Dalam Kereta, 29 Agustus 1967, Pukul 00:12
-----
Gandaria
Pak Setjadi?
Hamba
Ya?
Gandaria
Saya kira kau sudah tidur.
Hamba
Belum, Pak.
Gandaria
Maafkan saya soal tadi.
Hamba
Tidak apa, Pak.
Gandaria
Memang, belakangan ini saya sulit betul percaya sama orang. Bapak tau sendiri lah, kenapa.
Hamba
Bisa dimengerti, Pak.
Gandaria
Siang tadi, saya dapat kabar dari teman. Katanya, bakal ada pembersihan kabinet secara besar-besaran. Saya agak kaget, sebenarnya. Toh, sudah sempat ada pergantian besar-besaran tidak lama ini. Setelah... yah... Bapak tau sendiri apa yang terjadi taun lalu. Dan... saya punya prasangka, Pak Setjadi. Salah satu yang akan diganti...
Hamba
Kalau diganti sekalipun, Pak, apa rencana Bapak?
Gandaria
Itu dia. Saya juga tak tau. Iya kalau hanya dipindahtugaskan. Entah saya jadi pegawai negeri di badan antah berantah, atau banting setir menjadi pegawai swasta, saya kurang tau. Kalau bukan? Kalau ternyata saya... di... disingkirkan, misalnya... bagaimana dengan keluarga saya?
Hamba
Tidak mungkin, Pak. Bapak orang baik.
Gandaria
Jujur, Pak Setjadi. Makin ke sini, saya makin meragukan itu. Setelah apa yang saya lakukan, bisakah saya mengatakan kalau saya masih orang baik?
Hamba
Bapak beralasan.
Gandaria
Alasan saya itu berlandaskan kepercayaan kalau rakyat tidak bisa ditolong lagi. Yang bisa ditolong cuma orang-orang terdekat saya... orang yang mengerti betul bagaimana cara mengatur uang. Orang-orang yang saya yakin hartanya akan bertambah seiring hari, ketimbang dihabiskan malam itu juga dengan mabuk atau main wanita. Bagaimana cara saya bisa menolong rakyat? Kalau rakyatnya saja tidak mau menolong diri mereka sendiri?
Hamba
Sebagian pasti senang juga, Pak, ketika mereka tau uang pajak mereka digunakan buat membangun sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembari Menunggu Hamba
Misterio / Suspenso"Maafkan Hamba, Romo, karena Hamba akan berdosa." Pada tahun 1967, Hamba, sebuah nama samaran dari seorang anak petani, dipromosikan dari tentara biasa menjadi seorang intel. Ditugaskan sebagai mata-mata penembak misterius, Hamba perlahan-lahan memp...