Senin, 24 Oktober 2022
16.32 PMMereka berlima sudah sampai di panti asuhan Bu Nina. Dan sesuai janji, Gio hanya akan menunggu di mobil, sisanya benar-benar masuk ke dalam panti asuhan. Jantung Shaka berdebar kencang memikirkan beberapa kemungkinan yang mungkin akan terjadi, tetapi jantungnya berangsur-angsur tenang setelah tangannya dipegangi oleh Gaga. Gaga memencet bel duluan lalu menunggu agar Bu Nina datang.
"Bang," bisik Shaka.
Gaga menoleh dan bertanya, "Apa?"
"Gue takut," lirihnya. Kemudian Gaga mengelus sedikit lengan Shaka untuk memberi ketenangan.
Pintu terbuka, Bu Nina muncul dengan rambut pendek yang dikuncir kuda dan pakaian kasual. Ketika melihat mereka berempat, Bu Nina tampak terkejut. Shaka kembali setelah sekian lama ia menghilang.
"Selamat sore, bu," sapa Gaga ramah.
"Selamat sore ju—" ucapannya tercekat ketika melihat Vano di belakang. Alhasil Bu Nina menampakkan ekspresi marah kepada pemuda itu.
"Untuk apa kalian ke sini?" Ketus Bu Nina, membuat Shaka makin khawatir. Tangannya terus dipegangi oleh Gaga, walaupun Gaga sendiri juga tak seberani itu untuk berhadapam dengan Bu Nina.
"Ada yang mau kami ucapkan," jawab Gaga dengan senyuman. Bu Nina terdiam sebentar sebelum akhirnya ia mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam.
Gaga melihat sekeliling panti asuhan, ia tersenyum karena panti asuhan itu terasa sangat damai dan tentram. Ia mengerti karena perlakuan tidak baik Bu Nina hanya ditujukan pada Shaka, sedangkan pada anak-anak yang lain berbeda. Gaga melihat wajah Bu Nina, ia seperti orang baik yang menyimpan banyak hal.
"Jadi, apa yang kalian mau bicarakan?" Tanya Bu Nina.
Gaga menoleh ke arah Shaka, Shaka melirik ke arahnya. Gaga mengangguk, Shaka harus berhadapan langsung dengan Bu Nina karena itu urusannya sendiri.
"Pertama, saya ingin menjelaskan semuanya." Shaka memegang jari telunjuk ia sendiri untuk mengurangi rasa khawatirnya. Vano menatap mata Shaka dengan wajah yang meyakinkan, ia harap Shaka bisa menjelaskan semuanya.
"Alasan saya menghilang adalah karena keinginan saya sendiri." Shaka menunduk dan tak mau menatap mata Bu Nina.
"Itu bukan kesalahan teman saya, Vano. Vano hanya mengikuti keinginan saya," jelasnya.
"Tapi kenapa?" Bu Nina membuka suara.
Shaka diam sebentar sebelum mengatakan, "Karena saya ... saya merasa lebih dihargai oleh mereka."
Bu Nina tersentak, lalu ia melihat ke arah Gaga dan yang lain. Bu Nina tahu yang dimaksud Shaka, tetapi Bu Nina terus menolak bahwa dialah yang menjadi penyebab utama alasan Shaka menghilang. Bu Nina sudah lama menjadi pengasuh di panti asuhan, ia tahu apa yang ia pikirkan tentang anak-anak yang ia asuh di sana. Tetapi karena ego yang tak terkontrol, Bu Nina memaksa Shaka untuk menjadi pemasukan utama untuknya.
"Maaf bu." Seseorang mengeluarkan suara. Bu Nina yang semula menatap Shaka pun menoleh ke arah Vano, sang pemilik suara.
"Shaka. Gue boleh ngomong sebentar?" Tanya Vano. Shaka tertegun, lalu ia mengangguk.
"Perkenalkan, nama saya Vano Maheswara," ucap Vano berusaha ramah.
"Saya ingin minta maaf soal kejadian lalu, karena saya yang bawa Shaka kabur dari panti asuhan."
Bu Nina terus mendengarkan.
"Dan nama dia adalah Gaga Maheswara, sedangkan dia adalah Ezra Maheswara." Vano memperkenalkan Gaga dan Ezra sambil menunjuknya dengan telapak kanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESWARA | ATEEZ Family
FanficMaheswara, sebuah keluarga yang didedikasikan untuk delapan laki-laki yang kehilangan rumahnya. Inilah kisah hidup kedelapan laki-laki ini, kisah yang menceritakan keseharian mereka dalam luka. Main genre: Family angst, brothership Sub-genre: Slice...