sebelumnya ia benci, tetapi ia yakin bahwa hal tersebut adalah kekuatan dari ikatan darah.

Vano hanya bisa berharap sebuah kebahagiaan datang. Kebahagiaan yang ia maksud adalah ketika ia berhasil memperbaiki masa lalu dengan perilakunya yang sekarang. Ia harap ia bisa melupakan semua kesalahan-kesalahannya.

Disaat ia sedang berdoa, Vano merasakan tangannya bersentuhan dengan sesuatu yang hangat. Ia mendongak, dan ia melihat ibunya sudah membuka mata dan tersenyum padanya.

MAHESWARA | ATEEZ FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang