21. Hutan yang Menjadi Saksinya

99 13 2
                                    

Selasa, 3 Januari 2023
06.00 AM

"Kenapa kamu mau sekolah sekarang?" tanya Gaga pada Darel yang sudah memakai seragam sekolah. Gaga mengernyit, padahal Darel kemarin menangis saat pulang sekolah, dan sekarang ia sudah ingin berangkat sekolah lagi?

"Yang kemaren gara-gara dapet kelompok beban, bang," tutur Darel sambil menyiapkan perlengkapan yang akan ia bawa.

Gaga tak percaya, ia menganggp tutur kata Darel adalah kebohongan. Gaga sangat peka dalam hal ini, ia bisa tahu mana yang berbohong dan mana yang jujur.

Sejak kejadian kemarin, Gio, Vano, dan Ezra berusaha menenangkan Darel dan menanyakan apa yang terjadi pada Darel. Berbeda dengan mereka bertiga, Gaga lebih memilih diam dan memberikan ruang untuk Darel agar Darel bisa bercerita ketika keadaan sudah membaik. Padahal Darel sedang membutuhkan kepekaan Gaga.

"Darel," panggil Gaga pada Darel. Namun Darel menghiraukannya.

"Kamu bisa cerita ke abang kapan aja." Gaga mencoba memberikan perhatian pada Darel, tetapi Darel tetap menghiraukannya seakan ia sedang menahan amarah.

Ketika semuanya sudah siap, Darel pergi ke depan lalu membuang napasnya seakan membuang semua bebannya. Lalu Darel menolehkan kepalanya ke belakang lalu tersenyum ke arah Gaga. "Dah, bang!" seru Darel ceria, setelah itu ia pun pergi.

Gaga memberikan lambaian tangan pada Darel sebelum anak itu menghilang dari pandangannya. Gaga saat itu berpikir, apakah lebih baik ia menguntitnya? Setelah kebingungan melanda, ia pun memilih untuk menguntit Darel yang sedang berdiri di pertigaan. Yang ia tahu seharusnya Darel pergi ke arah kanan yaitu arah halte agar bisa menaiki bus untuk bisa sampai ke sekolah.

Namun yang mengejutkan adalah, Darel pergi ke arah kiri.

.-.

Selasa, 3 Januari 2023
06.13 AM

Jika ditanya apakah Darel bahagia di Maheswara? Jawabannya adalah iya. Darel sangat bahagia di Maheswara, sangat bahagia hingga ia bisa melupakan masalahnya di sekolah. Ia samgat senang saat Ezra merayakan ulang tahunnya, ia samgat senang bisa membantu Gio yang sedang kesusahan, ia senang saat Maheswara menyambut tahun baru bersama-sama. Darel pintar menyembunyikan masalahnya di depan para Maheswara walaupun pada akhirnya ia tak bisa menyembunyikannya lagi.

Sekarang Darel masih berusaha pergi menggunakan seragam SMA Bumi Langit, tungkainya ia gunakan untuk menjauhi rumah dengan senyuman yang ia tunjukkan kepada abangnya, Gaga Sanjaya Maheswara.

Darel tahu bahwa Gaga sudah menduga kalau ia mempunyai masalah, ia akui bahwa kebohongonnya terlihat di depan Gaga. Namun selama Gaga masih tidak tahu masalahnya, Darel tetap akan menyembunyikan masalah itu hingga lulus SMA.

Darel tak mau dianggap pelaku kejahatan.

Setelah menjauh dari rumah, Darel dihadapkan oleh pertigaan jalan raya. Jalan ke kanan menuju arah halte tempat Darel bisa menunggu bus agar bisa menuju sekolah, jalan ke kiri menuju sebuah warung kecil pinggir jalan. Dengan emosi yang bercampur aduk, Darel pergi ke arah kiri yaitu warung pinggir jalan tersebut.

Saat sampai di warung tersebut, ia duduk lalu merenung sambil memandangi jalan raya yang kelihatannya sibuk. Ia merenungkan kejadian kemarin yang membuat abang-abangnya khawatir. Gio dan Vano datang ke kamarnya lalu menanyakan ada apa, lalu Ezra memberikannya sebuah snack untuknya. Walaupun heran mengapa Gaga tak datang kepada dirinya, tetap saja ia tersentuh. Namun hatinya masih belum terbuka untuk menceritakan apa yang ia rasakan selama ini, selama satu bulan terakhir.

"Nak," panggil seorang ibu pemilik warung. Darel menoleh dan mendapati bahwa ibu tersebut membawakannya sebuah nasi uduk dengan lauk lengkap.

Ibu itu berkata, "Ibu sekarang bawain kamu nasi uduk. Makan dulu yuk, nanti kamu sakit loh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAHESWARA | ATEEZ FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang