[ ✓ ] THE WORLD OF THE MARRIED || ENHYPEN

4. [ Penyesalan ]

Sunoo menghela nafas, dia duduk untuk meredakan emosinya. Bella nampaknya sangat marah tadi, sunoo mengingat-ingat kembali apa yang telah dia ucapkan.

"Arrgghh, harusnya aku gak ngomong kayak gitu." Sunoo mengingat satu kalimat yg spontan ia ucapkan tanpa pikir panjang,

Kamu memang tidak bisa punya anak ....

Sunoo menjambak rambutnya sendiri, ia menyesal. Pria itu beranjak dari duduknya dan berniat untuk pergi menyusul Bella, tapi saat hendak menuju pintu utama Sunoo teringat Juan yang masih tidur di kamar, tidak mungkin ia meninggalkan anak itu sendirian dirumah malam-malam begini.

Sunoo mengurungkan niatnya, dia kembali-- berjalan menuju kamar Juan, pintunya sengaja tidak di tutup, dan memang biasanya seperti itu.

Sunoo berbaring disamping Juan, memandang langit-langit kamar sembari memikirkan Bella. Kira-kira kemana dia pergi, apakah dia akan pulang.

Dia sempat akan menelepon Bella tapi terlalu malas mengambil handphone dikamar sebelah. Pikir Sunoo, Bella mungkin akan pergi kerumah ibunya atau temannya, dia tidak mungkin melakukan hal yg tidak-tidak.

.
.
.

.
.
.

Pagi hari jam 09.15 dikediaman Jake, Bella masih tertidur pulas dikamarnya, selesai bermain tadi malam jake langsung memakaikan kembali baju yg Bella pakai sehingga saat wanita itu terbangun nanti dia tidak akan curiga dan sadar dengan apa yg terjadi semalam.

Jake baru saja selesai mandi, rambut blonde nya masih belum kering dan sekarang dia tengah sarapan dengan roti yg diolesi selai coklat, tak lupa secangkir kopi sebagai pelengkap.

Disela-sela sarapannya jake kadang senyum-senyum sendiri, dia terus membayangkan kejadian tadi malam. Meskipun Bella mabuk berat dia masih bisa merespon permainan jake.

Benar-benar itu adalah pertama kalinya bagi Jake, Bella adalah wanita pertama.

Sekarang Jake mengerti kenapa orang-orang ingin menikah.

Pintu kamar Jake terbuka, pria itu langsung meliriknya. Bella keluar sambil mengucek sebelah matanya.

"Aku mau ke kamar mandi," kata Bella yang masih berdiri diambang pintu.

"Mau dianter?" tanya Jake.

Bella menggeleng kukuh, sepertinya nyawa Bella belum kumpul semua. Ia berjalan malas menuju kamar mandi, saat gadis itu mencuci muka tiba-tiba saja dia berhenti.

"Eh!" Bella menyadari sesuatu,

"Aku ngapain disini? Jam berapa ini?"