Kemuning, 26 September 1968, Pukul 16:00
-----
Hamba
Resti?
Resti
Rendra ya?
Hamba
Iya.
[Suara kerumunan orang di dermaga dan percik air Sungai Musi selama sebelas detik]
[Suara langkah pasang sepatu pada papan kayu]
Hamba
Mari saya bantu naik.
[Suara langkah dua pasang sepatu pada papan kayu]
[Suara langkah dua pasang sepatu pada kapal]
Resti
Saya tidak menyangka Bang Rendra bakal datang sungguhan. Saya kira saya bakal ditinggal kabur.
Hamba
Mayat ibumu terlalu mustahil untuk dilangkahi.
Resti
Berarti kamu tidak kabur karena bunda yang memperkenalkan? Bukan karena kamu yang tertarik sendiri?
Hamba
Entahlah. Mungkin para laki-laki terdahulu lari tunggang langgang darimu ketika mereka tau siapa ibumu.
Resti
Hahaha! Bukan mungkin. Pasti.
Hamba
Apa kabarmu?
Resti
Saya lebih tertarik mendengar kabarmu daripada kabar saya sendiri. Kabar saya selalu sama: baik.
Hamba
Sayangnya kabarku juga selalu sama: baik.
Resti
Demikian kencan kita malam ini. Mau antar saya pulang? Hahaha! Bercanda. Entah kenapa saya membacamu sebagai orang yang tidak bisa bercanda.
Hamba
Saya sedang belajar buat bercanda.
Resti
Menakjubkan! Dalam satu kalimat itu kamu telah menceritakan seberapa membosankannya dirimu!
Hamba
Kamu serius?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembari Menunggu Hamba
Mystery / Thriller"Maafkan Hamba, Romo, karena Hamba akan berdosa." Pada tahun 1967, Hamba, sebuah nama samaran dari seorang anak petani, dipromosikan dari tentara biasa menjadi seorang intel. Ditugaskan sebagai mata-mata penembak misterius, Hamba perlahan-lahan memp...