09. Macam-Macam Cerita

186 31 9
                                    

Sabtu, 19 November 2022
01.01 PM

Hari ini adalah jadwal terapi untuk Gio dan Shaka. Beruntungnya jadwal terapi mereka sama, kalau tidak akan cukup merepotkan kalau bensin kendaraan banyak yang terkeluarkan. Hari ini mereka berdua ditemani oleh Juna dan Gaga. Tumben sekali bukan? Di mana Vano dan Ezra?

Vano menemani Ezra yang sedang berusaha mendapatkan SIM pertamanya. Ezra sudah bersikeras untuk mendapatkan SIM sejak awal bulan tanpa harus nembak, ia tahu ekonomi Keluarga Maheswara jauh dari kata sempurna. Vano dan Andra membantu Ezra dengan membelikan motor baru dari duit hasil dijualnya mobil Andra. Andra benar-benar menjual mobilnya demi keluarga serta ibu Vano yang jatuh sakit.

Sekarang Shaka dan yang lainnya sedang menunggu bersama-sama, Shaka ditemani Gaga sedangkan Gio ditemani Juna. Walaupun mereka menunggu bersama-sama, mereka secara berpasanhan berada di tempat duduk yang berbeda-beda. Shaka dan Gaga saling mendiami satu sama lain, entah masalah apa yang mereka punya.

"Kamu masih marah?" Gaga membuka pembicaraan.

"Masih gak percaya aja." Jawaban Shaka membuat Gaga merasa sedikit iba.

"Maafin aku ya."

"Kenapa Bang Gaga minta maaf kalo itu bukan salah abang?"

"Karena aku, kamu gak bisa nerima itu." Jawaban yang dalam, Shaka menggigit bibir bawahnya setelah mendengar jawaban itu. Tetapi ia kembali menatap sang abang.

"Bang, aku udah move on, kok. Aku udah maafin semuanya, aku udah bisa terima masa lalu. Dan jangan selalu melibatkan perasaan ke semua hal, bang," ungkap Shaka.

Tetapi Gaga tetaplah Gaga, yang selalu melibatkan perasaan ke semua hal. Pada dasarnya laki-laki lebih mengutamakan logika ketimbang perasaan, tetapi tidak bagi Gaga. Gaga selalu bergantung pada perasaan sampai perasaannya menjadi pedang yang menusuk tuannya sendiri. Ia kesakitan karena perasaannya. Kalau Andra tidak menyelamatkannya pada saat itu, mungkin ia sudah mati di pinggir jalan.

Gaga menatap Shaka, lalu mengatakan, "Kakasih udah jadi adik yang baik, Shaka."

Berbanding terbalik, Gio dan Juna sedang membicarakan masa-masa SMP mereka sampai tertawa terbahak-bahak. Juna mencetuskan, "Lo orang yang paling bahagia di SMP."

"Sedangkan lo orang yang paling menyedihkan di SMP," balas Gio dengan niat bercanda. Juna tersenyum, senyum itu sangat langka sehingga Gio merasa tersanjung melihat itu.

"Dulu semua orang di sekolah itu kenal sama lo karena lo nya yang terlalu social butterfly. Bahkan dulu gue iri sama lo karena gue gak dapet temen pas itu." Juna mengeluarkan perasaannya pada Gio, dan sebenarnya ia cukup iri dengannya dahulu. Tetapi ia tak menyangka Gio dan dirinya jatuh di lubang yang sama.

"Oh? Makasih udah jujur di depan gue." Hanya itu respon yang bisa diucapkan oleh Gio.

"First impression gue ke lo pas SMP jujur jelek banget. Lo kek culun, pendiem, diem di pojok tempat, salah banget ya gue mikir itu dulu? Padahal pas itu lo lagi dilanda masalah." Gio memutuskan untuk jujur di depan Juna juga untuk membalas budi, dengan harapan Juna tak marah olehnya.

"Gue udah nebak sih orang-orang bakal mikir gitu. Tapi sekarang gue baik-baik aja, dan itu semua berkat lo yang ada di pemakaman waktu itu," ucap Juna sambil tersenyum tipis.

Ya, nasib Gio dan Juna semasa SMP sangat berbanding jauh seperti langit dan bumi. Tetapi mereka berdua tidak akan pernah menyangka akan sedekat ini di masa depan setelah dipersatukan oleh Andra. Gio Dan Juna menghormati satu sama lain, Gio yang menghormati ketabahan Juna dan Juna yang menghormati kehidupan Gio. Pada akhirnya, mereka mengikuti skenario yang diberikan oleh Andra, yaitu menjadi Maheswara seutuhnya.

MAHESWARA | ATEEZ FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang