15. Menyerah?

116 18 6
                                    

Kamis, 24 November 2022
14.12 PM

Gio sudah terbangun sejak dua jam yang lalu. Ia sudah tidak memakai nebulizer lagi, tetapi ia masih duduk di atas sebuah ranjang dengan saudara-saudara yang ada di sekelilingnya. Mereka begitu protektif terhadap Gio sampai Gio sendiri kesal karena kedua kakinya diduduki oleh Ezra yang sedang berusaha menyuapinya.

"Makan dulu, baru berdiri," ujar Ezra sambil melayangkan sebuah sendok yang di atasnya terdapat sesuap sup ayam.

Yunho sedikit berdecak, ia membalas dengan, "Kaki gue pegel anjir."

"Bukannya enak? Kan pantat gue empuk, kaki lo nyaman lah ama pantat gue," jawab Ezra dengan nada meledek.

Lalu Ezra melanjutkan, "Makanya lo jangan sakit, gue gak bisa main ML gara-gara harus nyuapin lo."

Sedangkan Andra sedang mengobrol bersama Bu Tika dan Pak Johan. Mereka sedang memperbincangkan kedatangan Maheswara lainnya yang tiba-tiba. "Mereka temen-temen Gio ya? Keliatannya deket banget ya," cicit Bu Tika di depan Andra. Andra hanya bisa tersenyum, apakah sebaiknya ia memberitahu yang sebenarnya sekarang? Ya, memang lebih baik diberitahu sekarang. Namun dilihat-lihat Bu Tika dan Pak Johan sangat menyayangi Gio, bahkan mereka berdua mencari-cari Gio sejak, mereka berdua memperjuangkan Gio dengan ambisi yang besar.

Andra menghela napas, dengan keberanian ia mengatakan, "Maaf, Bu. Sebenarnya ... saya sudah mengadopsi Gio sebagai adik angkat saya."

Bu Tika tampaknya terkejut dengan pernyataan tersebut, tetapi masih ia tahan. Andra sudah menduganya, mungkin Bu Tika akan kecewa sekarang. Tetapi bagaimanapun, yang Andra tahu adalah Gio lebih bahagia sebagai Maheswara dibanding keluarga yang mengalir di darahnya sendiri. Kalau Bu Tika ingin Gio hidup bersamanya, maka Andra juga ingin Gio hidup bersamanya.

"Semua orang yang ke sini bukan temen-temen Gio, mereka saudara saya sekaligus saudara Gio juga. Saya membangun keluarga ini bersama Gio dengan tujuan supaya kita semua bahagia di rumah barunya. Mungkin ibu kecewa, tapi ini pilihan mereka, pilihan Gio juga."

"Gak mungkin kalian satu keluarga, kan?" Pak Johan angkat bicara, di benaknya ia merasa tak mungkin dengan keberadaan keluarga yang seperti ini. Ia tidak percaya dengan suatu keluarga yang tidak punya ikatan darah, ia baru pertama kali melihatnya sekarang.

"Memang benar ini gak bisa dipercaya sama bapak, tapi kami benar-benar sebuah keluarga. Saya bisa buktiin lewat KTP saya dan salah satu saudara saya." Andra mengeluarkan KTP nya lalu menoleh ke arah sekeliling untuk mencari satu Maheswara lainnya.

"Ini KTP saya." Vano datang bersama sebuah kotak yang ia bawa, ia menunjukkan KTP nya kepada Bu Tika dan Pak Johan. Pak Johan mengambil kedua KTP tersebut dengan tatapan yang memancarkan ketidakpercayaannya.

"Tunggu, kamu ...." Pak Johan terkejut, ia menoleh ke arah Vano dengan cepat.

"Kamu anak Om Edgar?"

Vano hanya membalasnya dengan senyuman, senyuman yang terpancar adalah senyuman rasa sakit yang ia rasakan. Nama Edgar membuatnya hatinya sakit. Nama itu membuat ia, Gio, dan Gane menderita. Rasanya ia ingin memberitahu dunia kalau jiwanya butuh permintaan maaf. Maaf untuk dirinya, Gane, dan Gio yang sudah menjadi korban perang antar keluarga.

"Mohon percayakan Gio ke saya ya, Ibu. Karena Gio udah gak ngelupain saya sebagai salah satu keluarganya."

.-.

Tw: Self harm.

Kamis, 24 November 2022
20.35 PM

"Makaan!" seru Gaga saat makan malam sudah jadi. Dengan satu teriakan tentu saja tidak ada yang datang ke meja makan, karena malas berteriak Gaga memutuskan untuk mencari para makhluk itu satu per satu.

MAHESWARA | ATEEZ FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang