21. [ Adik Jae won ]

1.6K 167 25
                                    

Semua prosedur telah Sunoo lakukan kini hanya tinggal menunggu hasilnya keluar, Ni-ki sudah banyak membantunya kemarin.

Pria itu duduk bersandar di kursi dengan mata yang memejam ia menggigit bibir bawahnya, harap-harap cemas dengan hasilnya nanti.

Niki menepuk pundak Sunoo dua kali, "Tenang bro, semoga gue salah, gue rela lo hajar meskipun gue tau lo jago bela diri," ucap Ni-ki mencoba menenangkan sahabatnya, ia mengerti perasaan Sunoo, kalau dia ada diposisi Sunoo mungkin dia akan melakukan hal yang sama.

Akhir-akhir ini, Jake mulai dijauhi oleh Ni-ki dan Sunoo pria malang itu hanya pergi kemana-mana dengan Sunghoon.

Sepanjang hari Sunoo tampak tak bersemangat, ia bahkan di tegur oleh atasannya karena banyak melamun saat rapat tadi.

Sunoo memarkirkan mobilnya di garasi, berjalan dengan langkah gontai masuk kedalam rumah.

Juan sudah pulang tadi pagi dijemput oleh ayahnya, Jae Won pasti merasa sepi kembali karena teman bermainnya sudah tidak ada.

Pria itu membuka pintu utama, " Sayang! Aku pul-"

"-Bella!" Teriak Sunoo, panik bukan main saat melihat istrinya tergeletak dilantai. Jae won terduduk didekat Ibunya sambil menangis sesegukan, mata dan hidungnya memerah seperti terbakar.

Sunoo berjalan cepat menghampiri mereka, pria itu duduk bersimpuh memeluk singkat tubuh putranya, mengusap punggung Jae Won agar dia sedikit lebih tenang, "papah disini sayang," Sunoo mengusap air mata putranya yang berambai-ambai, ia beralih pada istrinya, mengangkat kepala Bella lalu menahannya di paha, "Bel! Bel!" Panggil Sunoo beberapa kali, ia menepuk-nepuk pipi Bella semoga saja dia bangun.

Tak kunjung sadar, Sunoo langsung membopong istrinya. Ia berjalan setengah berlari menuju mobil, Sunoo akan membawa Bella ke klinik terdekat.

Jae won berlari mengikuti ayahnya, setelah memposisikan Bella di jok belakang, Sunoo lantas mengendong dan mendudukan Jae Won di kursi depan, ia memasangkan sabuk pengaman untuk Jae Won.

Dengan jantung yang berdebar, Sunoo melajukan mobilnya, cepat namun tetap berhati-hati, keselamatan tetap yang utama.

Diklinik, Sunoo menunggu Bella yang tengah diperiksa oleh dokter, Jae won tertidur dipangkuan papanya, mungkin dia cape menangis. Entah sejak kapan Bella pingsan, dirumahnya tidak ada siapa-siapa, Jae Won yang malang dia pasti ketakutan.

Seorang suster menyuruh Sunoo untuk masuk keruang pemeriksaan, ia melihat istrinya terbaring dibrankar, wajahnya pucat, wanita itu mengulum senyum, bibir keringnya membuat senyum Bella tampak kaku.

"Dok gimana kondisi istri saya?" Tanya Sunoo cemas.

Dokter itu malah menyodorkan tangan mengajak Sunoo bersalaman, meskipun Sunoo kesulitan karena menggendong Jae won, dia tetap menjabat tangan sang dokter.

Dia sempat binggung, orang lagi panik bukannya dikasih tau kondisi istrinya malah diajak salaman, sampai akhirnya dokter laki-laki tersebut mengeluarkan suara.

"Selamat ya pak, istri bapak hamil,"

Mata Sunoo melebar, dia mengerjap beberapa kali, Hamil? Bentar... Sunoo mencoba mencerna apa yang dokter katakan barusan, serius Bella Hamil?

"Bapak gak usah khawatir, Istri bapak cuman kecapean, dan usia kandungannya sudah masuk Minggu kedua. Saya sarankan agar dia tidak banyak melakukan pekerjaan berat," jelas dokter dengan tenang.

"Istri anda sudah boleh pulang, jangan lupa banyak minum dan istirahat yang cukup, dan yang paling penting jangan Stress."

"Kalau begitu saya permisi pak, sekali lagi selamat." Dokter itu tersenyum lalu menepuk pundak Sunoo sekali sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruangan.

[ ✓ ] THE WORLD OF THE MARRIED || ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang