Rekaman 023

11 2 0
                                    

Kemuning, 12 Oktober 1968, Pukul 16:11

-----


Resti

Kita bertemu lagi. Siapa namamu ya?


Hamba

Rendra.


Resti

Oh, Rendra? Bukan Tono? Hahaha!


Hamba

Bukan.


Resti

Ayolah, Rendra. Kamu seperti tidak mengenal saya saja. Canda-canda seperti ini penting!


Hamba

Kamu sendiri tau kalau saya adalah orang yang paling tidak bisa bercanda sedunia.


Resti

Benar juga. Hahaha! Jadi apa kabarmu, Rendra?


Hamba

Masih bertahan.


Resti

Bertahan lagi. Memang apa yang kamu sedang pertahankan?


Hamba

Entahlah. Jiwa? Raga? Hati nurani? Saya tidak tau. Jelasnya, hanya satu kata itu yang terpikirkan tiap kali saya ditanyakan kabar. Yah, selain... "baik". Hahaha!


Resti

Hahaha! Senang rasanya mendengarmu tertawa. Jadi, ingin memesan apa sore ini? Tenang. Saya yang traktir.


Hamba

Tidak biasanya seorang wanita mentraktir seorang lelaki.


Resti

Ujung-ujungnya, uang yang saya gunakan untuk mentraktirmu adalah uang yang sama yang kamu terima tiap bulannya. Uang bunda! Hahaha! Jadi tidak perlu khawatir. Kita sama-sama... "bertahan"... menggunakan darah dan keringat bunda.


Hamba

Lalu apa kabarmu? Apakah juga masih bertahan seperti saya?


Resti

Hmm... kabar saya sore ini? Kali ini saya bisa dengan jujur mengatakan bahwa kabar saya baik. Ini serius. Bukan "baik" yang diutarakan orang-orang tiap kali ditanyakan kabar.


Hamba

Oh, ya? Apa gerangan yang menyebabkan kabarmu menjadi "baik"?


Resti

Bertemu denganmu.


Hamba

Bertemu dengan saya?


Resti

Sembari Menunggu HambaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang