23

142 25 4
                                    

Hullaa!! selamat hari sabtuuuuu!!
jangan lupa vote dan comment yaa~

happy reading🫶🏻

Kepulangan Audrey yang disambut baik oleh teman-temannya. Merrka langsung membawa Audrey pergi untuk melepas rindu mereka. Tujuan pertama mereka adalah pusat pembelanjaan yang betada di pusat kota. Mereka ingin membawa Audrey berbelanja dan ke salon. Karena mereka melihat Audrey yang kurang percaya diri dengan tubuh kurus serta rambutnya yang menipis karena kemoterapi.

Energi Julio sudah terkuras habis karena harus menemani empat perempuan belanja di mall yang cukup besar ini. Toko demi toko mereka kunjungi, namun hanya kursi kosong yang menarik perhatian Julio.

Julio duduk di kursi kosong yang tersedia di toko tersebut, ia melihat ternyata ada tiga lelaki yang duduk disampingnya. Sepertinya mereka sama seprti Julio yang harus menemani para perempuan yanh selalu mengambil waktu banyak untuk berbelanj.

Julio duduk sambil memainkam ponselnya, dilihat banyak sekali spam chat yang Aidan kirimkan kepada Julio sekedar untuk menanyakan dimana keberadaan Julio, karena dimana ada Julio pasti ada Audrey.

Julio sebenarnya bisa saja memberitahu keberadaan mereka, namun Audrey yang meminta agar Aidan tak datang.

"yuk Jul." ajak Rania.

Julio menaikam kepalanya yang sedang bermain ponsel dan melihat keempat perempuan dengan membawa paper bag yang berisikam barang yang sudah mereka beli.

"udah?" tanya Julio memastikan yang kemudian dijawab anggukan oleh keempatnya.

Tanpa berfikir panjang, mereka langsung menuju tempat makan karena cacing di perut mereka sudah tidak sabar dan menikbulkam bunyi.

Restoran yang mereka tuju adalah restoran itali, karena Audrey sangat menyukai pasta. Mereka ingin Audrey makan banyak sehingga mereka memilih tempat ini.

"bills on me." tutur Julio yang merasa bertanggung jawab karena sudah membawa empat perempuan ini keluar.

"yeay! porotin aja guys." celetuk Audrey.

Julio hanya membalas dengan menyentil jidat Audrey.

Tidak perlu membuka buku menu terlalu lama, mereka langsung memutuskan makanan apa yang mereka pesan dengan mudah. Mereka memanggil pelayan dan menyebutkan makanan yang mereka pesan dan tinggal menunggunya.

Saat menunggu makanan mereka datang, Audrey tersenyuk melihat Rania dan Julio yang sangat manis. Kepala Rania disenderkam di bahu Julio dan Julio memegang tangan Rania sambil sesekali mengium pucuk kepala wanitanya itu.

Melihat itu, membuat Audrey rindu Aidan.

Adhisti yang sadar bahwa temannya sedang melihat Julio dan Rania langsung menyyenggol lengan Audrey yang membuat Audrey lengah.

"kangen lo sama Aidan?" tebak Adhisti.

Adhisti ini benar-benar bisa membaca fikiran Audrey.

"balikan aja. Gue restuin karna tau alasan Aidan kemarin." tutur Adhisti.

Erika mengangguk mendengar ucapan Adhisti, "Aidan selalu lindungin perempuan dari dulu, bisa diliat gue dulu sama Aidan bisa dibilang kakak adik pas SMP karna he's always protect me." tutur Erika.

"ya pacaran sama cowo yang friendly atau over caring sama lawan jenis emang sakit si, tapi ya bisa diliat dia bakalan protect lo, Au." kini giliran Rania bersuara.

"anaknya galau selama lo cabut, pernah nyuruh anak IT hack handphone gue biar tau isi chat gue sama lo, tapi emang tolol caranya. Masa terang-terangan depan gue." titur Julio.

Thank you, Aidan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang