Sawahan, 31 Agustus 1967, Pukul 20:00
-----
Hamba
Maafkan Hamba, Romo, karena Hamba akan berdosa.
Romo
Dosa apa yang akan Hamba lakukan besok?
Hamba
Bertemu Maut di Sungai Merah.
Romo
Dan ketika kamu kira di daerah ini hanya ada zina dan mabuk, kamu masih bisa menemukan gereja.
Hamba
Setelah mendengar ada berbagai macam gereja di Aceh, saya sudah tidak kaget lagi. Yang saya kagetkan justru... bagaimana Romo bisa ada di sini?
Romo
Ada anak kecil memberikan kamu pamflet gereja di Sawahan, dan kamu pergi ke gereja itu tanpa banyak tanya.
Awalnya aku mau bangga karena kamu mulai mengerti jalan. Namun ternyata kamu tetap masih suka bertanya. Jangan kaget jika Maut bercerita tentang Lu Bu saat nanti kalian bertemu.
Hamba
Saya hanya tidak menyangka bahwa divisi ini bergerak sedemikian cepat. Dan... tau sedemikian banyak.
Romo
Sangkalah lebih banyak di esok hari. Dan, jujur, aku harus mengomentari soal malam aku ditelepon Pak Gandaria.
Hamba
Saya tidak sangka bakal digeledah.
Romo
Dan aku tidak sangka bakal ditelepon.
Hamba
Baik. Kesalahan saya, Romo. Tidak akan terulangi lagi.
Romo
Aku tidak bilang bahwa kamu salah.
Hamba
Lalu apa, Romo?
Romo
Aku hanya bilang bahwa aku tidak menyangka bakal ditelepon.
Hamba
Baik, Romo. Apa pun mau Romo.
Romo
Dan saat ini Pak Gandaria sedang berkencan dengan seseorang yang jelas bukan istrinya, kan?
Hamba
Bisa dibilang begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembari Menunggu Hamba
Misterio / Suspenso"Maafkan Hamba, Romo, karena Hamba akan berdosa." Pada tahun 1967, Hamba, sebuah nama samaran dari seorang anak petani, dipromosikan dari tentara biasa menjadi seorang intel. Ditugaskan sebagai mata-mata penembak misterius, Hamba perlahan-lahan memp...