Kemuning, 24 Agustus 1968, Pukul 18:00
-----
Seroja
Selamat sore, rekan-rekan sekalian. Lima orang. Dari sekian banyak manusia yang disaring, hanya kalian lima orang yang tersisa. Berbeda dari orang-orang yang sudah di sini sejak zaman Belanda, dan berbeda dari orang-orang yang di sini sebagai pilihan terakhir mereka, kalian di sini karena kalian berbeda. Kalian khas, spesial, dan unik. Atau, orang-orang yang saya percayakan untuk memilih kalian ternyata tidak sebecus yang saya inginkan, dan saya akan dikecewakan pada malam ini. Jika kejadiannya akan seperti itu, dan kalian hanya mempermalukan saya pada saat kalian tampil nanti, maka saya hanya akan meminta agar kalian angkat kaki esok pagi. Itu saja. Tidak akan ada tumpah darah di antara kita berenam. Meski saya tidak dapat menjamin hal yang sama untuk orang-orang yang memilih kalian. Mungkin itu pula alasan kenapa yang memilih kalian, yang duduk di belakang sana, sedang bergidik ngeri, dan menuntut kalian, sebelum datang ke mari, untuk menampilkan yang terbaik.
Baik. Satu penyanyi lelaki, satu penyanyi perempuan, satu pemain gitar, satu pemain organ, dan satu pemain perkusi. Jika bukan karena kita melayani bule yang datang untuk beristirahat di tepi Sungai Musi, mungkin saya tidak bakal mengadakan pertemuan ini untuk memeriksa bahasa Inggris kalian. Saya perlu melihat dengan mata-kepala saya. Mr. Rendra, what American song do you like the most?
Hamba
It would be "In the Wee Small Hours of the Morning", sung by Frank Sinatra.
Seroja
Good. Good English. Kalian berlima akan memainkan lagu itu untuk saya, dan hanya untuk saya. Kalian yang di belakang sana, keluar.
[Suara banyak langkah sepatu melangkah menjauh selama empat puluh enam detik]
[Hening selama lima belas detik]
Seroja
Do any of you have a question? Saya rasa lagunya tidak sulit. Cukup terkenal, dan masih terbilang baru.
Mariam Purwani
No, Ma'am.
Seroja
You will call me "Madam".
Mariam Purwani
No, Madam.
Seroja
Good. Saya izinkan satu orang lain untuk berbicara, sebelum kalian menimang saya dengan lagu.
Patrick
So, we only work as musicians? I was told that–
Seroja
Of course not, darling. Seketat itu saya menyaring kalian, tidak mungkin kalian hanya saya bayar untuk bermusik. Tiap dari kalian punya keunikan masing-masing, untuk menghibur tiap macam manusia yang mungkin lewat. Rendra sang penyanyi, tidak hanya akan menyanyi di depan umum, namun juga di depan wanita kesepian. Selagi kamu, Patrick, menyanyi di depan lelaki kesepian. Kalian sudah diberi tahu, dan menerima medan kerja. Jika tidak, maka keberadaan kalian di sini hanya membuang waktu saya.
Sudah. Puaskan telinga saya. Sekarang.
[Suara banyak langkah sepatu melangkah melalu lalang selama dua menit empat puluh satu detik]
[Suara gitar disetel]
[Suara mikrofon]
[Suara perkusi]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembari Menunggu Hamba
Mystery / Thriller"Maafkan Hamba, Romo, karena Hamba akan berdosa." Pada tahun 1967, Hamba, sebuah nama samaran dari seorang anak petani, dipromosikan dari tentara biasa menjadi seorang intel. Ditugaskan sebagai mata-mata penembak misterius, Hamba perlahan-lahan memp...