Chapter ini "disponsori" oleh lagu Youth - Yunho & Mingi Ateez (disarankan untuk mendengarkan lagu ini untuk pengalaman membaca yang lebih baik)
Oh iya anggap aja di universe ini lagu Youth udah ada😉
-------
"Nama kamu siapa?" Tanya Gio pada Vano yang saat itu masih berumur lima tahun. Vano terlihat ragu untuk memperkenalkan dirinya karena takut dirinya akan dijahati untuk kesekian kalinya.
"Kamu lagi sakit ya? Semoga cepet sembuh ya!" Seru Gio sembari memberi senyum polos kepada Vano. Gio duduk di samping Vano sekarang, Vano sedikit kebingungan apa yang akan anak ini lakukan padanya. Apakah mendorongnya? atau bahkan mencekiknya?
Gio melihat sekitar lalu beranjak berdiri menuju suatu boneka Spiderman dan dengan lantang mengatakan, "Kamu suka Spiderman? Aku juga suka loh! Nih aku pake baju Spiderman!"
Gio selalu ceria dengan Vano walaupun Vano pada saat itu hanya bisa terdiam. Vano mengajaknya bermain, mengajaknya mengobrol tentang banyak hal meskipun rasanya Gio saat itu hanya berbicara sendiri.
"Adeek! Ayo kita pulang sekarang!" Seru Gane dari kejauhan. Raut wajah Gio berubah menjadi murung, tetapi dengan cepat ia mengganti dengan senyuman manis.
"Nanti kita ketemu lagi, ya! Aku mau pulang sekarang, dadah!" Lalu Gio pun beranjak pergi dari kamar Vano. Saat Gio menutup pintu, Vano dengan terburu-buru mengambil origami lalu menulis pesan untuk Gio di sebuah origami lalu melipatnya. Dengan kecepatan maksimal, Vano mengejar Gio yang sudah ada di depan gerbang dan memberikan origami tersebut sambil berkata,
"Dibaca ya."
.
.
.
"Hahaha!" Tawa Gio menggelegar karena melihat Vano yang terpeleset dan tercebur ke kolam ikan.
"Vano jadi siluman ikan! Hahaha!"
"Aku ngompol ...." ucap Vano tersipu malu.
Gio sibuk menertawakan Vano, Vano sibuk tersipu malu tanpa keluar dari kolam ikan. Keduanya benar-benar melakukan hal bodoh, wajar saja karena mereka berdua masih kecil saat itu.
Momen itu berakhir karena akhirnya sang penyelamat yaitu ayah Gio mengangkat tubuh basah Vano, setelah itu Vano barulah menangis kencang karena udara dingin yang sangat menusuk datang tiba-tiba.
.
.
.
"Gaboleh! Ini mainan aku!" Seru Vano sembari menarik kembali mainan yang sebelumnya ada di tangan Gio.
"Aku pengen liat mainan kamu!" Rengek Gio. Matanya berbinar-binar ketika melihat mainan robot milik Vano yang kelihatannya mahal.
Vano tidak rela mainannya 'dikotori' oleh orang lain, ia menganggap mainan itu hanyalah punya dirinya seorang. Yah ... itulah pemahaman Vano saat dulu, tetapi karena merasa kasihan melihat Gio yang sangat amat ingin menyentug mainannya ia pun memberikannya pada Gio.
"Nih, jangan sampe rusak ya." Dengan sedikit ketus Vano pun memberikannya sambil memalingkan wajah. Gio sangat senang, ia berterima kasih pada Vano dengan riang dan tak lupa mengajak Vano untuk ikut bermain dengannya.
Tawa Gio berhasil membuat Vano luluh, lalu tersenyum padanya dan ikut bermain bersamanya.
.
.
.
Gio sedikit terkekeh mendengar cerita dari Vano tentang masa kecil mereka berdua. Vano menatap mata Gio yang sembab, lalu tersenyum ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESWARA | ATEEZ Family
FanfictionMaheswara, sebuah keluarga yang didedikasikan untuk delapan laki-laki yang kehilangan rumahnya. Inilah kisah hidup kedelapan laki-laki ini, kisah yang menceritakan keseharian mereka dalam luka. Main genre: Family angst, brothership Sub-genre: Slice...