halo, apa kabarr? maaf ya kalo aku suka lama update~happy reading~
Hari ulang tahun yang mungkin hanya hari biasa bagi orang lain, namun tidak untuk Audrey, hari yang hanya di lewatkan satu tahun dalam seumur hidup ini merupakan hari yang Audrey tunggu tiap tahunnya, karena hanya di hari ulang tahunnya ini ia bisa mendapat perhatian orang tua-nya. Sayangnya, untuk beberapa tahun kebelakang, ia sudah tak dapat perhatian dari ibu kandungnya sendiri. Terakhir Audrey bertemu dengan ibu kandungnya saat berbelanja bahan cookies bersama Aidan. Berbicara tentang Aidan, bohong jik Audrey tak berharap Aidan datang. Audrey sangat berharap Aidan datang, namun ia mengetahui dari Julio bahwa belakangan ini BEM sedang sibuk untuk event besar yang sebenarnya masih akan di mulai saat mereka masuk nanti.
Audrey dengan kaus hitam panjangnya sudah siap untuk tidur, tepat beberapa menit lagi jam menunjukan pukul 00.00 yang dimana hari sudah berganti menjadi hari yang Audrey tunggu. Entah mengapa, rasanya mata Audrey sangat berat. Audrey melihat ponsel berharap Aidan mengucapkan untuk yang pertama kalinya. Jam di ponsel sudah menunjukam pukul 00.02 namun belum ada pesan masuk dari Aidan, melaimkan dari teman-temannya. Audrey senanh bahwa teman-temannya mberinya ucapan, tapi perasaan Audrey tak bisa bohong kalau dia ingin Aidah memberiny ucapan juga.
ting nong
Terdengar suara bel, Audrey langsung lompat menuju pintu apartemennya sambil merapihkan rambutnya sesekali.
Audrey berjalan menuju pintu dan menarik tuas pintu, terlihat lelaki dengan kaus putih membawa kue lengkap dengan lilinnya.
Audrey senang mendapatkam kejutan, tapi ia kecewa dengan ekspetasinya. Ia kira orang itu Aidan, ternyata lelaki didepannya ini Jason.
"happy birthday to you, happy birthday to you." Jason mengalunkan lagu sambil menjaga lilin agar tak padam.
Audrey memenjamkan mata dan melakukan make a wish sebelum meniupkam lilinnya. Matanya tertutup begitu lama, sepertinya banyak keinginan yg ingin ia capai. Audrey meniupkan lilinya dan menepuk tangan karna ia merasa senang. Lilin pertama di umurnya yang ke-19 diberikan oleh Jason.
"thanku Jason! Ayo masuk kita unboxing kado karna gue liat lo bawa kado tuh." ucap Audrey percaya diri karna ia melihat Jason menemteng paper bag.
Jason menggelengkan kepala mendengar kepercayaan diri Audrey yang meningkat, keduanya masuk ke unit apartment Audrey dan duduk di ruang tv yang terdalat sifa disana.
"a lil gift for you." ucap Jason sambil memberikan paperbag yang sedari tadi menggantung di tangannya.
"yeay! thanku!" jawab Audrey antusias.
Audrey membuka paperbag tersebut dan dilihatnya kotak bergambar kamera. Iya, Jason memberikannya kamera.
Audrey menutup mulutnya terkejut dengan isi kado yang diberi Jason, "no way." ucapnya smabil membuka isi kotak kamera tersebut.
"DEMI APA?" teriaknya karna terkejut, Audrey snagat suka mengabadikan momen dan kali ini ia diberikan kamera.
"MAKASIH BANGET!!" teriaknya antusias smabil memeluk leher Jason lalu melepasnya seperkian detik. Mungkin hanya beberapa detik, namun berdampak hebat untuk jantunh Jason.
"sini, lo sebagai objek pertama yang gue foto. Karna kamera dari lo." tuturnya.
Jason yang sebenarnya memiliki sifat introvert justru kikuk diminta untuk bergaya, jadi dia hanya menguarkan dua tangannya smabil menunjukan 2 jarinya melambangnkan peace.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, Aidan.
FanfictionAudrey, perempuan dengam hidup yang tak begitu menarik, hanya menghabiskan waktu dengan menontom drama korea juga ditemani camilan. Audrey bertemu dengan seorang laki-laki yang hidupnya berkebalikan darinya, Aidan. Pertemuan mereka dimulai dari acar...