9

151 33 0
                                    

Angin kencang yang menyelimuti pantai Ancol malam itu terasa sejuk. Audrey dengan kaki telanjang menginjakan kakinya ke pasir pantai dan mencoba mengejar teman-temannya yang sedang berlari. Rania, Adhisti dan Erika yang berada didepan Audrey berhenti untuk menunggu Audrey yang tertinggal dibelakang.

Mereka ber-empat lari kesana kemarin untuk merasakam sejuknya angin pantai seperti tidak merasakan masalah apapun. Tidak seperti Audrey dan yang lain, Aidan dan teman-temannya jauh memilih untuk duduk dipinggir pantai sambil menunggu pesanan mereka sampai.

Aidan mengukirkan senyumnya melihat Audrey tersenyum lebar dengan rambut yang menari karna hembusan angin.

Julio yang sedang memperhatikan Aidan langsung menyenggol pundak Aidan.

"gas lah langsung." tuturnya.

"apaan?" elak Aidan.

"gue setahun bareng sama lo, gak pernah liat lo senyum gini ke cewe." balas Julio.

"sama, gue juga gak pernah liat lo se caper ini sama cewe." sambung Nathan.

"gue kira lo homo tau Dan karena gak lernah deketin cewe." celetuk Rendra dari belakang.

"sialan." balas Aidan sambil memukul kepala belakang Rendra pelan.

"tapi lo labil." tutur Rendra yang membuat ketiganya memandang kearah Rendra. "lo suka sama Audrey tapi masih care sama Erika." sambung Rendra.

"gue sama Anin cuma temen lama." elak Aidan.

"dengan lo manggil Erika dengan nama Anin aja udah ngegambarin kalo lo belum selesai sama masalalu lo." celetuk Nathan.

"Audrey gak akan masalahin itu, tapi stop being over care ke perempuan lain coba deh." kini giliran Julio bersuara, "care boleh, asal gak over. Takut salah paham aja apalagi lo belum ada status sama Audrey." sambung Julio.

Aidan tak menjawab. Karena ia mencerna kata-kata dari teman-temannya yang memang benar. Ia harus lebih menjaga perasaan Audrey.

Makanan yang mereka sudah pesan itu datang, Julio memesan lumayan banyak seafood. Mulai dari ikan hingga kepiting.

Audrey yang melihat dari kejauhan bahwa makanan sudah sampai langsung berlari kearah meja dan diikuti oleh ketiga temannya.

"tau aja lo makanan dateng." celetuk Rendra.

"diem lo Ren, laper gue gak ada tenaga buat adu bacot." balas Audrey yang tatapannya hanya fokus ke meja penuh seafood tersebut.

Mereka pun mulai makan dengan lahap seperti sudah lama tidak makan. Mereka memakam hidangan seafood dengan oemandangam pantai yang sejuk serta angin pantai yang berhembus.

"makan yang banyak." tutur Aidan sambil memberikan daging kepiting yang sudah ia kupas untuk Audrey.

Audrey yang sedang mengunyah makanna kangsung menghentikan kunyahan itu untuk mengatur denyut jantungnga karna perlakuam manis Aidan.

Tak butuh waktu lama hingga meja tersebut sisa cangkang dan beberapa duri dari seafood, mereka terlihat sangat kelaparan karna telah menguras energinya dari pagi.

"Au, gue minta tolong dong kasih proposal ke bokap lo buat donatur acara kampus." ucap Julio membuat Audrey yang sedang menenggak jus jeruk menganggukan kepalanya.

"acara apa deh kampus?" tanya Adhisti.

"sejenis pensi gitu, ntar ngundang artis." jawab Julio.

Thank you, Aidan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang