10. Diary Maheswara 1: Bulan Pertama

169 27 2
                                    

Minggu, 20 November 2022
07.15 AM.

"Banguuuun!" Seru Andra pada Vano dan Darel yang masih tertidur. Yang terbangun hanya Darel, sedangkan Vano masih tertidur.

"Hah ... ?" Keadaan Darel masih setengah bangun, sejujurnya ia sangat mengantuk dan sangat malas karena hari ini hari Minggu, satu-satunya hari dimana ia bisa libur sekolah.

"Sarapan dulu, baru tidur lagi," perintah Andra, namun yang mengejutkan adalah Darel menyatu lagi ke dunia kasur dan tertidur lagi.

"Aelah sama aja ternyata," gumam Andra misuh-misuh. Ia berniat membangunkan mereka agar mereka lebih produktif lagi dan tidak malas-malasan, tetapi seperti yang ia duga, sangat amat susah untuk membangunkan orang-orang seperti mereka.

Selanjutnya Gaga yang bertugas membangunkan Shaka dan Gio, ia dan Andra berencana untuk membangunkan Juna dan Ezra terakhir karena keduanya adalah orang tersulit untuk dibangunkan.

"Gio, bangun yuk," ucap Gaga pelan, tetapi Gio masih bisa mendengarnya. Ia pun terbangun lalu dengan cepat ia beranjak dari tidurnya dan mencuci wajahnya dengan air di kamar mandi. Kenapa Gio terlihat terburu-buru? Karena ia mempunyai satu tujuan.

Tujuannya adalah bermain game.

Gaga sudah biasa melihat itu, sehingga ia berpindah ke sisi kanan kasur untuk membangunkan Shaka.

"Shaka, bangun," ucap Gaga pelan, dan itu berhasil membuat Shaka terbangun.

"Makan dulu, ya. Abis itu temenin Gio main bareng." Gaga sudah tahu rutinitas kedua roommate ini, keduanya sama-sama suka bermain game sampai keduanya mempunyai komputer sendiri. Tentu mereka berdua membelinya menggunakan gaji Shaka.

Shaka langsung beranjak pergi, namun tak secepat Gio. Pemuda itu masih terhuyung-huyung berusaha menahan kelopak matanya yang seperti mendapat beban tiga kilo. Gaga melihatnya dari jauh, kemudian ia tersenyum. Misinya berhasil, tidak seperti Andra yang kesusahan.

Andra masih berusaha untuk membangunkan Vano dan Darel. Ia tidak kehilangan akal, dengan cepat ia mengambil semprotan kosong lalu mengisinya dengan air keran. Andra kembali berlari ke kamar Vano dan Darel, target pertamanya adalah Vano.

Ia menyemprotkan air itu di wajah Darel, ia tidak akan berhenti sebelum Darel terbangun. Setelah semprotan yang kesebelas kali, Vano risih dan akhirnya terbangun.

"Bang!" Seru Vano yang suaranya masih dalam keadaan serak.

"Makanya bangun," ucap Andra sambil tersenyum jahil.

Setelah Vano bangun, Andra berpindah ke sisi Darel. Ia menyemprot cairan itu ke wajah Darel yang terlelap. Dan yang mengejutkannya adalah butuh lebih dari sebelas semprotan untuk membangunkan Darel.

Akhirnya setelah semprotan yang ke-14 kali, Darel membuka matanya. Tentu yang pertama ia lihat adalah Wajah Andra yang sangat dekat dengan wajahnya, itu membuat wajah Andra di penglihatan Darel menjadi aneh. Tetapi reflek yang Darel lakukan membuat Andra menderita.

"Argh!" Jerit Andra setelah Darel memberikan sebuah pukulan menyakitkan pada perutnya. Sialan, perutnya terasa ingin remuk sekarang. Terlebih lagi Darel tidak meminta maaf, itu membuat Andra harus menahan semua umpatan yang ada di hatinya.

"Muka Bang Andra deket banget, kaget jadinya," ujar Darel menjelaskan.

"Tapi gak gini juga dek." Andra hanya bisa menegur. Tetapi setidaknya misinya berhasil walaupun harus menerima sakit.

Sisa tugas terakhir Andra dan Gaga, tugas yang sangat berat ini harus diselesaikan oleh dua orang sekaligus. Mereka berdua bertemu di sebrang pintu kamar Juna dan Ezra untuk berdiskusi tentang bagaimana taktik mereka agar mereka bisa membangunkan Juna dan Ezra. Lebay memang, tetapi inilah kenyataannya.

MAHESWARA | ATEEZ FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang